Assalamu'alaikum, kita balik lagi dengan cerita aku hihihi. Jangan bosan bosan yah baca cerita aku ini, mari kita langsung aja.
*****
Seperti ucapan Cantika tadi pagi, sore ini Afan benar benar pulang dari rumah sakit. Semua anggotanya kini beriringan mengantarkan bosnya pulang kembali kerumah.
"Lo dapat kabar Zaki?" tanya Afan kepada Kevin yang sekarang mereka semua berada diruang tamu rumah Afan.
"Dia masih dirumah sakit, gue gak tau perkembangan selanjutnya gimana" jawab Kevin.
"Kita harus lebih waspada lagi. Mungkin orang tua Zaki tidak menuntut Afan, tapi pasti dia punya rencana lain. Orang tua mana yang ridho melihat anaknya sekarat dirumah sakit" kata Rakha serius.
"Rakha benar, bukannya Zaki tidak pernah mau mengakui kekalahan? Kalau bukan Zaki yang membalas, mungkin orang tuanya" sahut Eby.
"Jadi musuh kita nambah nih?" tanya Rehan yang duduk bersila bersama anggota lainnya.
"Makin berat euy!" sahut Aldi memegang dahinya, merasa pening dengan masalah ini.
"Kita harus lebih waspada lagi, kemaren kita udah kecolongan tentang teror yang dialami Devi. Untuk sekarang kita harus lebih teliti dan waspada" ujar Kevin.
"Nah, cemilan dateng nih" ujar Arya yang melihat empat perempuan membawa nampan cemilan dan juga minuman.
"Makasih Bunda" seru Afan dan mendapatkan tatapan tajam dari Devi.
Mereka semua tertawa melihat ekspresi Afan yang takut karena tatapan dari perempuan disampingnya itu.
"Bos, dua minggu lagi kita dipanti mana?" tanya Renald.
"Di panti Kasih Bunda aja" jawab Afan yang memeluk badan Devi.
"Ada yang perlu kita siapain dari sekarang?" tanya Dion juga.
"Gak ada sih, kita siapin mulai minggu depan aja"
"Emangnya dua minggu lagi kalian ada acara?" tanya Devi, dia mendongak melihat tunangannya itu yang masih pucat wajahnya.
Afan mengangguk. "Iya, kita mau adain pengajian kecil kecilan di panti asuhan"
"Memperingati apa emangnya?" tanya Mala yang duduk di samping Rakha.
"Berdirinya The Boys angkatan ke 2 dan Petir angkatan ke 3" jawab Rakha melihat Mala yang mengangguk mendengar jawabannya.
"Kita cewe cewe ikut?" tanya Violeta juga yang tengah tiduran berbantal paha Eby.
"Yah ikut lah, kalian kan udah jadi bagian dari kita" jawab Eby yang mengelus puncak kepala Violeta.
"Emm.... Gue juga ikut?" tanya Cantika juga.
"Ikut dong! Kan sebentar lagi bu dokter akan jadi pacar dari ketua petir" jawab Rehan.
Plak!
Rehan yang tengah tertawa itu mendapat geplakan dari Kevin, tak lupa juga tatapan tajamnya ia perlihatkan. Sedangkan Cantika, dia hanya tersenyum mendengarnya dan yang lainnya hanya tertawa melihat ekspresi Rehan yang begitu gemas.
Ting
Disela sela mereka tengah tertawa, Afan mendapatkan pesan dari seseorang.
'Minggu depan gue ke Indo, lo tunggu dirumah aja gue akan kesana'
Afan tersenyum membacanya, dia meletakkan kembali ponselnya dan bergabung lagi dengan semua teman temannya.
"Gue harap kita tetep kaya gini yah?" kata Rakha tiba tiba membuat suasana hening seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENGSTER BUCIN 2 (DEFAN) [END]
General FictionCerita tentang ketua geng motor yang saat ini sudah menjadi bucin. Mungkin bagi semua pasangan, mereka menginginkan hidup bersama sampai maut memisahkan. Tetapi, takdir tidak berpihak kepada mereka. Bagaimana kelanjutan ceritanya? ikuti terus janga...