Hai Hai haiiii...
Kembali lagi sama aku hihi, mari kita langsung.*****
Kevin melajukan motornya dengan kecepatan stabil. Netranya tidak sengaja menangkap seorang gadis yang tengah duduk di halte bus, sendiri. Kevin menarik gasnya menuju halte bus mendekat kearah gadis itu.
Kevin membuka helmnya. "Ngapain Bu dokter sendiri di halte bus?"
Suara itu mengagetkan sang empu yang tak lain adalah Cantika. Dia tengah menunggu bus karena hari ini dia mengambil cuti setengah hari setelah terapi yang ia lakukan kepada Afan tadi pagi.
"Ngapain lo? Ngikutin gue yah?" tanya Cantika saat Kevin berjalan kearahnya dan duduk disampingnya.
"Gak usah ge'er Bu dokter, saya itu lagi lewat disini. Terus gak sengaja lihat Bu dokter sendiri, ya udah saya samperin" jawab Kevin berbahasa formal.
"Lo sakit Vin? Tumben tumbenan lo bahasanya gitu?"
"Saya gak tau Bu dokter, kayaknya sih iya saya sakit" Kevin menarik tangan Cantika dan menempelkan tangannya di dahinya.
"Panas kan Bu dokter" lanjutnya.
Cantika menjauhkan tangannya dari dahi Kevin, dia bergidik ngeri melihat tingkah Kevin yang begitu aneh siang ini.
"Aneh lo!" Cantika berdiri dan berjalan ingin menaiki bus, karena bus yang ia tunggu sudah sampai.
Dengan cepat Kevin menyekal tangan Cantika yang sudah naik itu. "Gak jadi Pak, dia sama saya" Kevin berteriak agar didengar oleh supir busnya.
Mereka berdua kembali turun, dan duduk di halte itu.
"Lo mau kemana?" tanya Kevin merubah sikapnya, entahlah sungguh tadi dia tidak bisa mengenali dirinya sendiri.
"Lo emang bener bener aneh Vin!" sahut Cantika.
"Lo sibuk gak? Emangnya gak ada pasien, kenapa lo ada disini?" tanya Kevin.
"Gak ada, gue ambil cuti setengah hari. Lagian kenapa tumben banget lo nanya gitu?"
"Mau ikut gue gak? Nonton. Gue gabut banget nih mau nonton, tapi gak ada temennya" jawab Kevin.
"Siang siang gini lo mau nonton?" Cantika mengernyitkan dahinya.
Kevin mengangguk. "Emangnya kenapa? Salah gue nonton siang siang, gak ada peraturannya juga"
"Iya juga sih" sahut Cantika menunjukkan jejeran giginya yang putih.
"Kalau ditraktir sih ayo" lanjutnya lalu tersenyum.
"Iyaa deh, sipaling gratisan!" pasrah Kevin.
Cantika tertawa tipis. "Ayo kalau gitu kita berangkat!" dia menarik tangan Kevin untuk menuju motornya.
Kevin mengikut, dia melihat tangannya yang bertaut dengan tangan Cantika yang begitu erat itu. Detak jantungnya berdetak sedikit kencang, tetapi dia berusaha menetralkan kembali detakan jantungnya itu.
"Jantung gue gak aman Bu dokter" ucap Kevin tiba tiba, dengan tiba tiba juga Cantika melepaskan tangannya dari tangan Kevin.
"A-ayo ah, kalau lama gak jadi gue nemenin lo nonton" Cantika berusaha mengalihkan pembicaraan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENGSTER BUCIN 2 (DEFAN) [END]
General FictionCerita tentang ketua geng motor yang saat ini sudah menjadi bucin. Mungkin bagi semua pasangan, mereka menginginkan hidup bersama sampai maut memisahkan. Tetapi, takdir tidak berpihak kepada mereka. Bagaimana kelanjutan ceritanya? ikuti terus janga...