Drrt...
Drrttt...
Drrrt...."Haloo..."
Terdengar suara dengusan sebal dari sebrang telpon.
"Apa kau tak membaca pesanku J?"
"Kapan kau mengirimiku pesan?" Tanyanya sedikit mengerutkan dahinya.
"CK! Satu jam yang lalu, kau membuat ku khawatir!"
Gadis itu ber-Oh ria dengan anggukan kepala yang tidak bisa seseorang disebrang telpon itu tahu.
"Aku di kantor sedang mengerjakan dokumen, ada apa?"
"Tidak ingin minta maaf?"
Gadis itu mendengus sebal, "Maaf Lim..."
Terdengar suara tawa orang itu saat mendengar ucapannya, setelah itu ia kembali mendengus sebal.
"Untung aku baik, akan ku maafkan!"
"Maaf aku sepertinya kekantor siang nanti, karena ada sedikit urusan yang harus aku selesaikan...."
"Lalu?" Singkat Jennie mengerutkan dahinya.
"Hanya mengabarimu agar kau tidak mencari ku, dan apa kau bisa menemaniku makan siang nanti?"
Jennie terdiam, "Baik, aku tunggu diruangan!"
"Baik, sampai jumpa nanti siang, sayang!" Ucap Limario dengan cepat mematikan panggilan itu.
➿➿
Limario melangkah masuk kedalam gudang penyimpanan senjatanya. Ruangan itu tidak kosong, ada Brushweiler yang merupakan ayah Limario. Dan juga Bambam.
Mereka berbincang bersama perihal apa yang mereka lakukan sembari menikmati wine.
"Apa yang ingin dibicarakan?" Ucap Limario singkat.
"Kau sudah mencintainya bukan?" To the point sang ayah menatap putranya itu dengan gelas wine ditangannya.
Limario berdehem sebagai jawaban.
"Seseorang akan menjadikannya kunci dari kelemahan mu!" Balas Brushweiler tak ingin berbasa-basi.
Limario memberi kode pada Bambam yang di sambut mengerti oleh sepupunya itu.
"Aku lagi, aku lagi!" Gumam bambam dalam hati.
Limario membungkuk membuka laci meja, meraih pistol didalamnya, lantas menegakkan tubuhnya berbalik ke arah sudut ruangan yang menampilkan bambam berdiri disana dengan sebuah apel diatas kepalanya.
Limario tak langsung menjawab.
DOOR...
Satu tembakan mengenai apel itu Hingga hancur lebur. Membuat Bambam menghela nafas lega karena kepalanya masih ditempat.
"Aku tidak akan membiarkan seseorang menyentuhnya walau seujung kuku pun! Jika ada orang itu akan mati mengenaskan!!" Ancam Limario meletakkan pistolnya keatas meja.
"Aku tahu!" Sahut Brusweiler.
"Seperti biasa, Scorpions terus mengawasi gerak-gerik Limario!" Balas Bambam duduk disofa berseberangan dengan Pamannya itu.
Brushweiler terkekeh mendengar apa yang keponakannya katakan itu. "Dia sangat yakin kau akan mati ditangannya..."
Mendengar itu, Limario berdecak sebal sembari meraih botol wine, dituangkannya cairan itu kedalam gelas yang terlihat kosong.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm For You
RomanceKisah seorang pria yang lembut dan penuh kasih sayang. Siapa yang tidak mengenalnya? anak dari konglomerat terkaya di dunia. Fisik dan kastanya mampu menjajah hati para wanita. seseorang yang memiliki reputasi besar seperti ayahnya. Pria tersebut me...