Limario telah sampai di rumah gadisnya itu dan duduk di kursi ruang tamu sembari menunggu Jennie.
"Ibu, kenapa Jennie lama sekali..." ucap Limario berbicara pada wanita paruh baya yang setia menemaninya menunggu Jennie.
"Hubungi saja dia"
"Aku sudah menghubunginya, dia selalu mengucapkan kata sebentar tapi tidak turun juga!" Gerutunya mulai bosan menunggu gadisnya itu bersiap.
Ji-hyun hanya terkekeh kecil.
Tak lama kemudian Jennie pun muncul, "Tidak bisakah sabar menungguku? Kau sangat berisik menelpon terus."
Limario pun berdiri dari tempat duduknya dan menyambut kedatangan gadisnya itu.
"Lama..." ngeluhnya mempoutkan bibirnya kedepan.
Jennie tersenyum, "Ayo berangkat..."
Limario mengangguk antusias, "Ibu, kita pergi dulu, jika ibu ingin menitip sesuatu hubungi saja Jennie,hm?"
Ji-hyun mengangguk, "Jangan terlalu larut pulangnya."
Mereka pun berjalan beriringan keluar dari rumah tersebut.
Jennie mengernyit, "Kau membawa motor?"
"Kenapa? Kau tak ingin pergi naik motor?"
"Aku belum pernah naik motor" sahut Jennie.
"Kalo begitu tunggu aku menghubungi orang rumah ku untuk mengantarkan mobil kesini"
"Tidak usah, lagi pula aku ingin mencoba suasana malam naik motor." Sahut Jennie menahan tangan Limario untuk menghubungi seseorang.
Limario tersenyum sambil menyodorkan helm pada Jennie dan memakaikannya.
"Ayo naik..." pintanya
Jennie yang baru pertama kali naik motor agak kesusahan apalagi motor yang dipakai Limario ada Sport yang cukup tinggi.
Dengan baik Limario membantunya naik dan duduk diatas motor itu.
"Sudah siap sayang?" Tanya Limario sambil menoleh kearah Jennie yang tersentak dengan panggilan yang ia lontarkan.
Jennie hanya menganggukkan kepalanya.
Limario pun menjalankan motornya dengan santai, ia merasakan Jennie yang duduk terlalu jauh diujung Jok itu membuatnya kesal.
"Peluk aku Jennie!"
Limario mengerem sedikit motornya dan sukses membuat tubuh Jennie meluncur kedepan merapat pada Limario.
"LIMARIO!" Teriak Jennie kesal sambil memukul punggung pria tersebut
Limario terkekeh dan memberhentikan motornya ditepi jalan. "Habisnya kau seperti naik ojek saja duduknya diujung sekali, kalau jatuh gimana?" Jawab Limario dengan menarik kedua tangan Jennie agar melingkarkan tangannya diperut milik pria itu.
"Seperti ini baru benar"
Limario kembali menjalankan motornya dan melihat Jennie dari kaca spion bahwa gadisnya itu tersipu malu dan tidak melepaskan tangannya yang kini melingkar diperut atasannya itu
"Apakah motormu tak bisa berjalan lebih cepat?" Ucap Jennie menyadari bahwa Limario menjalankan motornya pelan.
"Nanti kamu masuk angin, makannya pelan-pelan bawanya.."
Jennie mendengus, "Jangan mencari alasan, cepat aku sudah sangat lapar!"
Limario terkekeh, "Baik, pegangan yang kuat...."
Limario pun tak ada pilihan selain mempercepat laju motornya.
Setelah beberapa menit kemudian sampailah mereka di tempat yang dituju.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm For You
RomanceKisah seorang pria yang lembut dan penuh kasih sayang. Siapa yang tidak mengenalnya? anak dari konglomerat terkaya di dunia. Fisik dan kastanya mampu menjajah hati para wanita. seseorang yang memiliki reputasi besar seperti ayahnya. Pria tersebut me...