28

1.9K 274 13
                                    

Renjun menuju kantin dengan Haechan bahkan Haechan sampai merenggangkan badannya beberapa kali hingga keduanya sampai di kantin dan membulatkan kedua matanya kaget.

"Wah renjun? Apa kau melihat perubahan di kantin rumah sakit ini?"

"Hmm." Angguk renjun.

"Bahkan aku bisa melihat chef profesional di restoran mewah ada disini, apa ada perubahan disini? Atau kita mulai disuruh bayar untuk makan?"

"Aku tidak tahu." Bingung renjun.

"Ayo kita makan siang sekarang, aku akan membayarkan mu untuk pertama kali." Ucap Haechan semangat lalu diapun berjalan lebih dulu diikuti oleh renjun.

Haechan memberikan nampan nya pada salah satu chef karena dia ingin makanan yang lezat itu.

"Ini dokter Lee Haechan." Ucap chef itu membaca namtage namanya.

"Makasih. Ini pembayarannya menggunakan kartu saja. Sama dengan teman saya." Ucap Haechan memberikan kartunya.

"Makanan ini gratis dokter, perintah dari pemilik rumah sakit."

"Ne? Benarkah?" Kaget Haechan.

"Ne."

"Wah." Ucap Haechan terkagum-kagum dan memasukkan kembali kartunya. Lalu renjun pun maju untuk mengambil makanannya.

"Makanan khusus untuk dokter huang, setiap hari menunya akan berbeda untuk dokter huang."

"Ne? Wae? Kenapa tidak sama kan saja?" Bingung renjun, Haechan bahkan juga sangat bingung.

"Ini perintah dokter huang, selamat menikmati." Ucap chef itu membungkuk dan renjun ikut membungkuk lalu diapun menuju meja yang kosong dengan Haechan dengan masih memikirkan kenapa ada perbedaan untuknya.

Di meja.

"Renjun-ah? Apa mungkin pemilik rumah sakit yang baru sebenarnya jatuh cinta padamu, makanya menjagamu?" Ucap Haechan menatap sahabatnya itu.

"Tidak mungkin, lagian aku yakin tak pernah bertemu dengan siapapun selain kedua kakakmu." Ucap renjun.

"Kau benar juga. Wah, tapi apa dia tak melihat berita? Dia pasti tahu kalau kau adalah calon istri Na Jaemin." Ucap Haechan lalu memakan makanannya.

"Siapa orang gila yang akan melakukan itu Haechan. Kau ini aneh-aneh saja." Ucap renjun memakan makanannya. Haechan membulatkan matanya dan menghentikan acara makannya lalu menatap renjun.

"Ada apa?' bingung renjun.

"Aku tahu orang gila yang akqn melakukan ini siapa."

"Siapa?"

"Hyungku." Ucap Haechan lalu menutup mulutnya sendiri dan diapun langsung mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi mark salah satu Hyung kembarnya yang memang sangat mencintai renjun.

"Hyung?! Mengaku padaku sekarang, apa kau sedang melakukan hal gila? Atau telah melakukan hal gila?!"

"Apa maksudmu?"

"Apa kau yang membeli rumah sakit tempat aku bekerja? Apa kau melakukan hal sampai segila itu?"

"Apa kau sedang melantur? Kalau ingin sekali dengan rumah sakit, suruh saja Daddy yang membelikannya. Sudahlah jangan menggangguku, aku akan rapat." Lalu panggilan itupun mati begitu saja.

"Aku rasa memang bukan Mark Hyung." Ucap Haechan.

"Memangnya aku ada menuduh hyungmu, kan hanya kau yang memiliki prasangka buruk padanya." Uxap renjun dan Haechan hanya menganggukkan kepalanya karena perkataan renjun ada benarnya.

Disaat bersamaan sion, Yushi, sungchan dan shotaro selaku dokter magang masuk ke kantin dan syok secara bersamaan melihat kantin rumah sakit menggunakan chef yang sangat terkenal dan bagus.

"Ada apa ini? Apa pemilik rumah sakit ini sedang berbahagia?" Ucap sungchan.

"Mana aku tahu." Datar sion.

"Apa kita akan disuruh membayar sekarang? Kalau begini, aku khawatir tak akan bisa makan di kantin rumah sakit ini." Ucap Yushi.

"Aku juga mengkhawatirkan hal yang sama." Ucap shotaro.

"Sudahlah, kalau bayar, aku akan membayarkan kalian berdua. Kalau sion biarkan dia membayar sendiri karena dia kaya." Ucap sungchan lalu berjalan lebih dulu sedangkan sion paling terakhir.

Keempatnya sudah kembali mengambil makanan yang sayangnya gratis dan membuat semuanya bahagia bukan main. Disaat bersamaan jaemin kembali ke rumah sakit dan langsung ke kantin lalu melihat adik dan adik sepupunya dan diapun langsung mengambil nampan milik sungchan dan duduk di sebelah renjun. Renjun saja membulatkan matanya kaget begitu pula dengan Haechan.

"Hyung! Setidaknya jangan mengambil milikku, kau kan punya adik kandung" kesalnya. Tapi jaemin hanya diam saja.

"Kenapa kemari jaemin?" Ucap renjun dan jaeminpun langsung melihat kearahnya.

"Untuk makan siang bersama." Ucap jaemin datar.

"Hyung! Kau tahu, aku sangat kelaparan sekarang, dan dokter magang hanya boleh meminta satu kali!" Kesal sungchan sedangkan sion dan kedua yang lainnya telah duduk di meja yang memang bersebelahan dengan renjun, Haechan dan jaemin saat ini.

"Sungchan-ssi?" Sang empu lantas melihat kearah renjun.

"Ambil saja lagi, bilang atas namaku." Ucap renjun tersenyum.

"Makasih sunbae." Ucap sungchan senang lalu kembali mengambil makanan untuk makan siangnya.

"Makanlah jaemin." Ucap renjun melihat kearah jaemin lalu kembali makan begitu pula dengan jaemin bahkan jaemin terus memindahkan lauknya pada renjun.

"Aku tidak akan bisa menghabiskannya jaemin." Ucap renjun.

"Kau harus menghabiskannya." Ucap jaemin sembari menunggu kapan mereka akan menjalankan rencana itu.  Dia juga bisa melihat di meja yang ditempati beomgyu, pria itu terlihat marah dan kesal.

Tak lama Professor Park pun datang ke meja renjun, Haechan dan jaemin.

"Ada apa prof? Apa ada yang bisa saya bantu?" Ucap renjun.

"Ini, saya hanya ingin berterimakasih dan maaf karena malah menghukummu. Ini sebagai permintaan maaf saya, saya membelikan vitamin yang sangat bagus." Ucap professor Park meletakkan diatas meja.

"Tak usah prof, saya baik-baik saja." Ucap renjun tak enak.

"Saya mohon, tolong diterima ya." Ucap Professor Park.

"Hmm, baiklah. Saya akan meminumnya dengan teratur." Ucap renjun tersenyum.

"Dan satu lagi dokter huang."

"Ada apa prof?"

"Hukumanmu saya cabut karena perintah dari pemilik baru rumah sakit ini, apalagi kau memang tak melakukan kesalahan sama sekali." Ucap Professor Park.

"Benarkah itu Professor Park?" Ucap Haechan yang sangat kaget dan antusias.

"Ne."

"Yeaayyy! Akhirnya renjun, kau bisa fokus dengan pernikahan saja." Ucap Haechan senang dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu saya permisi." Ucap Professor Park dan membungkuk karena ada jaemin disana dengan wajah datar dan aura gelapnya.

Sementara itu, beomgyu di mejanya hanya tersenyum kecil karena rencananya berjalan lancar walaupun dia sempat bingung kenapa harus Professor Park yang memberikan, tapi dia setuju dengan pemikiran yeonjun, karena lebih aman.

"Kau akan menderita dan ditinggalkan oleh na jaemin, Huang Renjun. Karena kau adalah barang rusak yang tak akan bisa memberikannya keturunan. Setelah semuanya terjadi aku pasti akan langsung mendapatkan hati jaemin kembali. Hahahaha." Monolognya.
































🍁🍁🍁

Jodoh dari Kakek (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang