Setelah selesai makan siang dengan Haechan di kantin renjun pun kembali ke pekerjaannya karena memang dia punya beberapa pasien yang harus dia pantau juga beberapa operasi lainnya.
Sementara itu disalah satu ruang rawat terlihat siwon berada disana dengan Taeyong, jaehyun dan sion yang merupakan cucu bungsunya itu. Dan bersama dengan salah satu dokter yang memang telah lama menjadi dokter untuk Siwon.
"Apa pimpinan Na yakin soal ini?"
"Tentu saja. Kau tenang saja, kalau ketahuan itu tugas saya dan anak saya."
"Saya takut nantinya Presdir Na menuntut saya karena memalsukan kesehatan pimpinan."
"Lakukan saja, urusan anak saya itu akan jadi urusan saya saja." Ucap jaehyun.
"Baiklah." Ucap dokter itu mau tak mau.
"Kapan dia datang taeyong?"
"Sepertinya dia telah otw ayah."
"Baguslah. Aku juga sudah memanggilnya."
"Maksud ayah?"
"Anak mendiang winwin dan suaminya yuta."
"Dia bekerja disini?" Kaget jaehyun.
"Hmm, kalian akan terpesona melihatnya." Ucap Siwon.
Kembali lagi ke renjun, dia batu saja memeriksa keadaan pasien yang baru saja dia operasi kemarin, saat keluar dari ruangan itu diapun melihat satu orang dengan setelan jas membungkuk padanya membuat dia membalas bungkukkan pria yang dia tak kenali itu.
"Apa dokter Huang bisa ikut saya?"
"Kau siapa? Saya tidak mengenal mu."
"Saya adalah asisten dari pimpinan Na. Pimpinan Na tengah dirawat dan ingin bertemu denganmu." Renjun bingung karena dia tak mengenal orang yang dimaksud oleh pria itu, tapi diapun memutuskan untuk ikut, lagian dia bisa beladiri jadi jika orang ini melakukan hal macam-macam dia akan langsung menghajar nya.
Tak lama keduanya sampai di depan ruangan vvip, dan renjun melihat nama yang tertera tapi dia masih tidak tahu bahkan tak mengenal orang ini sepertinya.
Tok...tok...tok...
"Pimpinan Na. Dokter huang disini."
Ceklek.
Pria yang bersetelan jas itu pun membukakan pintu ruangan itu dan diapun langsung mempersilahkan renjun masuk. Renjun masuk dengan keadaan bingung lalu saat berada didalam dia melihat satu dokter yang sangat dia kenal, merupakan salah satu seniornya dan tiga orang yang tak dia kenali sama sekali. Saat semakin dekat renjunpun membulatkan matanya kaget melihat Siwon.
"Na halbojie?! Kenapa kau bisa sakit? Apa yang sakit?" Siwon tersenyum kecil bahkan ketiga yang lainnya kaget begitu pula dokter yang ada sejak tadi disana.
"Biasalah." Ucap Siwon lalu renjunpun melihat seniornya itu.
"Kim sunbae? Apa Na halbojie kesehatannya memburuk?"
"Ne." Angguk dokter itu.
"Na halbojie bukankah aku sudah mengatakan jaga kesehatan. Kenapa kau sangat nakal sekali. Kau harus banyak istirahat. Apa kau ingin cepat mati." Kesal renjun membuat tiga orang lainnya tersenyum kecil karena melihat renjun yang sangat menggemaskan.
"Aku baik-baik saja renjun. Oh iya, itu anakku, Na jaehyun, menantuku na taeyong, dan cucu bungsuku Na Sion." Renjun seketika terdiam, dia lupa kalau ada orang asing didalam ruangan itu lalu diapun membungkuk dengan sopan.
"Huang Renjun imnida." Ucap renjun bahkan dia memaki dirinya sendiri karena sangat bodoh sekali. Jaehyun terdiam ditempat karena dia bisa melihat mendiang sahabatnya winwin, karena renjun sangat mirip dengannya.
Ceklek.
Mereka semua melihat kearah pintu yang terbuka dengan tidak santainya dan pelakunya adalah Na jaemin.
"Halbojie? Bagaimana keadaanmu?" Ucap jaemin cemas biar bagaimanapun dia sangat menyayangi kakeknya itu.
"Kondisi pimpinan Na sangat drop saat ini, tolong jangan membuatnya banyak pikiran tidak baik untuk kesehatannya dan jantungnya. Kalau terus begini pimpinan na—"
"Kenapa kau berhenti katakan." Datar jaemin. Renjun melihat seniornya yang sepertinya sangat tertekan itu.
"Sunbae? Tidak masalah. Ini hal yang biasa kita temukan sebagai dokter." Ucap renjun, dan jaemin seketika sadar kalau ada dokter lain bahkan fokusnya langsung pada dokter mungil itu.
"Kalau terus seperti ini, kesehatan pimpinan Na bisa semakin drop dan jantungnya akan semakin parah. Pimpinan Na mungkin hanya akan hidup selama setahun." Ucapnya. Renjun membulatkan matanya dan melihat Siwon tapi pria tua itu hanya santai saja.
"Na halbojie tenang saja. Aku akan merawat Na halbojie selama di rumah sakit. Dan aku akan resepkan semua makanan yang baik di konsumsi oleh halbojie " Ucap renjun.
"Saya permisi."
"Tunggu sunbae." Dokter itupun mengurungkan niatnya pergi.
"Bisa aku minta hasil kesehatan Na halbojie?"
"Dokter huang bisa jemput di ruangan saya sekarang."
"Baiklah." Ucap renjun akan pergi dengan seniornya itu.
"Tunggu renjun. Bisa kau tetap disini. Ada yang ingin Na halbojie katakan padamu." Renjun mengangguk dan senior renjun itu membungkuk lalu keluar.
"Ada apa na halbojie?"
"Halbojie ingin bertanya padamu, apa Dong halbojie ada mengatakan soal sesuatu padamu?" Renjun hanya menggelengkan kepalanya karena memang kenyataannya tak ada hal apapun yang dikatakan mendiang kakeknya itu.
"Sebenarnya dulu sekali, aku dan kakekmu ingin menjodohkan anakku jaehyun dan ibumu Dong Winwin." Renjun membulatkan matanya mengetahui iru semua.
"Tapi kau tahu, anakku menolak bahkan mengatakan kalau kekasihnya hamil, kekasihnya adalah istrinya saat ini. Dan ternyata tidak, saat itu aku marah besar padanya dan akan melanjutkan kembali tapi ternyata ayahmu pemenangnya renjun, Huang Yuta datang meminang ibumu, dan menikah seketika. Akhirnya kami berjanji menjodohkan cucu kami atas kesepakatan antara jaehyun dan winwin. Jadi, renjun apa kau mau menuruti keinginan mendiang Kakek mu dan ibumu juga kami? Apa kau bersedia dijodohkan dengan cucu sulungku Na jaemin." Ucap Siwon menatap jaemin dan renjun hanya bisa melihat jaemin bahoan jaemin tak tau harus bagaimana sekarang karena jika dia menolak dan membuat keributan, kesehatan kakeknya adalah taruhannya.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh dari Kakek (jaemren)
FanfictionNa Jaemin terpaksa mengikuti perjodohan dengan pria cantik nan sederhana Huang Renjun, dia bahkan memberikan batasan pada pria mungil itu dan selalu diikuti olehnya. Apakah pernikahan mereka akan berakhir atau perasaan akan mengubah awal permulaan m...