"Kau harus menggunakan Choi yeonjun sebagai tameng dan kau bisa mendapatkan Na Jaemin juga menyakiti Huang Renjun."
"Maksud mommy?"
"Keuntunganmu karena dicintai oleh yeonjun, dengan begitu kau bisa memanfaatkannya dan mendapatkan semua yang kau mau, termasuk mendapatkan Na Jaemin kembali."
"Tapi tetap saja aku tak mau mom."
"Pikirkan saja akhir yang akan kau dapatkan bersama dengan Na Jaemin, dan bersandiwara lah yang baik pada yeonjun."
"Lalu bagaimana dengan semua harta keluarga Huang itu? Apa mommy punya cara untuk mengubah hak kepemilikan atas nama kita?"
"Itu urusanku, dan itu hal yang sangat mudah, hanya perlu menekan renjun maka semuanya akan selesai." Ucap jungkook tersenyum.
"Mommy yakin tak akan ketahuan sama keluarga Na. Karena biar bagaimanapun renjun adalah calon menantu keluarga na."
"Kau tenang saja, semuanya pasti tak akan ketahuan. Lalu bagaimana dengan obat itu? Apa sampai dengan selamat padanya?"
"Hmm, tanpa kecurigaan sama sekali."
"Baguslah, dengan begitu cepat atau lambat dia pasti akan segera di usir dari keluarga Na karena tak bisa memberikan Na Jaemin keturunan. Kita punya banyak waktu untuk mengambil kembali posisimu."
"Mommy benar."Ucap beomgyu tersenyum licik.
Sementara itu di rumah sakit, lebih tepatnya di ruangan renjun, terlihat renjun yang menatap ponselnya sejak tadi, dia bingung dan terus menimang akan menghubungi Mark atau tidak, tapi ini yang terbaik, dia harus segera bicara pada Mark. Dia tak mau perasaan Mark padanya terus berlanjut dan akan berakhir menyakiti dirinya sendiri, renjun hanya ingin kebahagiaan untuk salah satu kakak kembar sahabatnya itu.
Ting!
Renjun melihat pesan dari Haechan yang tertera di layar ponselnya.
Haechanie.
Nanti malam kau akan ikut dalam penyambutan dokter magang bukan? Kita akan melakukan acara singkatnya malam ini, mengingat kau pasti akan sibuk untuk mengatur acara pernikahanmu nantinya.
Hmm, kabari saja dimana tempatnya. Aku pasti akan ikut
Setelah membalas pesan dari Haechan, renjun lantas menekan nomor Mark dan memutuskan untuk membicarakan semua ini dengan Mark sebelum dia menikah dengan jaemin.
"Hallo hyung, bisa kita bertemu di cafe dekat rumah sakit?"
"....."
"Baiklah, terimakasih Hyung." Jawabnya lalu diapun langsung mematikan ponselnya dan keluar dari ruangannya untuk menuju cafe yang dekat dengan rumah sakit itu atau lebih tepatnya hanya menyeberang saja.
At. Cafe.
Renjun menunggu kedatangan mark dengan meminum tea pesanannya. Dia menunggu Mark dengan perasaan tak tenang, bahkan dia tak membaca pesan masuk dari jaemin sama sekali.
Tring~
Renjun melihat kearah pintu cafe yang terbuka dan melihat Mark yang masuk lalu mendekat bahkan duduk dihadapannya.
"Apa sudah lama?"
"Belum Hyung."
"Ada apa? Kenapa ingin bertemu?"
"Ini mengenai dirimu Hyung."
"Maksudmu apa?" Bingung Mark menatap kearah renjun yang tampak sangat serius.
"Aku, aku tahu kalau kau menyukaiku. Dan kau tahu aku tak bisa menerima perasaan lebih yang kau berikan padaku itu, jadi—" Mark hanya diam saja menunggu kelanjutan renjun yang saat ini menunduk dan tak mau menatap kearahnya.
"Aku ingin Hyung segera melupakan perasaan terhadapku, ini untuk kebaikanmu Hyung."
"Kau tidak berhak menyuruhku berhenti, ini perasaan ku dan milikku. Bukan berarti kau bisa melakukan apapun bahkan menyuruhku berhenti." Ucap Mark.
"Hyung, aku tak ingin kau menderita karena aku tak membalas perasaanmu, dan lagi kau pantas bahagia Hyung, juga kau harus ingat kalau aku akan menikah."
"Apa kau sungguh-sungguh mencintai Na Jaemin? Apa hubungan kalian sebelumnya benar-benar ada?"
"Ne."
"Jangan membodohi ku Huang Renjun, aku tahu kekasih jaemin adalah Choi Beomgyu. Bagaimana mungkin kau yang menjadi calon istrinya?" Renjun menatap kaget Mark yang mengetahui hubungan jaemin dan beomgyu terdahulu.
"Jaemin sudah lama putus dengan beomgyu Hyung, karena beomgyu berselingkuh dan sejak awal keluarga Na tidak menyetujui.mereka. dan aku memang menjalin hubungan dengan jaemin, dan kami serius."
"Aku tidak bisa percaya perkataan yang keluar dari mulutmu itu. Dan lagi, kau tidak bisa meminta aku menghapus perasaanku padamu. Walaupun kau menikah dengan na jaemin, aku akan tetap memantau kalian. Karena jika sewaktu-waktu jaemin menyakitimu, aku bisa mengambilmu darinya. Aku permisi." Ucap Mark lalu pergi begitu saja membuat renjun menatap nanar kepergian Mark, orang yang hanya dia anggap sebagai kakak tidak lebih.
At. Na corp.
Jaemin sedang melihat beberapa berkas dengan serius hingga pintu ruangan terbuka begitu saja, dan sang sahabat, Lee jeno masuk begitu saja bahkan duduk dihadapannya.
"Wah yeoksi, ternyata aku benar kalau calon pengantin masih sibuk dengan pekerjaannya." Ucap jeno.
"Ada apa? Kenapa kau datang?" Datarnya.
"Aku hanya ingin melihat calon pengantin saja. Apa tidak boleh?"
"Kau sepertinya juga harus menikah, kau semakin menyebalkan karena menggangguku." Datarnya.
"Salah satu alasan aku datang juga karena hal itu." Ucap jeno. Membuat Jaemin hanya menatap datar padanya.
"Aku butuh bantuan dari calon istrimu." Ucap jeno membuat Jaemin menatap tajam padanya.
"Aku jatuh cinta pada adik dari Mark Seo dan Seo Hendery, tapi tak mungkin aku bisa meminta mendekatkan aku dengan adiknya, itu akan sangat canggung sekali. Makanya aku ingin minta tolong karena calon istrimu adalah sahabat dari adik pengusaha kembar itu."
"Akan aku katakan." Ucap jaemin datar dan itu membuat jeno tersenyum seketika karena tak lama lagi akan segera mengenal kekasih hati idamannya itu.
🍁🍁🍁
![](https://img.wattpad.com/cover/355561592-288-k114749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh dari Kakek (jaemren)
FanficVersi PDF akan mulai dijual pada tanggal 31 Desember 2024 pukul 09:00 sampai pada tanggal 30 Januari 2025 ya🤗 Na Jaemin terpaksa mengikuti perjodohan dengan pria cantik nan sederhana Huang Renjun, dia bahkan memberikan batasan pada pria mungil itu...