E P I S O D E 25 (Just Sila and Her's past,3)

363 8 0
                                    

|In memories|~🐫🐫🐫

"Kamu gak mau balik ke Indo lagi, La?"

"nanti"

"Lo gak kangen Mami papi Lo apa? Betah banget kayaknya Lo di sana"

Sila terkekeh pelan,Ia meneguk anggur merahnya dengan satu kali tegukan.
"Kangen sih. Tapi Gue belum siap buat balik lagi"

"Aduh La,ini udah hampir dua tahun setelah kalian putus. Lo masih belum bisa move on juga?"

"Ngelupain gak semudah yang Lo pikirin,Mel. Gue udah berusaha keras buat bisa move on dari Dia, tapi Gue tetep gak bisa"

Dari seberang sana Amelia mengembuskan nafasnya pelan.
"Iya sih. Oh iya La,Lo tau gak sih, kemarin Gue di telfon sama Damar,terus Dia cerita katanya Alton sakit"

"Gue gak tau. Sakit apa Dia emang?"

"Gegar otak ringan sama depresi gitu"

"Demi apa Lo?"

"Demi Tuhan La. Lagian Damar gak mungkin ngarang cerita soal kesehatan sahabatnya"

"Bukannya selama ini Dia oke-oke aja,ya? Kok mendadak sakit gitu"

"Menurut info yang beredar sih,Dia juga pernah dua kali ngelakuin aksi percobaan bunuh Diri"

"Masa sih?Kom gue gak percaya? Lagian ngapain juga dia senekat itu"

"Lo pasti gak bakal percaya sih kalau Gue ngomong"

"Ngomong aja  sih, jangan bikin Gue penasaran deh"

"Kata Damar sih,sejak putus dari Lo kemarin, Alton tuh mendadak jasi pemurung dan lebih banyak ngabisin waktu di rumah. Dia juga jarang ke kampus,Dia juga sering marah-marah gak jelas. Sampai akhirnya sebulan yang lalu Dia nekat untuk bunuh diri,tapi gagal karena langsung di cegat sama Tante Meriam. Terus tiga minggu yang lalu Alton memukul kepalanya 3 kali dengan tongkat bisbol. Beruntung Tante Meriam cepat dan langsung bawa dia ke Rumah sakit. Dan puji Tuhan Alton bisa diselamatkan. Tapi sialnya cowok itu di nyatakan terkena gegar otak dan Depresi berat"

"Terus,terus?"

"Sekitar sebulan Dia di rawat di rumah sakit. Dan kondisinya udah lumayan membaik sih,Dia juga udah masuk kampus lagi. Kata Damar Alton sering sebut-sebut nama Lo. Lebih parahnya Alton tuh sering ngira cewek-cewek di kampus itu adalah Lo"
"La,Lo gak kangen apa sama Alton? Lo gak mau jenguk Dia gitu?"
"Gue emang belum ketemu sama Dia juga,tapi kalau dengar cerita Damar, Gue yakin Alton emang lagi gak baik-baik aja"
"La,kenapa Lo gak coba buat ketemu Dia. Siapa tau habis ketemu Lo Dia bakal lebih baik"

Sila mengembuskan nafas pelan.
Dadanya sakit mendengar cerita Amelia tentang Alton.

"Gue gak bisa ,Mel" Sila menunduk dalam, hingga air matanya jatuh tak tertahan.
"Gue gak sanggup untuk ketemu Dia lagi"
"Hati Gue masih belum siap untuk ketemu Dia lagi"

"La. Gue tau Lo gak selemah itu"
"Gue yakin di dasar hati Lo yang paling dalam,Lo sebenarnya mau ketemu Alton lagi. Tapi ego Lo aja yang terlalu tinggi"

Sila menyeka air matanya.
Mungkin Amelia benar.
Ego nya yang terlalu tinggi.

"Alton butuh Lo,Sila. Dia butuh Lo untuk sembuh"
"Masa Lo tega sih biarin orang yang Lo sayang menderita sendiri?"
"Temuin Dia ya,La?"

Sila memindahkan ponselnya ke telinga kiri.
Diremasnya boneka  kelinci miliknya.

"Dia gak butuh Gue,Mel"

Decakan keras Amelia terdengar jelas di telinganya
"Dia butuh Lo,Sila"
"Lo pikir dia kayak gini gara-gara apa, kalau bukan karena putus dari Lo!?"

"Ya mungkin aja Damar ngarang cerita aja soal Dia ke Lo"

"Sila?Lo kenapa sih? Lo pikir Damar segabut itu buat ngarang cerita tentang kesehatan mental seseorang, apalagi Alton itu best friend Dia"

"Ya kan bisa aja"

Di tempatnya Amelia sudah ingin mencakar wajah sahabatnya itu . Untuk saat ini mereka saling berjauhan, jadi Sila bisa
selamat dari amukan Amelia.

"Sejak kapan sih gengsi Lo setinggi monas,hah!?"
"Sila Lo dengarin Gue baik-baik ya, Alton itu cinta mati sama Lo, buktinya Dia selalu mikirin Lo bahkan sampai hampir gila,atau mungkin udah gila kali Dia tuh,Gue gak tau. Terus Lo masih sok sok-an kek gini?Demi Tuhan deh La,Lo benar benar keterlaluan"

"Gak ada tuh sejarahnya orang kalau cinta minta putus.  Alton tuh gak cinta sama Gue. dan soal Dia Depresi gara gara putus dari Gue itu gak benar. Mungkin aja kan Dia ada pikir hal yang lain.Kek mikirin Maminya yang gak pernah peduli tentang Dia.Iya kan?"

Ucapan Sila benar-benar berbanding terbalik dengan hatinya.
Namun gadis itu mencoba untuk melawan kata hatinya dan mengikuti instingnya.

"What Ever. Gue capek ngejelasin sama Lo. Tapi Gue harap Lo gak nyesel deh"

"Ngapain juga Gue harus nyesel? Alton siapa Gue emang?"

"Iya. iya. Pokoknya terserah Lo aja. Yang penting Gue udah ngomong,Lo dengarin Gue baik, gak juga gak papa"

Sila terdiam beberapa detik.
Ia menatap atap kamarnya kosong.

"Kenapa Lo diam aja? Udah berubah pikiran Lo?"

Sila menarik nafas dalam. Lalu menjawab Amelia dengan lirih.

"Gue bakal temuin Dia,Mel"
"Bilang sama Alton, tunggu Gue pulang"
"Bilang sama Dia kalau Gue sayang sama Dia!"

Sila terisak pelan.

"Goblok. Oke Gue bakal bilangin ke Alton buat nunggu Lo. Cepat datang, sebelum Lo kehilangan Dia selamanya"

"...."

Dan setelah hampir satu jam berbincang lewat telepon dengan Amelia,Sila segera menghubungi Dady-nya dan meminta untuk mengurus semua keperluannya untuk balik Ke Indonesia.

Dan tidak butuh waktu lama,Sila pada malam harinya langsung terbang ke Indonesia.
Gadis itu bahkan tidak langsung ke rumahnya dan lebih memilih untuk singgah ke rumah sakit tempat Alton di rawat.

Beruntung saat itu ruang inap cowok itu sepi,Meriam pun tidak disana. Walaupun begitu Sila tidak bisa masuk untuk menemui Alton, Ia hanya bisa melihat pria itu dari balik jendela kaca.

Sila melihat cowok itu untuk kesekian kalinya.
Seharusnya Ia bahagia,tapi justru yang Ia rasakan adalah sebaliknya.
Melihat Alton yang terbaring lemas dengan begitu banyak alat medis yang terpasang di tubuhnya, Sila merasa sakit dan ikut merasakan penderitaan cowok itu.

Air mata Sila jatuh tanpa permisi.
Ternyata cerita yang Ia dengar bukan hanya sebuah cerita rekayasa semata Amelia dan Damar. Hari ini Ia membuktikannya sendiri.
Dan ya,Alton memang sedang tidak baik-baik saja.

"Al____Lo kenap bisa kayak gini?" Mata Sila kembali berembun.Cewek itu menatap intens lelaki yang ada di dalam sana
"Al____Gue disini. Gue pulang buat Lo. Lo harus sembuh"

Sila tersenyum pedih.
Ia menyeka air matanya.
"Jangan mati Al. Lo harus tetap hidup,buat Gue"
"Gue kangen sama Lo, cepat sembuh supaya kita bisa sama-sama lagi"
"Gue bakal peluk Lo lagi asal Lo mau buka mata Lo Al"

Dan akhirnya Sila hanya bisa mengucapkan kata-kata itu.
Cewek itu menatap sekali lagi wajah tenang Alton.Kemudian akhirnya Dia meninggal tempat itu.

"Sila____jangan pergi.."

🐫🐫🐫

Part Sila dan masa lalunya selesai.
Kelanjutannya akan di bahas di part selanjutnya.
Tenkyuuuu yang sudah membaca dan vote.

terimakasih seribu semua.
Muaaaaaa

🦋🦋

One fine Day on 2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang