27

1.9K 263 11
                                    

Renjun tengah memeriksa salah satu pasien lalu setelah selesai diapun langsung keluar dan bertemu dengan Haechan.

"Ada apa dengan wajahmu Haechan?" Ucap renjun bingung pasalnya wajah Haechan sangat kusut padahal hari masih pagi.

"Aku tidak kenapa-kenapa." Ucap Haechan dan diapun melihat jaemin yang mendekat dengan sebuah paper bag dan diapun langsung membungkuk membuat Renjun menatap bingung kearah Haechan lalu diapun berbalik dan memelototkan matanya karena Jaemin datang pagi ini tanpa ada pemberitahuan apapun sama sekali.

"Saya pinjam renjun sebentar." Ucap jaemin datar dan haechanpun mengangguk lalu renjunpun hanya melambai pada haechan sembari mengikuti jaemin yang menggenggam tangannya.

Di ruangan renjun.

"Itu apa jaemin-ssi?"

"Sarapan, kau pasti belum sarapan bukan?" Ucap jaemin melihat renjun sedangkan renjun hanya menggelengkan kepalanya saja karena memang kenyataannya seperti itu.

"Sarapan lah lebih dulu." Ucap jaemin lalu diapun membukakan sarapan yang tadi dibawakan oleh Jake yang saat ini tengah menunggu hasil dari obat yang sudah diserahkan ke lab itu.

"Ne, jaemin sudah sarapan?"

"Hmm." Angguk jaemin lalu renjunpun tersenyum dan mulai memakan sarapannya.

Di depan lab

Jake hanya menunggu dengan wajah datar seperti beberapa pasien yang menunggu sesuatu dari hasil pemeriksaan tanpa membuat siapapun curiga padanya. Jake lantas melihat beomgyu yang mendekat dan berdiri di hadapannya.

"Ada yang bisa saya bantu?"

"Tidak dokter, saya hanya menunggu hasil dari test kesehatan saya saja." Ucap Jake berbohong dan beomgyu tanpa pikir panjang langsung pergi begitu saja.

"Sungguh memang tak ada adabnya sama sekali mantan Presdir itu, Untung saja semua keburukannya ketahuan saat ini, kalau nanti ntah apa yang akan terjadi " Ucap Jake pada dirinya sendiri.

Ceklek.

Jake melihat kearah salah satu petugas lab yang mendekat padanya lalu memberikan hasil itu. Jake lantas membukanya dan meminta penjelasan sembari merekam suara petugas itu sebagai bukti pada jaemin agar percaya kalau Jake tidak mengada-ada sama sekali.

"Apa maksudnya?"

"Obat itu adalah obat kontrasepsi yang bisa mengakibatkan kerusakan pada rahim jika di konsumsi secara terus menerus, obat ini sengaja dimasukkan kedalam kemasan vitamin, padahal obat ini sangat berbahaya."

"Terimakasih." Ucap Jake mengerti lalu kedua saling membungkuk dan Jake pun segera memotret hasil test itu juga mengirimkan pada jaemin sekaligus dengan rekaman penjelasan dari pihak lab itu.

"Pekerjaan selesai. Saatnya kembali." Monolognya lalu diapun segera pergi dari rumah sakit itu dengan sangat natural.

Kembali lagi ke ruangan renjun. Dimana sang empu telah selesai menghabiskan sarapannya lalu diapun melihat kearah jaemin.

"Apa jaemin tidak bekerja?" Ucap renjun pasalnya ini sudah saatnya bekerja.

"Aku hanya ada pertemuan dengan klien di sekitar sini, jadi akan langsung kesana lebih dulu." Ucap jaemin berbohong.

"Benarkah?"

"Hmm, bagaimana dengan hukuman itu? Apa masih kau lakukan?"

"Tentu saja jaemin, ini hal yang pasti akan terjadi."

"Bukankah mereka bisa memberikan keringanan, ditambah kita akan menikah, seharusnya dia tak melakukan hal ini padamu bukan?"

"Sudahlah tak masalah jaemin." Ucap renjun tersenyum.

"Hubungi aku jika terjadi sesuatu mengerti?" Ucap jaemin menatap renjun dan renjun hanya menganggukkan kepalanya.

"Baiklah, aku akan pergi dulu." Ucap jaemin dan renjunpun mengangguk lalu melihat kepergian jaemin dan diapun segera beranjak dari ruangannya untuk segera melakukan pekerjaannya sebagai dokter.

Jaemin masuk kedalam mobilnya lalu diapun melihat kiriman pesan dari Jake juga audio penjelasan dari hasil test obat yang dicurigai jaemin isinya bukanlah vitamin. Dan saat dia mendengarkannya ternyata benar, itu membuat Jaemin mengepalkan kedua tangannya menahan amarah seketika.

"Aku akan membalasmu Choi beomgyu. Berani kau menyentuh calon istriku, maka kau yang akan menderita." Monolog jaemin lalu diapun lantas menghubungi Jay lebih dulu.

"Jay, segera perintahkan beberapa chef ternama untuk menjadi juru masak di kantin rumah sakit, dan menyediakan makanan berkualitas siang ini untuk semua staf juga siapapun yang datang tanpa membayar apapun, termasuk para wali pasien, apa kau mengerti?"

"Baik Presdir." Lalu panggilan berakhir dan jaeminpun menghubungi Professor Park.

"Saya mau kau memberikan vitamin itu saat jam makan siang pada calon istri saya."

"Baik Presdir Na. Akan saya lakukan." Setelahnya panggilan kembali berakhir dan jaeminpun menghubungi yeonjun selaku direktur rumah sakit miliknya dan akan menjadi milik renjun nantinya.

"Kau harus bersandiwara dengan baik. Jangan sampai beomgyu tahu kalau kau tak berada di pihaknya. Atau kau akan tahu akibatnya apa, dan apapun yang dia lakukan pada calon istriku, kau harus memberitahu saya semuanya terlebih dahulu."

"Baik Presdir, saya mengerti." Lalu panggilan berakhir seketika.  Dan jaeminpun segera menjalankan mobilnya untuk menuju ke perusahaan segera.






























🍁🍁🍁

Jodoh dari Kakek (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang