SM 25

2K 145 1
                                    

Hari libur seperti ini membuat Jennie yang masih berada di alam mimpi. Jennie menggeliat dari tidurnya dan membuka matanya secara perlahan karena terganggu oleh cahaya yang masuk dari celah tirai kamarnya.

Terdengar bunyi notifikasi, dengan malas ia mengambil ponselnya yang berada dinakas tempat tidur.

Terdengar bunyi notifikasi, dengan malas ia mengambil ponselnya yang berada dinakas tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat pagi Lim..." gumamnya dengan tersenyum.

Ia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya.

Setelah itu ia berjalan keluar kamar menuju dapur, ia mengambil secangkir coklat hangat yang telah dibuat oleh sang ibu.

Ceklek!

Terdengar suara pintu terbuka, Jennie terbelalak melihat seseorang yang keluar dari kamar mandi tersebut.

Uhuk! Uhuk!

Membuat seorang itu yang tengah merapikan bajunya menoleh kearah sumber suara.

"Kamu kenapa?" Tanya seorang itu panik, dengan cepat ia menghampiri Jennie.

Jennie hanya menggelengkan kepalanya saja sebagai jawaban.

"Minumnya pelan-pelan saja!" Ucapnya sembari mengelus punggung Jennie dengan lembut.

Jennie mengangguk lagi.

Seorang itu terkekeh dan menarik hidung Jennie pelan.

"Sedang apa dirumahku?"

"Disuruh ibu kesini sarapan bersama, tapi karena kamu susah sekali untuk bangun, jadi aku dan ibu sarapan berdua." Jawabnya meraih coklat hangat ditangan Jennie dan meneguknya hingga habis.

Jennie mengurucutkan bibirnya, "coklat hangat ku!"

"Ini coklat hangat ku! Ibu yang membuatnya untukku!" Ledek seorang itu menuju ruang tv yang terdapat sang ibu Jennie Tengah menonton.

"Ibuuuuuuuu......" kesal Jennie membuat Limario terkekeh geli.

"Eh anak ibu sudah bangun, tapi kenapa mukanya seperti itu?"

Jennie menduduki dirinya disamping sang ibu, "coklat hangat ku dihabisi oleh Limario!" Rengeknya.

Ji-hyun menggelengkan kepalanya, "Ini coklat hangat mu sayang..." tunjuk sang ibu pada segelas susu hangat diatas meja.

Limario terkekeh, "Makanya jangan asal menuduh orang sembarangan...." ejeknya menjulurkan lidah.

"Menyebalkan!" Gerutunya dalam hati.

➿➿

"Dimana Limario?"

"Biasa bibi, dia kerumah Jennie..." jawab Bambam menyantap makanan yang tersedia dimeja makan.

Jane membelalakkan matanya, "Dia lebih memilih sarapan disana dibanding sarapan bersama ibunya!"

Bambam dan Brüschweiler hanya terkekeh pelan.

I'm For You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang