Disini sekarang renjun berada di dalam ruang rawat dari Siwon, dia menatap bingung pada Siwon juga Taeyong yang ada didalam ruang rawat itu, karena dilihat dari segi apapun sepertinya Siwon baik-baik saja.
"Ada apa halbojie? Mommy?"
"Kemari nak, sebenarnya mommy berniat memintamu untuk datang ke boutique untuk memilih tuxedo pernikahan kalian. Tapj, halbojie juga ingin ikut melihat dan memilih. Alhasil, mommy memutuskan untuk menyuruh pihak boutique membawakan yang best seller milik mereka kemari, jadi kalian bisa memilih disini. Mommy sudah mengatakan pada jaemin dan dia setuju-setuju saja. Padahal anak itu sangat sulit jika menyetujui sesuatu." Ucap taeyong tersenyum.
"Tentu saja dia setuju, pernikahan ini bukan keinginannya. Sudah jelas dia akan menuruti semuanya." Batin renjun.
"Renjun? Kau baik-baik saja?" Ucap Siwon karena renjun hanya diam saja. Renjun lantas mengangguk sebagai jawabannya.
"Bagaimana menurutmu nak? Apa kau setuju dengan perkataan ku?"
"Ne mommy, aku akan ikut saja."
"Makasih sayang, sepertinya memang menjodohkanmu dengan jaemin memberikan dampak baik." Ucap taeyong lalu memeluk renjun. Mendadak renjun menjadi merasa bersalah pada keluarga itu, karena perjanjian yang dia buat dengan jaemin. Dia jadi takut akan kehilangan keluarga karena ini semua.
"Kau lebih diam renjun? Apa kau sedang tak enak badan?" Ucap Siwon.
"Aku baik-baik saja halbojie. Bagaimana dengan kondisi halbojie?'
"Aku merasa semakin lebih baik, mungkin karena sbeentar lagi adalah pernikahan cucuku." Ucap Siwon dan renjun hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Apa saat kami memintamu kesini tadi, kau sedang ada pasien?'
"Anio." Geleng renjun.
Disaat bersamaan terdengar suara ketukan pintu ruangan rawat Siwon, karena renjun lebih dekat akhirnya dia membukakan pintu.
"Maaf dokter Huang."
"Ya?"
"Pasien atas nama Jang minji meninggal di tengah operasi bersama dokter Lee." Renjun menatap tak percaya pada salah satu perawat itu. Dia lantas melihat kearah taeyong dan Siwon.
"Maaf halbojie, mommy, aku izin dulu." Ucap renjun lalu diapun segera keluar dari ruang rawat itu dan diapun berlari menuju ruang operasi.
Sesampainya di ruang operasi, renjun melihat orangtua dari gadis kecil itu sudah menangis bahkan saling memeluk juga Haechan yang membungkuk. Renjun mendekat dan berdiri dihadapan Haechan.
"Apa yang terjadi dokter Lee Haechan?"
"Pasien mengalami pendarahan di tengah operasi dokter huang. Kami berusaha menghentikan pendarahan yang terjadi tapi tetap tak bisa dan dengan berat hati kami mengatakan kalau Jang minji tak bisa di selamatkan. Pasien tiada beberapa saat yang lalu." Ucap Haechan menjelaskan sebagai dokter. Renjun terdiam dan airmata mengalir begitu saja dari mata serupa rubah itu. Dia tak menyangka semua ini akan terjadi lebih cepat. Dia sangat menyayangi pasiennya itu.
"Renjun-ah?" Ucap Haechan ingin memegang tangan sahabatnya itu, tapi renjun menjauh dan diapun langsung berlari menjauh. Haechan sangat tahu apa yang dirasakan oleh renjun, karena dia tahu betapa sayangnya renjun pada gadis kecil itu.
Di taman rumah sakit.
Renjun duduk disalah satu bangku taman itu dengan airmata yang terus keluar layaknya kran yang rusak. Dia masih tak percaya soal ini sama sekali.
"Kenapa harus pergi? Minji-ah? Kenapa tak bertahan. Kau berjanji padaku, aku tak akan sanggup jika harus benar-benar sendirian. Aku sudah menganggapmu keluargaku." Monolognya lalu seakan langit tahu dia bersedih, hari menjadi gelap dan air hujan turun begitu saja. Semua yang ada di taman itu langsung berlari untuk berteduh tapi tidak dengan renjun, dia hanya diam ditempat duduknya dan semakin menangis karena dengan turunnya hujan dan berada dibawah hujan tak ada yang akan tahu kalau dia tengah menangis saat ini.
At. Na corp.
Jaemin yang sedang bekerja sontak saja melihat kearah jendela dimana dia bisa melihat hujan tengah turun dengan lebatnya. Ntah kenapa dia jadi merasakan perasaan yang tak enak saat ini. Lalu diapun mengeluarkan kembali cincin dari sang gadis kecil itu dan menatapnya.
"Ada apa ini? Kenapa rasanya sangat aneh sekali? Apa sesuatu terjadi? Tapi kenapa aku harus merasakan tak tenang juga?" Monolognya.
Tok...tok...tok....
Jaemin lantas memasukkan cincin itu ke saku jasnya.
"Ya, masuk!"
Ceklek.
Jay langsung masuk dan diapun membungkuk lalu memberikan berkas pada jaemin.
"Tolong segera di tandatangani Presdir, dan saya juga mau menyampaikan kalau sepertinya beberapa musuh perusahaan mengincar tunangan Presdir." Ucap Jay. Jaemin lantas menghentikan gerakan tangannya yang akan menandatangi kontrak itu, lalu menatap Jay datar.
"Apa maksudmu?"
"Saya mendengar dari beberapa teman saya yang bekerja di perusahaan yang menganggap kalau kita musuh mereka. Katanya atasan mereka menargetkan tunangan Presdir untuk menjatuhkan saham perusahaan dan membuat Presdir lengah."
"Awasi tunangan saya. Jangan sampai dia hilang dari pengawasanmu dan satu lagi, katakan pada Jake untuk mencari bodyguard yang akan menjaga tunangan saya dari jauh sekarang juga. Lakukan!" Ucap jaemin datar dan Jay langsung mengangguk lalu diapun pergi setelah jaemin menandatangani berkas itu. Jaemin menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi lalu menatap hujan itu.
"Kenapa semuanya jadi terlihat sangat sulit. Biar bagaimanapun keamanannya adalah tanggung jawabku sampai setahun. Dia tak boleh terluka." Monolog jaemin. Tapi jaemin tetap masih merasa sangat cemas tanpa sebab. Dia lantas mengambil ponselnya dan mengirimkan pesan pada Sion.
Sion.
Sion kau bisa ke rumah sakit sekarang?
Ada apa hyung? Apa halbojie semakin parah?
Anio, tolong sampaikan pada renjun kalau dia harus mengangkat telpon ku.
Kenapa Hyung? Bukankah nanti pasti renjun ge akan melihat jika ada panggilan darimu?
Aku sangat butuh sekarang.
Ne.
Tapi Hyung, apa mungkin kau jatuh cinta pada renjun ge? Secepat itu? Baguslah.Tidak, kau jangan sok tahu. Cepat lakukan dan kabarin aku.
Ne.
Lantas jaemin langsung mematikan ppnselnya dan menutup matanya sembari menyandarkan tubuhnya pada sandaran kursi.
"Tidak Jaemin kau bukan jatuh cinta padanya. Kau hanya tak mau dia terluka karena musuh mu, dan lagi kau masih mencintai Choi Beomgyu ingat kalian belum putus." Monolognya.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh dari Kakek (jaemren)
FanfictionNa Jaemin terpaksa mengikuti perjodohan dengan pria cantik nan sederhana Huang Renjun, dia bahkan memberikan batasan pada pria mungil itu dan selalu diikuti olehnya. Apakah pernikahan mereka akan berakhir atau perasaan akan mengubah awal permulaan m...