SM 14

2.2K 153 0
                                    

Roma, Italia

Terhitung sudah 2 bulan Limario menetap di Italia ini, bangunan proyek perusahaannya sudah hampir 100% selesai. Dia hanya tinggal merekrut para karyawan baru saja dan sebagian karyawan di berbagai perusahaannya dipindah tugaskan di Italia tersebut.

Sebenarnya Hari ini adalah hari dia meliburkan diri untuk sejenak merelaksasikan tubuhnya seharian ini sebelum pengesahan pembukaan proyeknya yang baru esok hari.

Namun, Dia mendapat panggilan telepon dari sang ayah untuk mewakili ayahnya datang ke acara pelelangan yang akan dihadiri para mafia di seluruh dunia.

"Limario kau harus datang mewakili ayah diacara pelelangan, nanti akan ayah kirimkan alamatnya! Dan jangan coba-coba tidak hadir, aku akan menendang mu sepulang dari Italia!"

Itulah ucapan sang ayah melalui teleponnya, membuat Limario mendengus sebal.

"Acara yang tidak berfaedah sekali itu!" Ucapnya sembari bersiap siap untuk keacara tersebut.

Jika kalian lupa, dia menutup identitas dirinya sebagai pimpinan mafia terbesar di dunia.

"Kita bisa berangkat sekarang master..." ucap salah satu anak buahnya.

Limario mengangguk dan melangkahkan kakinya untuk segera menuju ketempat yang digunakan untuk pelelangan itu.

Tempat ini diselenggarakan di salah satu hotel milik mafia Italia tersebut. Acara ini hanya para mafia yang bisa mengikutinya dan dilakukan secara tertutup.

"Suatu kehormatan, anda bisa datang kemari, tuan Manoban..." sambut pimpinan mafia Italia itu

"Suatu kehormatan juga untukku bisa hadir diacara besar ini untuk mewakilkan tuan brüschweiler yang tidak bisa hadir, tuan Alfonso" ramah Limario menerima uluran tangan tuan rumah tersebut.

Pemimpin itu bernama Abele Alfonso, mafia dengan kekuatannya hampir sama dengan mafia yang dipimpin oleh Limario. Tapi para mafia tidak mengetahui bahwa dialah pemegang tahta tertinggi pimpinan mafia di dunia.

Banyak kalangan kelompok mafia yang begitu penasaran dengan raja mafia tersebut. Mereka juga banyak mengajak untuk bekerja sama pada kelompok mafia Limario ini. Namun selalu ditolak olehnya.

Sehingga membuat kelompok mafia lainnya semakin penasaran siapa dibalik mafia tertinggi ini. Bahkan ada salah satu kelompok mafia yang membuat keributan di markasnya hanya ingin memancing Limario untuk keluar dari persembunyiannya.

Alhasil membuat mafia tersebut punah seketika, banyak kalangan mafia dunia yang tidak berani bermain-main pada pimpinan mafia rahasia ini. Jika berani, itu sama saja mereka mengantarkan nyawanya secara percuma.

"Membosankan!" Gumam Limario yang duduk dikursi yang tersedia.

"Wah tuan Manoban anda pertama kalinya datang ke acara seperti ini bukan?" Ucap pria yang 3 tahun diatasnya.

Limario mengangguk "Ini pertama kalinya, Karna tuan brüschweiler tidak bisa hadir..." ramahnya berjabat tangan.

⬇️⬇️⬇️

"Semenjak menjadi ibu sekretaris, kau makin cantik saja..." goda Eunwoo yang melihat temannya itu datang menghampirinya dipantry.

"Hai..." sapa Jennie duduk disebelah kiri Irene.

"Jennie... Jennie ada yang ingin ku tanyakan..." antusias Irene menggoyangkan lengan Jennie yang tengah asik menyantap makanannya.

Jennie mengerutkan dahinya "Apa?"

"Pak bambam kemarin membawamu kemana?" To the point Irene penasaran.

Uhuk!

"Sungguh kau memanggilku untuk bertanya tentang ini saja? Menyebalkan!!" Gerutunya yang membuat ia tersedak.

Eunwoo menggelengkan kepala, dia pikir Irene melupakan hal itu, tapi ternyata masih penasaran saja.

⬇️⬇️⬇️

"Eunwoo, coba kau lihat ini..."

Eunwoo mendekat dan mengikuti arah pandangan Irene "Memangnya kenapa?"

"Ck! Jennie ingin dibawa kemana? Lihat raut wajah Jennie sangat terpaksa sekali..."

Enwoo kembali meninggalkan Irene tersebut "Bukan urusanmu, cepat kembali bekerja!"

"Tidak ini jelas urusan ku, jangan-jangan pak bambam ingin menjual Jennie ke laki-laki tua!"

Eunwoo menoyor kepala Irene "Pikiran kau terlalu jauh!"

"Tapi aku sangat penasaran...." rengek Irene.

⬇️⬇️⬇️

Jennie memutar jengah bola matanya, dan melihat sekitar ruangan tersebut "Dia membawaku kemansion keluarga Limario...."

Irene membelalakkan matanya tak percaya "SUNGGUH???" Pekiknya

Eunwoo seketika membekap mulut temannya itu "Kecilkan suaramu bodoh!"

"Jennie sebaiknya kau kembali keruangan mu saja, dia ini akan semakin menggila!" Jelas Eunwoo yang menahan pergerakan Irene.

"Terhitung dua bulan ini dia terus saja penasaran dan mengajakku untuk keruangan mu, hanya menanyakan hal yang tidak penting itu..."

Jennie terkekeh "Aku rasa dia akan mati penasaran..." melenggang pergi dari pantry tersebut.

Dia tidak ingin membahas hal itu terlalu dalam yang membuat orang akan berkata yang tidak tentangnya.

⬇️⬇️⬇️

Terdengar helaan nafas wanita paruh baya ini, membuat sang suami menghentikan aktivitasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terdengar helaan nafas wanita paruh baya ini, membuat sang suami menghentikan aktivitasnya.

"Kenapa,hm?" Ucap pria itu menyandarkan tubuhnya ke heardboard.

"Kapan Limario akan melamar Jennie?"

Terdengar kekehan dari pria paruh baya itu "Bagaimana mau melamar, mereka saja tidak ada hubungan, sayang...."

"Ya kalo begitu kita jodohkan saja Jennie dan Limario..." antusias sang ibu tersebut.

Brüschweiler menggelengkan kepalanya tidak setuju dengan usul sang istri "Tidak... aku tidak setuju! Biarkan mereka menikmati proses pendekatan masing-masing..." tegasnya

Jane mendengus "Tidak asik!" Ucapnya setelah itu melenggang pergi dari kamar.

"Sayang mau kemanaa???" Pekik brüschweiler namun tak di gubris oleh sang istri. Ia pun akhirnya menyusul kemana sang istri pergi.

 Ia pun akhirnya menyusul kemana sang istri pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang