Chapter 045

3.3K 389 89
                                    

Hallo guyss, balik sama aku hihihi. Lima part lagi menuju ending guys, siap dengan ending? Siap gak siap harus ending sih hahaha, yah udah langsung aja ke ceritanya yaaa....

*****

SATU MINGGU KEMUDIAN

Pagi ini dikamar Afan, terlihat kakak beradik itu tengah ber cekcok kecil.

"Kita kerumah sakit buat terapi dulu baru ke panti" kata Kevin yang berdiri di samping pintu.

"Gak keburu bang, acara kita pagi kan? Jadi gak keburu, ini aja udah jam setengah delapa bentar lagi mulai" sahut Afan yang repot memasukkan hadiah hadiah yang sudah ia siapkan nanti untuk anak anak panti asuhan.

"Kenapa sih lo itu selalu ngelak buat terapi? Satu minggu ini lo gak terapi, lihat tuh badan lo kurus banget. Satu minggu ini lo juga sering muntah gue tau itu, lo juga sering mimisan, penglihatan lo juga udah semakin buram meskipun udah pakai kacamata, gue tau semua itu Fan"

Afan tak mengindahkan ucapan abangnya itu, dia menggantung tas selempang nya di pundak. "Gue baik baik aja, lihat? Gue sehat kan sekarang"

"Lo gak baik baik aja Fan, tubuh lo makin kurus. Alasan apa yang akan lo kasih jika Mama sadar kalau tubuh lo makin kurus? Lo mau kalau Mama khawatir?"

"Mama gak akan tau kalau gue kurus selagi gue pakai hoodie yang kebesaran" benar adanya jika seminggu ini Afan selalu memakai hoodie yang kebesaran ditubuhnya, tujuannya adalah untuk menutupi tubuhnya yang semakin hari semakin kurus.

"Kalau lo gak mau terapi, kita operasi aja" ujar Kevin mampu membuat langkah Afan yang akan meninggalkan kamarnya itu terhenti.

"Udah berapa kali gue bilang, gue gak mau operasi"

"Seenggaknya penyakit ditubuh lo berkurang"

"Bang, operasi itu hanya memiliki 10% kesembuhan saja. Kalau semisal gue gak sembuh setelah operasi, mending gue gak usah operasi aja, operasi gak operasi sama aja, penyakit gue ini gak akan sembuh" Afan pergi menuruni tangga meninggalkan Kevin.

"Fan, seenggaknya lo kasih tau semua orang kalau lo gak mau operasi" Kevin menyusul Afan kebawah.

"Udah gue bilang berapa kali sih bang, masih belum waktunya"

"Lo nunggu kapan? Nunggu mati iya?!"

"Siapa yang mati?" tanya Linda yang mendengar sekilas pembicaraan kedua putranya saat menuruni tangga itu.

"Ha? E-e ini, kucing temennya Kevin yang mati Ma" alibi Kevin.

"Ohw, kirain Mama siapa yang mati" balas Linda.

"Kalau gitu Afan berangkat dulu yah, acaranya sebentar lagi dimulai" pamit Afan menyalami tangan Linda.

"Iya sayang, kamu pakai motor sendiri atau boncengan sama abang kamu?"

"Afan pakai-"

"Afan boncengan sama Kevin" potong Kevin langsung.

"Gue pakai motor sendiri!" kekeh Afan.

"Bonceng sama gue! Keras kepala banget sih lo!"

GENGSTER BUCIN 2 (DEFAN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang