Chapter 048

3.1K 310 42
                                    

Ohh haalloo.... Apa kabar? Semoga sehat selalu, siapin mental dan hati untuk endingnya. Dua part lagi guyss:)

Btw makasih buat kalian yang udah mau bantu aku komen di akun tukang copas itu, sekarang ceritanya udah di unpublish sama orangnya. Mungkin kalau bukan karena kalian, cerita itu pasti akan ada. Makasih banyak sekali lagi yah💐❤.

****

Suasana malam di kamar Afan kini begitu ramai, ada The Boys dan Petir disana.

"Cieee, yang bisa luluhin gengster" goda Violeta kepada Cantika yang sekarang duduk bersandar di bahu Kevin.

"Sekarang ratu kita tambah satu yah kan?" tanya Rehan kepada mereka semua.

"Iyaa lah bener atuh. Ratu pertama kita itu teh neng Devi, ratu kedua kita sekarang dokter Cantik -eh dokter Cantika maksudnya" jawab Aldi.

"Hati hati lo, nanti di tonjok sama Kevin" peringat Arya.

"Maafin Vin, maaf" Aldi dengan pasrahnya, memasang wajah polosnya.

"Fan, sih Gibran kemana?" tanya Zayyan kepada Afan yang terbaring di tempat tidur.

"Anterin Devi" jawab Afan menatap mereka semua. "Udah malam soalnya, dia disini dari pagi kasihan dia juga butuh istirahat"

Mereka semua mengangguk paham.

"Lo cepet sembuh Fan" kata Rakha menatap Afan.

"Do'ain, tapi kalau gue kalah gue mau kalian semua menerima kenyataan ini yaah?"

Semuanya terdiam. Tidak tau harus menjawab apa.

"Lo pemimpin kita Fan, kalau lo gak ada kita gimana? Siapa yang akan memimpin kita semua" ujar Eby serius dan di angguki semuanya.

"Masih ada Kevin By, dia yang memimpin kalian semua. Nanti The Boys sama Petir jadi satu nama aja, gimana? Setuju gak?"

"Gue enggak!" kata Kevin mutlak.

"Baangg!"

"Lo harus sembuh anjing! Jangan pesimis gini, lo harus percaya bahwa waktu lo lebih lama lagi" ujar Kevin penuh penekanan dan keyakinan.

"Bukan cuma gue aja yang tau bang, lo sendiri udah tau kan tentang keadaan gue? Jadi buat apalagi untuk menyangkal kenyataan?"

"Lo jangan nyerah gini dong, jangan pasrah aja. Seenggaknya lo harus berusaha Fan, gue yakin lo bisa lawan penyakit ini" sahut Cantika yang berada disamping Kevin yang sekarang status nya adalah pacaranya.
"Gue udah berusaha Can, adanya gue di sini bersama kalian udah lebih dari usaha gue" lirih Afan. Sakit rasanya jika harus pasrah dengan takdir, tapi harus bagaimana lagi jika suatu saat nanti itu akan tiba.

"Jangan bikin gue kecewa Fan" suara Kevin tak kala lirih dari Afan. Dia begitu banyak berharap untuk keadaan adiknya ini, dia berharap banyak atas kesembuhannya, meskipun dia tau pasti itu semua tidak akan ada gunanya jika takdir sudah berbicara.

"Berdoa selalu, gue juga gak mau bikin kalian kecewa"

****

Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Gibran tengah mengendarai motornya bersama Devi di belakangnya melihat sekeliling jalanan.

"Devi" teriak Gibran.

"Iyaa?" Devi pun juga teriak.

"Gue denger di lokasi ini ada pasar malam, mau mampir?"

"Boleh, bentar aja yaah"

Gibran pun mengangguk pelan. Dia langsung melesatkan motornya menuju lokasi pasar malam yang sudah ia ketahui dari salah satu temannya. Tak butuh waktu lama, mereka pun sampai di pasar malam.

GENGSTER BUCIN 2 (DEFAN) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang