Renjun sudah menyelesaikan tugasnya sebagai dokter dan sekarang dia hanya perlu bersantai karena biar bagaimanapun dia harus menghadapi hukuman yang diberikan padanya, yaitu bersedia di panggil kapanpun untuk operasi darurat.
Saat renjun menyusuri lorong rumah sakit, kakinya terhenti seketika karena melihat jaemin yang tengah berbicara dengan beomgyu bahkan beomgyu terlihat sangat marah pada jaemin, tapi dia memilih abai dan melewati keduanya, tapi belum sempat dia berjalan untuk melewati jaemin lebih jauh, sebuah tangan menggapai tangannya membuat renjun berbalik dan menatap kaget pada orang yang memegang tangannya.
"Makasih dokter Choi karena sudah mengatakan kalau calon istri saya sedang bersantai." Ucap jaemin dengan wajah datarnya dan diapun melihat kearah renjun dan melingkarkan tangannya pada pinggang ramping milik renjun itu.
"Ayo makan malam bersama sayang, aku tahu kalau kau sangat lapar sekali. Ayo." Ucap jaemin tersenyum membuat renjun semakin bingung lalu diapun melihat kode dari mata jaemin dan diapun melihat betapa banyak orang yang memperhatikan mereka. Dan dia hanya bisa menganggukkan kepalanya saja. Sementara itu beomgyu mengepalkan kedua tangannya karena melihat sandiwara keduanya. Bahkan dia sadar kalau para pekerja dan pasien menatapnya seolah-olah dia adalah si ganjen yang ingin dekat-dekat dengan jaemin, padahal jaemin adalah kekasihnya. Lalu diapun pergi pulang.
Kantin rumah sakit.
Jaemin dan renjun duduk berhadapan.
"Sebenarnya ada apa jaemin-ssi? Kenapa kau datang lagi?" Jaemin hanya diam saja lalu diapun berdiri dan berjalan mendekat pada renjun atau lebih tepatnya kearah belakang renjun dan memakaikan sebuah kalung yang terlihat sangat indah, bahkan keduanya menjadi tontonan di kantin itu. Renjun kaget dan memegang kalung itu lalu diapun melihat jaemin yang kembali duduk dihadapannya dengan tatapan bingung.
"Setidaknya aku harus memberikan sesuatu padamu agar orangtuaku dan halbojie benar-benar mengira aku menerimamu." Ucap jaemin datar dan renjun hanya menganggukkan kepalanya saja.
"Kalau begitu akan aku kembalikan saat kontraknya berakhir." Ucap renjun lalu diapun memakan makan malamnya sedangkan jaemin mendadak terdiam karena perkataan renjun itu, padahal apa yang dikatakan oleh renjun benar adanya apalagi dia memang yang mengajukan kontrak itu.
Jaemin lantas melihat makan malamnya lalu diapun melihat renjun sebentar.
"Tak perlu kau kembalikan, anggap saja itu hadiah." Ucap jaemin datar lalu memakan makanannya. Membuat renjun berhenti makan dan menatap jaemin lalu diapun meminum airnya.
"Tidak perlu, aku tak ingin kalau saat itu aku akan jadi kesulitan." Ucap renjun. Dan saat jaemin akan mengatakan sesuatu, ponsel renjun berbunyi.
"Iya? Ada apa?"
"...."
"Aku akan segera keruangan operasi. Ne." Lalu renjunpun pergi begitu saja membuat jaemin hanya bisa melihatnya saja bahkan dia melihat makanan milik renjun yang baru dimakan sekitar tiga suap oleh pemiliknya. Membuat jaemin mengeluarkan ponselnya lalu menekan nomor asistennya.
Jay.
Jay belikan strawberry cake dan antarkan padaku di rumah sakit.
Baik Presdir, apa ada lagi?
Sekalian dengan americano juga strawberry milkshake, antarkan sekitar satu jam lagi.
Baik Presdir.
Setelah melihat jawaban asistennya itu, jaemin lantas pergi dari kantin dan diapun berniat untuk menuju ruangan rawat sang Kakek tapi tidak jadi karena dia mendengar beberapa karyawan yang berbicara disekitarnya.
"Apa kau tahu? Dokter huang kurasa akan kesulitan karena dia akan melakukan operasi paling berat lagi, bahkan dia akan disaksikan oleh semuanya, jika dia gagal maka dia akan berakhir menjadi seorang dokter."
"Siapa yang menyuruh nya melakukan operasi itu? Kasihan dokter huang."
"Dokter Choi pelakunya, karena dia pemilik rumah sakit, makanya dia jadi semena-mena, sepertinya dia begitu karena menyukai calon suami dokter huang, sungguh sangat tak tahu malu sekali."
Jaemin lantas berhenti dan diapun berbalik membuat keduanya kaget bukan main.
"Dimana dokter Huang akan melakukan operasi?"
"Di lantai 3 dan semua orang bisa melihatnya dari lantai 4 tuan." Jaemin lantas pergi begitu saja tanpa ekspresi sama sekali. Benar-benar sangat datar sekali.
Ting!
Jaemin sampai di lantai 4 dan diapun melihat sudah banyak dokter yang memang akan melihat renjun yang akan melakukan operasi sebentar lagi, dia juga ikut melihat semuanya. Dan dia juga menyadari ada seorang dokter yang dia tak tahu siapa berdiri disebelahnya begitu saja.
"Saya rasa Presdir Na sudah mendengar semuanya bukan? Jika dokter huang gagal dengan operasi ini maka karirnya sebagai dokter akan berakhir, padahal ini adalah cita-cita nya sejak dulu. Menurutmu apa yang bisa kau lakukan?" Membuat jaemin menatap dokter itu dengan tatapan datarnya dan dokter itu segan-segan menatapnya kembali.
🍁🍁🍁
![](https://img.wattpad.com/cover/355561592-288-k114749.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh dari Kakek (jaemren)
FanficVersi PDF akan mulai dijual pada tanggal 31 Desember 2024 pukul 09:00 sampai pada tanggal 30 Januari 2025 ya🤗 Na Jaemin terpaksa mengikuti perjodohan dengan pria cantik nan sederhana Huang Renjun, dia bahkan memberikan batasan pada pria mungil itu...