Door...
Door...
Door...Suara tembakan kembali terdengar dan saling bersahutan.
Dua kubu itu kembali saling beradu kekuatan tanpa ada yang mengalah."BAWA GADIS ITU PERGI DARI SINI!" Teriak Kaino menghalangi Limario agar fokusnya pada perperangan ini.
Door...
Door...
Door...Tiga tembakan tepat ditubuh milik pria yang mencoba membawa kabur Jennie.
"AYAH?"
Brushweiler mengangguk, "Jangan beri ampun dia yang melukai kekasihmu!" Pekik Sang ayah pada Limario.
Bugh!
Bugh!Limario langsung menghantam Kaino dengan pukulan yang sangat keras. Limario sangat marah melihat kekasihnya itu diperlakukan seperti ini. Dia membabi buta hingga musuhnya itu terkapar karena pukulan dari Limario sendiri.
Darah segar terus bercucuran memenuhi wajah sang musuh.
"Ini balasan untuk mu yang berani menyentuh gadisku!"
Peperangan pun terjadi digedung tua itu. Musuh tumbang tak tersisa.
Limario mengatur nafasnya, ia menatap ke arah Jennie berada, "Jennie..." khawatirnya sambil membuka borgol ditangan serta dikaki kekasihnya itu.
"Sayang... Bangun...." Limario menepuk-nepuk pelan pipi Jennie.
Tak sadar air matanya menetes melihat kondisi lemah gadisnya itu. "Sayang kamu aman, tolong bangunlah dan katakan padaku sepatah kata!"
Jennie tersenyum melihat kedatangan Limario, "Terima kasih..." ucapnya pelan.
Limario murka saat melihat ada bekas tamparan dipipi Jennie dengan sedikit darah disudut bibirnya.
"Bawalah dia kembali kerumahnya, dia butuh istirahat!" Ucap sang ayah yang berada dibelakang Limario.
Ini kali pertamanya dia melihat seorang anak laki-lakinya begitu marah dan cemas. Ia sendiri tak menyangka bahwa Limario bisa semurka itu hanya karena seorang wanita.
Limario mengangguk, "Buka jalan untukku lewat!" Perintahnya dengan tegas.
Limario mengendong tubuh Jennie ala bridestyle keluar dari gedung. Kembali merasakan sakit hatinya melihat kekasihnya tak sadarkan diri.
"Bakar gedung ini! Buat seolah-olah terjadi peperangan antar dua kubu!" Jelasnya lagi sebelum bergegas keluar.
"Ayah, terima kasih!" Ucap Limario berusaha meredamkan emosinya.
Brusweiler hanya mengangguk, setelah itu ia juga keluar dari gedung.
Rahang Limario mengerat begitu sempurna, dengan tergesa ia berjalan cepat menuju mobilnya.
"Tolong antarkan aku kerumah Jennie, tambahk kecepatan laju mobil ini dan tetap berhati-hati!"
Bisa dipastikan, ketakutannya begitu membuncah menatap nanar kekasihnya yang tertidur di pangkuannya.
"Aku benar-benar tak akan memberinya ampun karena melakukan hal buruk pada kau J!!" Ucap Limario begitu frustasi, sedikit mengeram memukul kursi kemudi didepannya dengan penuh kekesalan.
"Harusnya aku tidak mengijinkan mu pergi!"
➿➿
"Kau sudah pulang?" Tanya Jane pada suaminya yang baru saja kembali.
"Jika aku disini berarti aku sudah pulang sayang" ucapnya sembari memutar malas bola matanya.
"Bagaimana keadaan Jennie?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm For You
RomanceKisah seorang pria yang lembut dan penuh kasih sayang. Siapa yang tidak mengenalnya? anak dari konglomerat terkaya di dunia. Fisik dan kastanya mampu menjajah hati para wanita. seseorang yang memiliki reputasi besar seperti ayahnya. Pria tersebut me...