15

2.8K 270 1
                                    

Haechan menatap bingung juga sendu pada sang sahabat seperti seakan-akan dunia milik sahabatnya itu telah runtuh saat ini, bahkan tak ada cahaya dalam hidupnya. Renjun menyadari keterdiaman Haechan lantas melihat sahabatnya itu.

"Aku hanya bercanda Haechan, jangan serius begitu. Aku akan istirahat di ruanganku dulu." Ucap renjun tersenyum lalu diapun pergi meninggalkan Haechan yang hanya menatap punggung sempit sahabatnya itu.

"Kau tidak bisa bercanda soal itu renjun, kau hanya mengutarakan yang hatimu inginkan. Aku harap semua keputusan yang kau ambil ini benar,dan aku harap kau benar-benar bahagia." Monolog Haechan.






Sementara itu, jaemin berada di jalan dia memutuskan untuk pergi ke club agar semua pikiran rumitnya menghilang seketika, bahkan dia menyuruh sang sahabat untuk menyusulnya juga.

Beberapa menit kemudian, jaemin sampai di club mewah itu dan diapun langsung masuk lalu memesan minuman yang biasa dia pesan saat berada di club. Tak lama sang sahabat datang dan duduk disebelahnya sembari mengokode bartender itu untuk membuat minuman yang biasa. Lalu melihat sahabatnya yang sepertinya memiliki banyak pikiran saat ini.

"Kenapa lagi? Apa yang sedang kau pikirkan saat ini?"

"Banyak hal. Terutama soal hatiku."

"Maksudmu? Jangan bilang kau jatuh cinta pada calon istrimu?"

"Aku tidak bilang begitu, hanya saja rasanya aneh saat bersama dengannya. Ada perasaan yang tak bisa aku jelaskan sama sekali dan debaran menyenangkan di dadaku. Aku juga sangat menikmati waktu dengannya. Apa tandanya itu?"

"Sepertinya kau menyukainya."

"Tapi aku masih kekasih beomgyu."

"Begini saja na jaemin, dari pada kau merasa menyesal nantinya. Bukankah lebih baik membuktikan perasaanmu itu?"

"Bagaimana caranya?"

"Aku akan memberitahumu nanti, tapi kalau seandainya kau mendapatkan jawabannya dan ternyata kau menyukai calon istrimu, apa yang akan kau lakukan?"

"Aku tidak tahu, aku tak bisa memutuskan untuk berjanji pada beomgyu."

"Kalau kataku, kau harus memilih dan kurasa kali ini, kau harus memilih calon istri pilihan kakekmu sekaligus kau meyakinkan perasaan padanya dan menyelidiki apa saja yang dilakukan kekasihmu."

"Maksudmu?" Datar jaemin dengan wajah datarnya juga aura gelapnya.

"Katena aku percaya perkataan Na halbojie, kalau dia bukan orang baik sama sekali." Ucap jeno dan jaemin hanya diam saja tanpa bisa mengatakan apapun. Jeno lantas menepuk bahu sahabatnya itu dan tersenyum.

"Aku yakin, kau tak akan melakukan kesalahan bahkan dalam mengambil keputusan. Ingat kebahagiaan yang abadi akan sangat baik dari pada kebahagiaan sesaat jaemin." Jaemin hanya menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti.











At. Apartemen xxx

Beomgyu masuk kesalah satu flat apartemen lalu diapun melihat pria dominan yang menunggunya dengan menggunakan bathrop.

"Kau kesal?" Ucap sang dominan.

"Menurut mu saja, aku bahkan lebih dari kesal saat ini." Ketusnya.

"Lalu? Acara kita malam ini bagaimana?"

"Lakukan sendiri, aku sedang kesal." Ucap beomgyu ketus membuat pria itu lantas tersenyum kecil lalu diapun langsung menariknya dan mengukungnya.

"Apa yang kau lakukan?" Kesalnya.

"Aku akan melakukanbya sendiri tanpa membuatmu kesulitan jadi nikmati saja sayang." Ucap sang dominan membuka celana juga celana dalam beomgyu.

"Aku mengatakan melakukannya sendiri, berarti bermain solo."

"Aku tidak mau." Ucapnya lalu diapun membuat kaki beomgyu mengangkang dan seketika langsung memasukkan penisnya yang telah menegang itu tanpa melakukan pemanasan lebih dulu, karena baginya pemanasan tidak penting apalagi mereka sudah sering melakukannya.

"Akh! Kau mengagetkanku." Kesalnya menahan rasa ngilu pada bagian analnya itu.

"Kau tahu sayang?" Ucap pria yang menggerakkan penisnya secara perlahan itu membuat beomgyu menatapnya bingung. Lalu pria itupun langsung membungkuk sembari mengoyak kemeja yang digunakan beomgyu hingga dadanya terlihat.

"Lubangmu sudah sangat longgar tapi tak masalah aku suka memakai kau." Ucapnya.

"Apahhh! Mhh..." Desahan beomgyu keluar lebih dulu dari pada kemarahannya karena putingnya di kulum oleh dominan itu. Tanpa disadari oleh beomgyu, pria itu mengirimkan alamat pada nomor jaemin dan menyuryhnya datang sekarang juga.








Kembali lagi ke club, jaemin masih terus meminum minuman miliknya itu, jeno hanya diam memandang sahabatnya, jujur dia merasa kalau sahabatnya harus segera mengetahui siapa kekasihnya itu, karena Jeno tak bisa memberitahu, kalau dia katakan yang sebenarnya jaemin tak akan percaya dan dia akan memusuhinya.

Ting!

Jaemin melihat pesan di ponselnya yang tertera nama sang kekasih.

Sayang😘

Location
Tolong datang kesini sekarang!

Jaemin menatap bingung gps yang dibagikan oleh kekasihnya itu, lalu diapun pergi begitu saja membuat jeno hanya menggelengkan kepalanya.

"Aku harap kau memilih berlian bukan hanya sebuah batu jaemin." Monolognya.






























🍁🍁🍁

Jodoh dari Kakek (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang