SM 18

2.2K 168 0
                                    

Jennie menunggu Limario dilobby kantornya, mood Jennie hari ini sangat tidak baik, dia tidak ingin diganggu oleh siapa pun karena lelah dengan tumpukan berkas diruangannya.

Tapi si pria menyebalkan yang ia maksud itu selalu mengacau dan merusak suasana moodnya. Ditambah lagi oleh asisten pribadi dari atasannya itu yang telah mencuci otaknya dengan berkedok CINTA.

"Ayo masuk!" Panggil Limario membuyarkan lamunan gadisnya itu.

Jennie pun mengangguk pasrah, "Terimakasih,hm!"

Hening selama diperjalanan, hingga 15 menit perjalanan tibalah mereka dirumah Jennie.

"Kenapa rumahmu ramai?" Tanya Limario bingung.

Jennie yang merasa ada yang tidak beres itu pun berlari keluar melihat kumpulan orang itu.

"Permisi, ini ada apa?"

"Jennie...." panggil wanita paruh baya yang tengah terbaring lemah dipangkuan seseorang itu.

"IBUUU!!!" Sentak Jennie menghampiri sang ibu, "APA YANG TERJADI?"

"Permisi! Ada---"

Limario tersentak dan menggendong ibu sekretarisnya itu kedalam mobil, "KALIAN GILA MEMBIARKAN SESEORANG MATI DENGAN DARAH BERCUCURAM SEPERTI INI!" Marah Limario pada tetangga yang hanya berdiam diri dirumah Jennie tersebut.

"SAMPAI TERJADI APA-APA PADA IBU SAYA, KALIAN AKAN SAYA TUNTUT!" Ancam Limario kembali merangkul Jennie yang sudah terisak melihat kondisi sang ibunya.

Mereka pun menjalankan mobilnya menuju rumah sakit terdekat, dilihatnya Jennie yang menyeka darah dikepala sang ibu yang terus keluar.

"Ibu tetap jaga kesadaran mu!" Ucap Jennie.

"Lim, apa masih lama?"

"Sebentar lagi kita sampai..." jawabnya fokus menyetir.

Sesampainya di rumah sakit, Limario langsung memanggil suster untuk membawakan brankar.

"SUSTER TOLONG!" Teriak Limario.

"Cepat bawa ibu saya..." panik Jennie ikut berlari menuju IGD.

Limario menarik pelan tubuh Jennie kedalam dekapannya, "Tenanglah,hm..."

"Ibu, Lim... Aku tidak ingin kehilangan lagi!" Histerisnya membalas pelukan erat pria dihadapannya itu.

Ada rasa sesak dihatinya ketika melihat Jennie seperti ini, ia bingung harus melakukan apa.

"Hei lihat aku..." ucap Limario menangkup wajah Jennie dengan kedua tangannya.

"Tidak akan ada kehilangan, ibu akan baik-baik saja, percaya padaku!" Ucapnya lagi mengusap air mata yang membasahi pipi mandi gadisnya itu.

➿➿

Drrt...
Drrrt...

"Kamu dimana? Bagaimana keadaan bibi?"

"Kai. Aku di rumah sakit gangnam..."

"Baiklah, aku kesana sekarang!"

Setelah telpon terputus, Jennie menatap sendu Limario yang tengah duduk memijat pelipisnya pelan.

"Lim..."

Limario menoleh dan menyuruh Jennie untuk duduk disampingnya, "Ada apa?" Lembutnya.

"Tidak pulang? Kepalamu masih sakit kan?"

Limario tersenyum, "Tidak apa, aku akan menemanimu disini,hm...."

Jennie tersenyum kecil dan membawa kepala Limario untuk bersandar dibahunya sembari memijat pelan kepala pria itu.

I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang