Jennie mendengus kesal dan terus bergumam disepanjang jalan "Kenapa tidak meminta penjelasan padaku, jika tidak ingin salah paham!"
Kai yang sedari tadi memperhatikan raut wajah Jennie yang tampak kusut itu pun bersuara "Ada masalah?"
Tak mendapat jawaban dari temannya itu, "Jennie..." panggilnya lagi.
"APA SIH MANGGIL-MANGGIL?!" Sewot Jennie.
Kai terlonjak kaget dengan nada suara Jennie yang seperti itu "Aku bertanya padamu baik-baik, kenapa marah-marah?"
Jennie akhirnya tersadar, ia segera berputar posisi kesamping menatap Kai yang sedang menyetir "Maaf..." dan memasang ekspresi lucu wajahnya.
"Kita makan dulu ya aku sangat lapar..." bujuknya lagi.
Kai memutar matanya, jengah dengan drama yang dibuat oleh teman kecilnya ini "Kenapa uring-uringan gini?"
Jennie menggelengkan kepalanya dan merubah posisi duduknya "Tidak ada, hanya lelah saja..."
Sesampainya di restoran, mereka memesan makanan, dan tidak lama makanan yang mereka pesan pun datang.
"Terimakasih..." ucap Jennie ramah.
"Kapan libur kerja?"
"Tergantung kapan aku ingin libur, kenapa?" Tanya Jennie menoleh Kai.
Kai mengernyitkan dahinya "Sebebas itu? Emang bisa?"
Jennie mengangguk sebagai jawaban.
"Aku berencana ingin mengajak kau dan bibi untuk berlibur kepulau Jeju, sudah lama aku tidak kesana, pasti banyak yang berubah..."
"Boleh saja, nanti aku akan sampaikan pada ibu..."
⬇️⬇️⬇️
Sedangkan suasana dimansion brüschweiler terdapat Bambam yang sudah di interogasi oleh Nyonya Jane tersebut.
"Ck! Membosankan..." batin bambam.
Hari ini memang Limario pergi ke Italia untuk membereskan proyeknya yang hampir direnggut oleh ayahnya itu.
Kedua orangtuanya pun mengetahui dalang dibalik kacaunya proyek Limario Karna ulah dari Genk SCORPIONS, musuh bebuyutan Limario sejak ia menduduki bangku sekolah.
"Siapa wanita yang dekat dengan Limario?" Tanya Jane kepada teman putranya ini.
"Sayang, kenapa kau sangat ingin tahu? Limario pasti akan mengenalkan pada kita nanti!" Ucap tuan brüschweiler tersebut.
"Tidak bisa! Aku harus tahu..." tegas Jane kembali menatap asisten pribadi Limario tersebut.
"Bibi, mereka hanya sebatas karyawan dan atasan saja..." jengah Bambam.
Hampir dua jam sejak kepulangannya dari kantor, tiba-tiba Jane selaku ibu dari temannya itu menyuruhnya untuk kemansion. Pikirnya penting tentang pekerjaan atau tugasnya, tapi ternyata ia salah.
"MANOBAN... Kau tahu bukan siapa wanita itu?" Tanya Jane mengintimidasi suaminya itu.
Brüschweiler yang ditatap itupun menelan berat Salivanya sembari menyenggol asisten putranya itu.
Bambam yang sadar pun tersenyum kecil "Suami takut istri!" Bisiknya tapi masih didengar oleh ayah Limario.
Meskipun Limario bisa menjaga dirinya sendiri dan memiliki anak buah yang banyak, tapi tetap saja sang ayah tersebut mengawasi Limario. Jadi sangat mustahil jika sang ayah itu tidak tahu mengenai hal ini.
Bambam pun menghela nafas ketika mendapat tatapan tajam dari tuan brüschweiler tersebut. "Namanya Jennie R. Jane, dia adalah sekretaris pribadi Limario, bibi..."
"Nama belakangnya sama dengan namaku... Teruskan..." antusias Jane.
"Dia sangat baik, cantiknya luar biasa. Awalnya dia hanya bekerja sebagai office girl saja di kantor dan dia sempat berhenti bekerja karena ayahnya meninggal beberapa bulan yang lalu. Tetapi anak bibi itu memaksaku untuk menghubungi gadis ini untuk kembali bekerja sebagai sekretarisnya Limario---"
"Sudah cukup!" Potong tuan brüschweiler tersebut.
"Kenapa? Kau tidak menyetujuinya karna dia hanya karyawan biasa?" Tanya Jane menatap suaminya tersebut.
Brüschweiler itu menggeleng, "aku tidak peduli itu siapa, yang penting sikap dan tingkah lakunya baik. Tapi sayang, biar Limario sendiri yang akan mengenalkan pada kita, hm?"
Jane mendengus sebal "Limario bahkan tidak tahu cara untuk menarik hati gadisnya itu, dia sangat kaku..."
Bambam yang mendengar itupun menahan tawanya, "Bibi jangan meragukannya, dia punya cara tersendiri untuk memikat hati gadisnya itu..."
Diangguki setuju oleh brüschweiler, "Putraku tidak sebodoh itu sayang..."
"Limario bodoh kalo soal cinta, jika kau lupa, Limario itu sangat mirip denganmu, kaku soal cinta..."
Bambam mulai tertarik "Benar begitu bibi? Tuan sekaku itu mendekati bibi?"
Brüschweiler mendecak "Bambam sebaiknya kau pulang, kau sudah tidak diperlukan disini!" Usirnya.
Sebelum mendapatkan amukan dari tuan besarnya itu, bambam menunduk sopan kepada kedua orangtua tersebut dan berlalu pergi.
⬇️⬇️⬇️
Setelah ia selesai menggemaskan pakaian yang akan ia bawa ke Italia, kini Limario sudah tiba di bandara. Kali ini dia pergi hanya seorang diri dan membawa satu pengawal untuk dirinya sebagai penjagaan selama ia di Italia.
Kalau kalian lupa, walau dia seorang raja mafia tapi dia tidak pernah menunjukkan jati dirinya di hadapan atau kalangan para mafia. Bahkan jika seseorang mengetahui identitasnya atau jati dirinya. Limario tidak segan-segan membunuh orang itu seperti yang ia lakukan pada Genk SCORPIONS kemarin.
Di dalam jet pribadinya tersebut, seorang pramugari datang menghampirinya untuk memberi minuman.
"Silahkan diminum, Tuan..." ucapnya sedikit menggoda dan sambil mencoba memegang tangan Limario.
Limario menarik tangannya cepat "Jangan sekali-kali menyentuhku atau tanganmu tidak akan ada ditempatnya lagi!" Dinginnya ancaman Limario dengan tatapan menakutkan.
"Ma-maafkan saya, Tuan...." Ucapnya terbata-bata. Dan Ia pun segera melangkahkan kakinya pergi membiarkan Limario duduk dengan tenang.
Limario memejamkan matanya perlahan untuk tidur sejenak, tapi ia begitu gelisah. Ingatannya pagi tadi melihat Jennie bahagia memeluk laki-laki itu terus berputar dikepalanya.
Dia seorang mafia tapi tidak terpikirkan untuk mencari tahu lewat anak buahnya. Itulah bodohnya Limario yang dikatakan oleh sang ibu.
"Haruskah aku melupakannya?" Gumamnya sembari mengingat momen dia dan Jennie beberapa hari lalu.
Limario mengusap gusar wajahnya "Kenapa aku tidak bertanya padanya terlebih dahulu, Ck!"
Ia segera meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang tapi dengan bodohnya ia lupa saat ini sedang didalam penerbangan.
"Shit! Jennie kau membuat ku gila..." geramnya kembali memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm For You
RomanceKisah seorang pria yang lembut dan penuh kasih sayang. Siapa yang tidak mengenalnya? anak dari konglomerat terkaya di dunia. Fisik dan kastanya mampu menjajah hati para wanita. seseorang yang memiliki reputasi besar seperti ayahnya. Pria tersebut me...