23. Saudara?

54 9 2
                                    

.
.
.

Happy Reading (^.^)

.
.
.

"Jadi, apakah kami saudara? Bagaimana bisa aku mencintai saudara ku sendiri"

-Al-Fajri Argantara-

"Ternyata kehadiran ku lah yang merusak kebahagiaan nya, aku jahat, kamu boleh membenci ku"

-Akira Algara-

-Author-

Akira

Al, mama udah ada di rumah
10.00

Kamu kesini nya kapan?
10.00

Malam aja ra, katanya mau makan malam bareng
10.01

Oke kalo gitu
10.01

Fajri menaruh handphone milik nya di nakas, merebahkan tubuh nya di kasur milik fiki, menatap langit-langit kamar, kemudian berfikir lagi.

Jadi apakah harus dia datang? Apa itu bagus?.

Sebaiknya fenly yg di kenalkan kepada mama akira bukan? Karena yg akan bersama akira nanti, fenly.

"Bunda lo udah sampe ji?"

Fenly memasuki kamar, dia memang ada disini sejak tadi pagi, sengaja berkunjung ke rumah fiki agar bisa berkumpul dengan teman-teman nya.

Fajri menoleh ke arah fenly yg kini menghampiri nya, lalu berkata "Ga tau"

"Kok ga tau?"

"Ya mana gue tau fen, orang gue ga punya nomor telepon nya sama sekali"

"Oh, gilang jemput ke bandara ya?"

"Ga tau"

"Terus kapan lo ketemu bunda lo?"

"Ga tau fen, ga usah nanya-nanya yg ga gue tau, lagian gue masih bingung mau nemuin bunda apa ngga"

"Ya temuin lah, ga ada alasan lo ga nemuin bunda lo, lo kangen dia kan?"

Kemudian fajri bangun dari tidur nya, sehingga kini dia duduk bersampingan dengn Fenly.

"Nanti gue temuin bunda.." katanya "Mungkin gilang punya nomor telpon nya"

"Tanyain dong"

"Nanti aja"

"Nanti kapan? Mending sekarang, biar lo bisa langsung ngechat bunda lo.."

Saran dari fenly memang benar "Minta sekarang nomor nya ke gilang"

Fajri menuruti ucapannya, kemudian dia mengambil handphone nya yg ada di atas nakas, membuka aplikasi whatsapp lalu mengirim pesan kepada gilang.

Gilang

Gue minta nomor telpon bunda
10.20

Al-Fajri ArgantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang