SM 24

1.9K 148 0
                                    

"Selamat pagi tuan putri...."

Limario menyapa gadis itu dengan ramah, gadis itu hanya bergumam tidak jelas dan langsung masuk kedalam ruangannya.

Limario bertanya-tanya dalam hatinya, apa gadisnya itu marah dengannya karena tidak bisa menjemputnya pagi ini?

"Kamu marah?" Susul Limario keruangan Jennie.

Jennie menoleh, "Marah kenapa?"

"Karena aku tidak bisa menjemputmu pagi ini! Maafkan aku,hm?"

Jennie terkekeh kecil, "Biasa saja!"

Jennie memasuki pantry pribadi miliknya diruangan, membuatkan Atasannya itu secangkir kopi panas. Ia taruh secangkir kopi tersebut di atas meja tepat Limario itu duduk.

"Ini kopinya..."

"Terima kasih," jawab Limario sembari menyeruput pelan kopi panas itu.

"Hari ini agenda aku apa aja?" Sambungnya.

"Jam 10 nanti kamu ada meeting tender proyek, lalu jam 2 ada meeting direstoran biasanya..."

Limario mengangguk paham, "Untuk meeting nanti siang kamu sudah siapkan semuanya?"

Jennie mengangguk sebagai jawaban.

"Kamu ikut aku meeting ya..."

"Kan ada bambam, Lim!"

Limario melirik jam tangannya sekilas, "Meeting sama kamu aja, dia sedang berada dikantor cabang yang baru!"

Jennie mendengus, "Jadi aku ikut kamu meeting beneran?"

"Iya sayang, buruan siap-siap kita langsung berangkat biar tidak terjebak macet dijalan!"

Wajah Jennie memerah mendengar tutur lembut dari atasannya itu.

"Aku siap-siap dulu...."

Pasalnya ini pertama kali dirinya diajak untuk ikut dalam sebuah rapat besar dengan atasannya itu.

Keduanya keluar dari ruangan dengan membawa berkas-berkas yang kemarin telah ia selesaikan sampai lembur.

"Sini biar aku saja yang membawa berkasnya..." tawar Limario mengambil alih berkas yang dibawa oleh gadisnya itu.

Saat dikoridor, tak sengaja mata Jennie bertemu dengan wanita salah satu karyawan dikantor tersebut, wanita itu menatap tajam Jennie.

Jennie memutar malas bola matanya, "Selalu saja seperti itu!"

Ketika sudah sampai ditempat parkir, Limario langsung membukakan pintu sebelah kemudinya.

"Silahkan tuan putri...."

"Aku duduk dibelakang saja!"

"Sayang, kamu pikir aku supir kamu? Duduk didepanlah!" Ujar Limario dengan raut ketus.

Jennie mengelus dadanya sendiri mendengar jawaban dari atasannya itu.

"Masih pagi tapi sudah menyebalkan!" Gumamnya dalam hati.

"Masuk sayang..."

Jennie menarik napas dalam-dalam dan masuk kedalam mobil tersebut.

Selama diperjalan mereka hanya diam tanpa pembicaraan. Jennie mengalihkan pandangannya kejalanan, dilihatnya seorang gadis tertawa bersama dengan ayah gadis itu.

Jennie menarik napas panjangnya saat dadanya terasa sesak, merindukan sosok ayah dikehidupannya.

Sementara itu, Limario menyadari arah pandangan Jennie. Ia menyalakan musik didalam mobil agar situasi tidak terlalu kaku.

I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang