4.3K 340 15
                                    

Renjun berlari menuju luar rumah sakit karena dia tak mau jaemin menunggu lama, ditambah mereka masih sebatas mengenal nama dan lagi renjun juga tahu siapa kekasih calon suaminya. Dia tak bisa menuntut didalam situasinya ini, mungkin ini takdir dari Tuhan dan Tuhan pasti memberikan ini karena yakin dia bisa melewatinya dengan baik.

Saat berada di luar rumah sakit diapun berdiri bingung karena dia tak tau jaemin menunggu dimana.

Tin!

Renjun melihat mobil yang ada didepannya dan kaca mobil itu terbuka, dia langsung masuk setelah tahu kalau itu adalah mobil milik jaemin.

"Maaf karena kau lama menunggu." Ucap renjun setelah masuk kedalam mobil itu. Tapi jaemin hanya diam saja dan melajukan mobilnya, renjun yang mendapati tak ada jawaban hanya memutuskan untuk diam juga.












At. Gedung tempat acara.

Jaemin memarkirkan mobilnya dan diapun keluar begitu pula dengan renjun, lalu jaeminpun memberikan lengannya pada renjun. Renjun yang mengerti langsung melingkarkan tangannya di lengan jaemin dan merekapun berjalan memasuki gedung.

Ceklek.

Pintu besar itu terbuka dan keduanya langsung menjadi bintang utamanya, bahkan semuanya kaget melihat jaemin membawa renjun bahkan dari tatapan semuanya dapat terlihat kalau mereka terpesona dengan renjun. Bahkan ada wartawan di acara itu, membuat renjun merasa hidupnya tak akan tenang lagi setelah ini.

Jeno yang telah datang lebih dulu benar-benar sangat terkejut karena sahabatnya membawa seseorang yang tak dikenal olehnya, dia mulai berpikir mungkinkah dia adalah orang yang dijodohkan dengan sahabatnya. Sungguh pesonanya tidak main-main. Bahkan ada dua orang lagi yang benar-benar kaget soal itu.

"Wah Presdir Na. Siapa yang kau bawa? Bukankah kau sangat tertutup soal kehidupan pribadimu?" Ucap salah satu pengusaha tapi jaemin hanya diam saja dan renjun hanya tersenyum saja.

Tiba-tiba semua wartawan mengerumuni jaemin dan renjun. Renjun benar-benar kaget bahkan dia tak biasa soal semua ini. Jaemin hanya berwajah datar lalu diapun melihat satu persatu wartawan itu.

"Presdir Na siapa yang datang bersama denganmu?"

"Presdir Na apakah ini kekasih yang selama ini kau sembunyikan?"

"Kenapa mendadak Presdir Na menunjukan kekasih Presdir ke media?"

"Apa kalian akan segera menikah?"

"Dia adalah Huang Renjun, kekasih saya. Ya, kami akan segera menikah. Jadi bisa berhenti? Saya tidak nyaman." Datar jaemin lalu diapun membelah wartawan itu bersama dengan renjun sampai semua wartawan dibuat tenang oleh para penjaga agar acara malam ini berjalan lancar.

"Jaemin?" Ucap jeno yang mendekat. Jaemin hanya melihatnya saja.

"Apa dia yang kau maksud itu?" Jaemin hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Hai, aku lee jeno. Sahabat Jaemin."

"Huang Renjun." Ucap renjun tersenyum ramah. Lalu dua orang mendekat dan renjun sangat mengenal keduanya bahkan jeno dan jaemin juga sama karena keduanya adalah kolega jeno juga jaemin.

"Mark Hyung? Dery Hyung?" Kagetnya. Jaemin menatap datar renjun yang mengenal kedua pengusaha kembar itu bahkan jeno saja kaget dibuatnya.

"Renjun? Kenapa tak mengatakan apapun soal kau kekasih dari jaemin? Apa Haechan tahu soal ini?" Ucap salah satunya Lee Hendery.

"Aku hanya tak sempat Hyung. Haechan juga belum tahu." Ucap renjun.

"Kalian saling kenal?" Ucap jeno sedangkan jaemin hanya diam saja dengan mendengarkan keduanya.

"Renjun adalah sahabat adik kami. Mark ucapkan selamat pada renjun, kenapa diam saja?" Ucap Dery menyenggol kembarannya itu. Tapi, Mark hanya diam saja dan terus menatap renjun.

"Aaa, kau bekerja apa?"

"Dokter." Ucap renjun.

"Wah, kau sangat hebat." Ucap jeno kagum.

"Terimakasih." Ucap renjun tersenyum.

"Bisa kita bicara berdua renjun?" Datar Mark.

"Mark." Ucap Dery menyenggol kembarannya itu.

"Bolehkan jaemin?" Jaemin hanya menganggukkan kepalanya dan Mark pun langsung berjalan lebih dulu diikuti oleh renjun.

Disalah satu lorong yang tak terlalu ramai Mark menghentikan langkahnya membuat renjun juga menghentikan langkahnya dan melihat Mark yang berbalik lalu menatap datar padanya.

"Apa ini alasan kau menolak ku Renjun?" Datarnya.

"Hyung, aku tak punya maksud itu sama sekali. Kau pasti sangat tahu, bahkan kau tahu bukan aku tak bisa menganggap mu lebih dari Hyung, aku tak bisa Hyung, aku mohon jangan seperti ini, kau harus bahagia. Carilah kekasih lain, orang yang benar-benar bisa membuat mu merasa dicintai dan itu bukan aku. Karena sampai kapanpun aku hanya akan menganggap Hyung sebagai hyungku tidak lebih, dan itu tak akan berubah sama sekali."

"Jangan pernah menyuruh Hyung untuk menghilangkan perasaan padamu. Karena itu bukan hak mu sama sekali. Coba katakan padaku, apa semua itu benar? Kau berkencan dengan na jaemin? Kau akan menikah dengannya?"

"Ya, aku akan menikah dengannya. Dan semua yang dia katakan adalah kebenaran Hyung, aku harap kau tak seperti ini. Aku tak akan bisa menghadapi mu jika kau seperti ini Hyung." Ucap renjun. Mark hanya diam saja.

"Aku harap kau bisa melupakan perasaan padaku Hyung." Ucap renjun lalu diapun meninggalkan Mark untuk kembali ke tempat jaemin.

"Aku tak akan menyerah bahkan setelah kau menikah dengannya sekalipun renjun." Monolog Mark.

Beberapa menit kemudian, acarapun mulai dilaksanakan dengan sangat tenang.

"Baiklah kita sampai di acara puncak. Akan ada salah satu dari para hadirin yang memenangkan trofi kemenangan pengusaha muda paling bersinar tahun ini. Dan pemenangnya adalah...."

"Selamat kami ucapkan pada...."

"Presdir Na Jaemin, dan Na corp. Silahkan naik untuk mengambil piala dan menyampaikan beberapa kata"

Semuanya bertepuk tangan dan jaemin dengan wajah datarnya langsung berdiri lalu diapun menatap renjun dan mengjodenya untuk ikut, renjun lantas menerima uluran tangan jaemin dan berjalan menuju panggung. Semua kamera mengarah pada mereka berdua.

"Saya mengucapkan terimakasih karena mendapatkan ini, tapi semua memang sangat bagus, terimakasih untuk penghargaan ini, saya tak akan mengecewakan siapapun."

"Silahkan ucapkan sesuatu tunangan Presdir Na." Renjun melihat jaemin yang mengangguk lalu renjunpun berbicara.

"Selamat untuk jaemin karena bisa menang, saya sangat tahu pasti jaemin sudah sangat bekerja keras begitu pula semuanya, saya sangat bangga padanya, saya ingin dia bisa menang piala yang lainnya suatu saat nanti, dan untuk yang lainnya tetap semangat. Mungkin lain kali kalian akan menang, dan jaemin jangan merasa besar kepala, kau harus mempertahankan pencapaian mu. Aku bangga padamu." Ucap renjun menatap Jaemin yang dibalas tatapan oleh jaemin, jujur saja jaemin merasa renjun mengatakan hal yang tulus saat ini, tapi dia mengenyakan pikirannya itu, karena dia yakin renjun hanya ingin terlihat bagus dalam sandiwara mereka saja.
































🍁🍁🍁

Jodoh dari Kakek (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang