Kita langsung aja yah, jangan lama lama hihihi.
****
Malam ini Kevin habiskan waktunya hanya dengan menatap langit. Sudah menjadi kebiasaan Kevin setiap malamnya, dia selalu melihat bintang yang lebih terang dari yang lainnya. Dia mengira bahwa itu adalah Ibunya yang kini sudah menjadi bintang diatas langit yang malam ini begitu cerah.
"Masih hobi lihatin bintang bang?"
Afan membuang tubuhnya di kasur milik Kevin. Sang pemilik kamar terkejut akan suara adeknya yang tiba-tiba muncul tanpa aba aba.
"Iya, gue rasa Ibu gue udah jadi bintang diatas sana" jawab Kevin menatap bintang yang paling terang dari yang lainnya.
Afan bangun dan berjalan kearah Kevin lalu duduk disampingnya. "Emangnya kalau orang udah mati itu bakal jadi bintang?"
"Mitosnya sih gitu, tapi gue percaya" jawab Kevin melihat Afan yang juga menatap bintang.
"Kenapa?" Kevin bertanya, pasti ada sesuatu yang akan ia bicarakan malam ini.
"Nanti kalau gue mati jadi bintang juga gak yah" gumam Afan tapi didengar oleh Kevin.
Plak!
Kevin memukul pelan dahi Afan. "Omongan itu doa, gak boleh bahas mati disini"
"Iya iya bang sory" balas Afan pasrah, setelah kesalahan pahaman itu selesai Kevin menjadi seseorang yang posesif baginya. Tadi siang, memang sang Mama yang menelponnya tetapi yang menyuruhnya adalah Kevin setelah ia tanyakan kepada sang Mama.
"Mau apa kesini?" tanya Kevin lagi.
"Kapan nyerang Rajawali?" bukan menjawab, Afan malah menanyakan kembali.
Kevin mengangkat satu alisnya keatas. "Buat apa?"
"Yah buat jelasin ke Zaki kalau dalang dari kematian Lisa itu bukan gue"
"Otak lo dangkal Fan" sarkas Kevin.
"Maksudnya lo, gue bego gitu?!" Kevin mengangguk.
Plak!
Kini dahi Kevin yang dipukul Afan. Kevin meringis sedikit kesakitan karena pukulan itu.
"Emangnya dengan cara nyerang Rajawali bisa membuat Zaki paham? Gak akan, gue tau gimana Zaki. Kekerasan akan dibalas kekerasan, darah akan dibalas darah dan mati akan dibalas mati" jelas Kevin, Afan hanya diam menyimak sedikit ngeri mendengarnya.
"Terus, kita harus gimana buat ngejelasinnya? Gue takut Zaki apa apain Devi"
"Kita bahas itu sama anak anak nanti"
Afan mengangguk paham. Hening! Tak ada lagi suara yang bersahutan dikamar itu. Hingga tak begitu lama, Kevin bersuara.
"Fan" panggilnya.
"Hm?"
"Lo kenal Cantika?" tanya Kevin pelan, dia tau Afan akan merespon seperti apa nantinya ketika dia bertanya soal cewe, apa lagi itu Cantika.
KAMU SEDANG MEMBACA
GENGSTER BUCIN 2 (DEFAN) [END]
General FictionCerita tentang ketua geng motor yang saat ini sudah menjadi bucin. Mungkin bagi semua pasangan, mereka menginginkan hidup bersama sampai maut memisahkan. Tetapi, takdir tidak berpihak kepada mereka. Bagaimana kelanjutan ceritanya? ikuti terus janga...