12

3.5K 330 6
                                    


Renjun masih bertahan di taman rumah sakit itu, bahkan dia menatap langit yang sangat cerah, sama seperti dia kehilangan kedua orangtuanya saat itu, dimana dia merasa Dunia hanya meledeknya saja.

Renjunpun melihat kearah sebelahnya karena merasakan seseorang duduk disebelahnya dan ternyara itu adalah sahabatnya.

"Bagaimana?" Ucap renjun mengalihkan kembali pandangannya pada langit.

"Dia akan di kuburkan di sebelah Kakek dan neneknya. Karena itu adalah keinginan orangtuanya, mengingat minji sangat dekat dengan Kakek dan neneknya."

"Baguslah. Setidaknya dia tak merasa sakit lagi." Ucap renjun.

"Aku tahu kau sangat sedih karena kehilangan pasien yang telah kau anggap sebagai keluargamu."

"Kau benar, aku bahkan berperan sebagai orangtuanya selama orangtua kandungnya sibuk mencari uang untuk keperluannya. Aku senang kalau sekarang dia tak merasakan sakit lagi, dan aku juga tak akan membiarkan anakku nantinya merasakan rasa kesepian seperti itu." Ucap renjun.

"Apa kau benar-benar akan punya anak renjun? Mengingat kau dan jaemin akan menikah secara—" renjun menatap Haechan membuat sang empu menghentikan ucapannya seketika.

"Walaupun aku tak akan punya anak dengan jaemin, tapi aku pasti akan memilikinya ntah aku yang melahirkannya sendiri ntah dengan cara lain." Ucap renjun.

"Maksudmu?"

"Setelah semua sandiwara pernikahan yang akan aku lakukan dengan jaemin selesai. Maka aku tak akan menikah lagi selamanya Haechan, aku akan mengadopsi anak lalu merawatnya dan menjadi orangtua terbaik."

"Kenapa harus seperti itu renjun? Padahal saat semuanya selesai kau bisa berlari ke hyungku dan menikah dengannya."

"Aku tak bisa menikahi Mark Hyung, karena bagiku dia hanya sebatas kakak tidak lebih." Ucap renjun dan Haechan hanya diam saja karena renjun selalu menegaskan hal itu dan itu tak akan pernah berubah sama sekali. Haechan sangat mengenal dengan baik sahabatnya itu.








Sementara itu, sion sampai di rumah sakit dan diapun langsung mencari renjun, tujuan utamanya adalah ruangan renjun, tapi tak ada siapapun didalam ruangan itu, membuatnya turun kembali ke lobby untuk bertanya pada resepsionis.

Sesampainya di depan resepsionis diapun tersenyum ramah membuat karyawan perempuan itu sangat terpesona padanya seketika.

"Dimana dokter Huang? Saya harus bertemu dengan dokter Huang."

"Dokter huang di taman."

"Terimakasih " Ucap sion lalu diapun segera menuju taman. Saat keluar untuk menuju taman, diapun melihat renjun yang duduk dengan Haechan tak jauh dari pintu keluar. Sion lantas mendekat pada keduanya. Membuat keduanya kaget bukan main soal kedatangan Sion.

"Gege?"

"Kenapa sion?" Ucap renjun kaget.

"Jaemin Hyung mengatakan kalau dia tak mendapat balasan pesan apapun dari Gege, jadj dia menyuruhku menyampaikan padamu untuk segera membalasnya."

"Aaa ne. Apa kau akan melihat Na halbojie?"

"Hmm, aku akan melihatnya sebentar ge. Halbojie kapan boleh keluar dari rumah sakit ge?"

"Nanti setelah aku memeriksa untuk kali terakhir dan berkonsultasi dengan dokter Kim, maka Na halbojie pasti bisa pulang paling lambat besok."

"Aaa, kalau begitu aku permisi Gege " Ucap sion lalu diapun tersenyum bahkan pada haechan yang hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

Setelah kepergian sion, renjunpun melihat ponselnya dan benar saja banyak pesan dari jaemin di ponselnya.

Jaemin.

Renjun-ssi? Kau dimana?

Renjun-ssi?

Apa kau sedang sibuk?

Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.

Tolong jangan berbicara dengan orang yang mencurigakan.

Banyak yang mengincarmu karena musuh dalam bisnis ku.

Jika terjadi sesuatu katakan padaku.

Maaf, aku baru saja menjawab jaemin-ssi.

Aku sedang sibuk.

Baiklah aku mengerti, kau tak perlu cemas karena aku tahu apa yang aku lakukan.

Setelahnya renjunpun memasukkan ponselnya kedalam saku dan melihat Haechan.

"Aku sangat tahu kalau para musuh dari keluarga Na pasti akan menargetkan mu saat ini. Ini bukan hanya masalah sandiwara pernikahan yang akan kalian lakukan tapi juga keselamatan mu. Jadi, katakan padanya agar menjagamu dengan baik selama sandiwara pernikahan ini renjun, aku tak ingin kehilangan sahabat sama sekali."

"Hmm aku mengerti Haechan. Lagian aku tak akan kenapa-napa, aku yakin sekali" Ucap renjun tersenyum dan Haechan hanya berharap dalam hatinya kalau perkataan renjun saat ini benar adanya bukan hanya perkataan semata.







































🍁🍁🍁

Jodoh dari Kakek (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang