Di markas VenomLm, Limario yang memiliki badan kekar dan postur tubuh menjulung tinggi sedang terduduk di kursi yang berada di balkon markasnya, setelah dari rumah gadisnya itu ia mengurungkan niatnya untuk ke kantor. Ada rasa kesal dihatinya karena kejadian yang menimpa Jennie semalam itu terus menghantui pikirannya.
Matanya menatap kosong kedepan, pikirannya terus saja tertuju pada Jennie. Sesekali pria itu meminum gelas berisi Vodka, sejenis menuman beralkohol berkadar tinggi, bening, tidak berwarna yang biasanya disuling dari gandum yang difermentasi.
Dari arah belakang, terdengar suara langkah kaki mendekat kearahnya.
"Jangan terlalu banyak minum, Lim!" Sahut Bambam merebut Vodka ditangan Limario.
"Itu hanya membuatmu tenang sesaat..." sahutnya lagi.
Terdengar helaan nafas berat Limario, "Apa kau sudah melaksanakan perintahku?"
"Tentu saja! Semua sudah terkendali..." jawab Bambam.
"Aku sangat takut sekali, bagaimana jika Jennie tau bahwa dia dalam bahaya karena ku dan dia menjauhi ku?
"Apa dia mau bersanding dengan pembunuh sepertiku?" Celetus Limario frustasi.
Bambam memutar bola matanya malas, "Kau terlalu merendah, dimana sikap aroganmu? Dulu kau tidak pernah memikirkan seorang wanita, dari sekian banyaknya wanita yang mendekatimu! Kau bahkan sangat angkuh dan cuek. Lalu kenapa sekarang kau malah menjadi takut?"
"Aku penasaran, jurus apa yang digunakan oleh Jennie dalam meluluhkan hati batu seperti Limario Manoban..."
Limario menatap tajam sepupunya itu, merasa di ejek, dia melemparkan sebotol Vodka yang berhasil ditangkap oleh Bambam dengan cepat.
"Kau ini ingin membunuhku ya?" Dengus bambam
Limario menatap jengah sepupunya itu, setelahnya ia meninggalkan Bambam.
"KAU INGIN KEMANA?"
"BIBIMU SANGAT MERINDUKAN KU, AKU HARUS PULANG SEBAGAI ANAK YANG BAIK!" Jawab Limario dengan suara lantang begitu menggema di gedung markasnya tersebut.
"Najis..." gumam Bambam
➿➿
"Ibu, apa Kai sudah bangun?" Tanya Jennie yang heran tidak seperti biasanya temannya itu belum bangun.
"Kemarilah biar ibu jelaskan..." pinta sang ibu menepuk pelan kursi disampingnya.
"Ada apa?" Heran Jennie menuruti perintah Ji-hyun.
Ji-hyun menarik nafasnya lebih dalam, "Kai sedang dikamar dia tak berani keluar saat ada Limario---"
Jennie mengernyitkan dahinya, "Kenapa begitu?"
"Jangan memotong pembicaraan, Ibu! Dengarkan dulu..." lenguh Ji-hyun memutar malas bola matanya.
Ji-hyun menceritakan kejadian semalam dimana Limario dan Kai bertengkar, hingga Limario membabi buta Kai dengan pukulan kerasnya.
Sontak membuat Jennie kaget, "Itu bukan salah Kai, Bu..." jengkelnya beralih menuju kamar dimana Kai berada.
Tok...
Tok...
Tok..."Masuk saja bibi..." teriak pria itu dari dalam.
"Kai..."
"Jennie? Ada apa, kenapa kesini?i!" Ucapnya berusaha berdiri karena seluruh badannya saat ini terasa sakit akibat pukulan dari kekasih sahabatnya itu.
Jennie menggeleng, ia merasa bersalah, "Dia tak seharusnya memukulmu seperti ini!"
Kai tersenyum kecil, "Wajar jika dia marah, kau mengalami kejadian buruk itu karena aku!"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm For You
RomanceKisah seorang pria yang lembut dan penuh kasih sayang. Siapa yang tidak mengenalnya? anak dari konglomerat terkaya di dunia. Fisik dan kastanya mampu menjajah hati para wanita. seseorang yang memiliki reputasi besar seperti ayahnya. Pria tersebut me...