BAB¹³

18.7K 894 15
                                    

'Ibrahim untuk Syaqira'


Pagi ini Syaqira hendak melanjutkan hukumannya, namun langkahnya terhenti kala mendengar suara Fahira dan beberapa temannya yang sedang bergosip ria. Namun yang membuat nya tidak terima, Fahira menyebarkan gosip yang tidak benar tentang dirinya dan Malik.

"Kurang ajar! Itu anak ya, ngga ada habis-habisnya cari gara-gara sama aku!" Ucap Syaqira dengan emosi yang mulai naik.

Syaqira dengan hati yang panas berjalan dengan kedua tangan yang terkepal disisi tubuhnya. Menghampiri Fahira yang tengah menggosip itu lalu ia tarik jilbabnya hingga terlepas dari kepala gadis itu.

"Ngga usah sebar gosip murahan, kucing!" Ucap Syaqira menjambak rambut Fahira.

Santriwati yang ada disana langsung berdiri menatap keduanya yang asyik berdebat.

"Lepasin Syaqirrr!" Ucap Fahira.

"Ogah! Kamu duluan yang mulai ya Fahira! Aku ngga terima. Sini kalau berani berantem sama aku." Ucap Syaqira dengan kedua mata yang melotot tajam kearah Fahira.

"Syaqira kamu apa-apaan sih? Fahira ngga ngapa-ngapain dari tadi. Jadi tolong lepasin jambakan kamu." Ucap salah satu teman Fahira.

"Ngga ngapa-ngapain gimana?!" Sentak Syaqira

"Fahira yang fitnah aku! Laporin aku ke ustadzah Ana kalau aku surat-suratan sama Malik, padahal aku juga baru ketemu Malik waktu itu doang! Kamu yah penyebar hoax." Ucap Syaqira kembali menatap Fahira marah.

"Aku bilang fakta! Nyatanya kamu emang berduaan dibelakang gedung sama Malik, kamu juga pegang surat dari dia, apa coba kalau bukan pacaran? Giliran dilaporin malah marah, padal udah tau salah." Ucap Fahira ketika berhasil melepaskan diri dari Syaqira.

"Heh Dugong! Kamu cuma liat kami sekilas, ngga tau kan kejadian aslinya gimana? Punya mata sama telinga itu digunain dengan benar, jangan bisanya cuma sebar gosip aja!" Ucap Syaqira.

"APA?!! MAU NGELAK KAMU HAH?!" Bentak Syaqira ketika Fahira hendak bersuara.

Syaqira yang masih ber api-api itu bergerak menjambak kembali jilbab Fahira, begitupun sebaliknya. Kini mereka saling jambak-jambakan sembari terus beradu mulut. Bahkan teman-teman Fahira sudah kerepotan melerai keduanya.

"HENTIKAN!" Suara Lantang itu berhasil membuat kedua santri itu menghentikan aksinya.

Syaqira menatap Fahira dengan nafas yang memburu, jilbabnya berantakan akibat terlalu sering ditarik oleh Fahira. Begitu juga dengan Fahira yang keadaannya lebih mengenaskan dari pada Syaqira, bagaimana tidak? Syaqira dengan nakalnya mencubit mulut Fahira, juga menarik bulu mata Fahira hingga beberapa helai tercabut dari kelopak matanya.

"Tidak tau aturan!" Sentak Gus Ibra menatap keduanya dengan mata tajamnya.

"Syaqira duluan gus!" Ungkap Fahira. Mendengar itu, sontak saja Syaqira melayangkan protesnya.

"Tapi Fahira yang duluan cari gara-gara, Gus. Fahira laporin Ira ke Ustadzah. Udah gitu Fahira gosipin Ira yang ngga bener." Ucap Syaqira.

"Aku kan ngomong Fakta." Ucap Fahira.

"TAPI FAKTANYA BUKAN BEGITU YA, MONYET!" Bantah Syaqira yang membuat Gus Ibra melototkan kedua matanya. Yang benar saja, istri nya ini tengah mengumpat didepannya sendiri.

"Syaqira! Ikut saya." Gus Ibra bergerak menarik pergelangan tangan Syaqira, berusaha melerai keduanya yang kembali beribut. Hal itu tak luput dari penglihatan Santriwati yang berada disana, merasa heran pada Gus Ibra yang berani menggandeng Syaqira tanpa rasa ragu.

IBRA [Sudah Pernah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang