SM 19

2.7K 156 1
                                    


Hari berganti hari, Minggu berganti Minggu, bulan berganti bulan kedekatan diantara Sekretaris dan Atasan itu semakin dekat.

Terlebih Limario yang tidak ingin jauh dari Jennie, dia selalu menguntit kemanapun Jennie pergi.

Siapa sangka pria yang sangat anti dengan wanita, kini bucin setengah mati pada wanitanya yang belum tentu Jennie terima.

Jennie yang melihat perubahan perilaku dari atasannya itu hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Pagi..." sapa Limario yang sudah menunggu Jennie didepan rumahnya.

"Lim, kau hampir 24 jam mengikuti ku, apa tidak ada kerjaan lain selain menggangguku?" Jengah Jennie.

"Masih pagi Jennie, tidak baik marah-marah!"

Jennie memutar malas bola matanya, "Berhenti menjemputku dan berhenti mengangguku!"

Limario tersentak dan menunduk sedih, "Baiklah maafkan aku yang terlalu berlebihan ini!"

"Aku tidak ingin bucin seperti ini juga! Tapi authornya yang mengubah alur ceritanya!"

Yaa! Itulah sarapan pagi yang selalu dilihat oleh Ji-hyun sang ibu Jennie, perdebatan yang tak pernah ada habisnya dipagi hari.

"Tidak bisakah kalian sekali saja tidak bertengkar!" Tegas ibu Jennie melerai kedua anaknya itu.

"Jennie yang memulainya, ibu. Aku hanya ingin menjemputnya tapi dia tidak ada tau terimakasih!" Adunya memasang puppy face.

➿➿

Seperti biasa setibanya mereka dikantor, banyak yang menatap sinis kearah Jennie. Yang begitu dekat dengan CEO diperusahan tersebut.

Inilah yang membuat Jennie jengah ketika Limario terus memaksa menjemput dan berangkat bersama.

"Pasti dia hanya ingin memanfaatkan Pak Lim!"

"Sok baik, sok polos!"

"Murahan sekali ingin menjadi pemuas nafsu pak Lim!"

"Matre, hanya ingin hartanya saja!"

Sindiran itu selalu terdengar ditelinga ya setiap pagi kala ia datang bersama Pak Lim kesayangan karyawannya itu. Jennie tidak menggubris apa yang diucapkan semua orang.

Bahkan limario yang mendengar sindiran sadis untuk gadisnya itu, tak segan-segan memecat mereka, hanya saja Jennie selalu menahannya untuk itu.

Sesampainya ia diruangannya, Limario pun selalu bekerja diruangan Jennie, bahkan meja kerjanya satu ia beli untuk diletakkan didalam ruangan Jennie.

Jennie menghela nafas kasarnya, "Lihat! Mereka semuanya tidak suka padaku! Tidak bisakah kau menjaga batasan mu Limario?"

Limario tersenyum dan mendekat kearah gadisnya itu, "Itu karena hanya kau yang bisa dekat dengan CEO tampan ini!" Pedenya dengan menoel hidung Jennie.

"Sudahlah, kembali bekerja!" Pasrah Jennie jika terus marah-marah seperti ini mukanya akan tua, pikirnya begitu.

"Aku keruanganku saja!" Tutur Limario sendu dan melangkahkan kakinya menuju ruangannya itu.

Jennie hanya mengangguk sebagai jawaban.

➿➿

➿➿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang