Jaemin berjalan dengan Jay yang mengikuti atasannya itu, hingga keduanya sampai disalah satu ruangan dengan nama Professor Park.
Jaemin lantas mengetuk pintu ruangan itu hingga pintu itu terbuka dan menampilkan sosok pria berusia setengah baya itu. Pria itu lantas membungkuk lalu diapun mempersilahkan jaemin dan Jake masuk.
Didalam ruangan Professor Park
Jaemin duduk dengan wajah datarnya di sofa ruangan itu sedangkan jay tegak disisinya.
"Ada apa gerangan Presdir Na mengunjungi saya?" Ucap Professor Park yang memang mengenal keluarga Na sejak awal.
"To the point saja, kau pasti tahu kedatangan saya kemari." Datar jaemin sembari menatap tajam pada Professor Park.
"Saya tidak mengerti Presdir Na, saya rasa saya juga tidak ada mencari masalah pada keluarga Na."
"Kau jelas mencari masalah pada kami, pada calon istriku. Kau jelas tahu siapa calon istriku bukan?" Mendengar itu professor Park lantas membulatkan matanya kaget.
"Dokter huang renjun."
"Kau benar, saya tidak merasa kalau dia melakukan kesalahan. Lantas kenapa kau harus menghukumnya? Saya harap kau sudahi hukuman ini, karena kau dalam masa pengawasan ku saat ini. Saya telah membeli rumah sakit ini atas nama calon istri saya juga menjadi pemegang saham terbesar di sini, jika kau tetap semena-mena maka kau akan melihat bagaimana kau keluar dengan tidak hormat." Datar jaemin.
"Maaf Presdir Na, saya tidak akan melakukan ini lagi, dan saya akan menyudahi hukuman untuk dokter huang."
"Saya harap memang begitu. Dan satu lagi, kau harus menghukum orang yang memerintah itu, hukum dia dengan lebih lama lagi, setidaknya setahun. Saya ingin melihatnya, tapi satu hal lagi, jangan sampai siapapun mengetahui hal ini sebelum saya sendiri yang memutuskannya. Apa kau mengerti?"
"Ne." Angguk Professor Park dengan sangat yakin dan mengerti.
Ruangan direktur utama.
Yeonjun menatap datar kepada beomgyu yang masuk begitu saja padahal sahamnya bukan lagi yang terbesar tapi orang baru yang ntah siapa.
"Ada apa?" Datar yeonjun.
Tak.
"Apa itu?" Ucap yeonjun melihat kotak vitamin dihadapannya.
"Berikan itu pada Huang Renjun, karena jika kau yang memberikannya dia tak akan curiga sama sekali."
"Apa kau ingin mencelakainya?"curiga yeonjun karena biar bagaimanapun renjun adalah orang yang selama ini dia cintai dalam diam.
"Itu hanya vitamin biasa. Dan satu lagi, aku tahu kau menyukai Huang Renjun, harusnya kau segera bergerak, agar dia tak menikah dengan Na Jaemin. Aku tak mau mereka bersama!" Kesal beomgyu.
"Itu takdir dan kau harus bisa menerimanya."
"Sudahlah percuma aku berbicara denganmu, pengecut sepertimu tak akan tahu apapun." Ucap beomgyu lalu keluar begitu saja dan yeonjun pun menghubungi seseorang.
"Dokter Choi Beomgyu salah satu dokter disini memberikan kapsul vitamin dan dia meminta saya memberikan pada salah satu dokter disini."
*....*
*Dokter huang renjun."
"....."
"Ne, saya mengerti."
Setelah panggilan berakhir, yeonjun pun melihat vitamin yang tak terlihat mencurigakan sama sekali itu bahkan masih tersegel. Apa dia bisa percaya pada beomgyu? Tapi bagaimana jika dua melakukan hal buruk pada Huang Renjun? Itulah yang ada didalam pikiran dan batinnya saat ini.
Kembali lagi ke ruangan Professor Park, Jay yang baru saja selesai menerima telpon lantas mendekat pada jaemin.
"Maaf Presdir?" Jaemin lantas menatap datar asistennya itu. Lalu Jay pun mendekat dan berbisik.
"Barusan saya menerima telpon dari direktur rumah sakit ini kalau Choi beomgyu memberikan vitamin untuk kekasihmu melaluinya." Bisik Jay.
Jaemin mengeraskan rahangnya seketika lalu diapun menatap datar pada Professor Park.
"Kau ikut dengan saya." Datarnya lalu diapun beranjak pergi diikuti oleh profesor Park dan Jay.
Sesampainya di dalam ruangan yeonjun, sang empu dibuat kaget karena orang yang semalam datang bertemu dengannya membawa jaemin bersama dengannya bahkan Professor Park juga.
"Silahkan duduk." Ucap yeonjun pada ketiganya.
"Maaf asisten Park, kenapa membawa Presdir Na?" Bingung yeonjun.
"Rumah sakit ini dibeli oleh Presdir Na, untuk hadiah pernikahannya, dan saham utama dipegang oleh Presdir Na sendiri." Ucap Jay. Membuat yeonjun benar-benar menutup mulutnya karena sangat kaget.
"Dimana vitamin yang diberikan padamu itu." Ucap jaemin datar dan yeonjun langsung memberikannya. Jaemin lantas membuka vitamin baru itu dan mengeluarkan isinya.
"Presdir Na, ini jelas bukan isi dari vitamin ini, karena saya mengonsumsi vitamin ini juga. Isinya berbeda, dan saya punta yang aslinya. Belum saya buka karena masih baru." Ucap Jay memperlihatkan pada jaemin. Jaemin lantas mengambil vitamin milik Jay itu lalu diapun memberikan vitamin yang palsu itu pada Jay
"Suruh Jake kemari dan suruh dia membawa itu untuk diuji coba di lab, aku tak mau calon istriku kenapa-napa. Dan kau segera kembali ke kantor, aku akan menemui calon istriku. Dan untuk vitamin ini, kau yang memberikannya." Ucap jaemin memberikan pada Professor Park.
"Ne?"
"Agar tak ada yang curiga termasuk pemberi vitamin diawal, dan kau bisa mengatakan kalau kau memang meminta bantuan dari Professor Park, tapi satu hal jangan sampai ketahuan. Saya tak suka jika harus ketahuan. Juga, sampai saya mengatakan sendiri siapa pemilik rumah sakit ini maka kalian dilarang membuka mulut." Ucap jaemin datar.
"Baik Presdir." Ucap keduanya lalu jaemin pun pergi diikuti oleh Jay.
"Auranya memang sangat berbeda sekali, aku menyesal berurusan dengan keluarga Na. Dokter huang benar-benar mendapatkan keberuntungan." Ucap Professor Park.
"Hmm profesor Park benar." Ucap yeonjun yang hanya bisa tersenyum pedih karena dia tak akan bisa bertindak seperti jaemin untuk melindungi orang yang dia cintai.
🍁🍁🍁
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh dari Kakek (jaemren)
FanfictionNa Jaemin terpaksa mengikuti perjodohan dengan pria cantik nan sederhana Huang Renjun, dia bahkan memberikan batasan pada pria mungil itu dan selalu diikuti olehnya. Apakah pernikahan mereka akan berakhir atau perasaan akan mengubah awal permulaan m...