"Lim..."
"Iya..." jawab Limario singkat sambil fokus menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.
Dilingkarkannya tangannya di perut Limario.
Limario hanya tersenyum dengan apa yang dilakukan Jennie.
"Lim..." panggil Jennie lagi
"Iya sayang...." sahut Limario, memberhentikan motornya menepi.
"Kenapa,hm?" Tanyanya menoleh ke arah gadisnya itu.
"Apa kau tidak kedinginan? Kau hanya memakai kaos tipis...."
Limario tersenyum, "Kau khawatir?" Dan kembali menjalankan motornya.
Jennie hanya mengangguk.
"Peluk aku kalau begitu!" Bercanda Limario.
Tak di sangka gadis itu benar mengeratkan tangannya yang melingkar di perut Limario dan menyandarkan wajahnya dibahu Pria tersebut.
"Apa sekarang lebih baik?" Tanya Jennie berkata dengan suara agak kencang.
Limario mengangguk sambil tertawa, "Aku merasa panas sekarang!"
Jennie mendengus sambil memukul pelan punggung Limario.
Tak lama kemudian mereka pun sampai di rumah Jennie. Limario melepas helm yang dikepala Jennie.
"Terima kasih...."
Limario tersenyum, "Aku yang berterima kasih karena sudah mau ku ajak jalan pakai motor ini!"
"Mampir dulu, kau kedinginan..." ucap Jennie menarik Limario untuk masuk kedalam rumahnya.
"Emang boleh? Ini sudah malam, takutnya mengganggumu untuk tidur!"
Jennie terkekeh, "Tidak, jika aku mengantuk, aku akan mengusirmu!"
Limario tertawa kecil dengan jawaban gadisnya itu, "Aku pulang saja, besok mau ku jemput?"
Jennie menggeleng kepalanya pelan sebagai jawaban.
"Jennie..." panggilnya Limario.
Baru selangkah Jennie berjalan,
"Kenapa,hm?" Jennie menoleh kearah pria tersebut.
Limario mendekat kearah gadisnya itu dan memeluk erat Jennie.
Perlahan Jennie membalas pelukan pria itu, untuk beberapa saat mereka terdiam menikmati pelukan hangat itu.
"Aku serius dengan perkataan ku yang tadi!" Bisik Limario mengurai pelukannya.
"Biarkan aku menyakinkan perasaanku dulu..."
"Aku akan menunggunya, kau tak perlu buru-buru,hm!"
Jennie tersenyum dan mengangguk, "Aku masuk dulu, hati-hati dijalan,hm?"
Jennie melangkah meninggalkan Limario yang masih setia menatapnya sampai benar-benar gadis itu menghilang dari pandangannya.
Dan ia pun segera memakai helmnya dan melajukan motornya dengan cepat.
Tanpa sadar, ada sepasang mata tajam yang tengah mengawasi Limario tersebut.
Ia pun tersenyum licik, "Kutemukan titik lemahmu, Limario!"
"Bodoh sekali rupanya!" Ucapnya lagi menyeringai dibalik pohon menatap punggung limario yang perlahan menghilang.
Pria itu meraih ponselnya untuk menghubungi seseorang.
"Bagaimana? Apa kau tau tentang wanita ini?" Ucapnya pada seseorang diseberang telpon.
"Maaf tuan, sepertinya mereka menutup akses semuanya tentang wanita ini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm For You
RomanceKisah seorang pria yang lembut dan penuh kasih sayang. Siapa yang tidak mengenalnya? anak dari konglomerat terkaya di dunia. Fisik dan kastanya mampu menjajah hati para wanita. seseorang yang memiliki reputasi besar seperti ayahnya. Pria tersebut me...