|In memories|~🐫🐫🐫
Meriam memandang cemas ke arah kamar putra semata wayangnya. Sudah hampir 2 bulan sejak putus dari Sila keadaan Alton benar-benar memburuk.
Setelah aksi percobaan bunuh diri yang Ia lakukan sebulan lalu,kini cowok itu selalu mengurung diri dalam kamar.
Dan tiga minggu yang lalu saat Meriam ingin menghantarkan makan untuk Alton, wanita itu dibuat hampir berhenti bernafas saat menemukan Alton tergeletak di atas lantai dengan kepala yang berlumuran darah.Meriam dalam kepanikan-Nya kalah itu dengan segera membawa putranya itu ke rumah sakit untuk menyelamatkan nyawanya.
Dan Tuhan begitu baik kepada Meriam dengan tetap memberikan Alton bersamanya.Tapi sialnya Meriam harus menerima kenyataan buruk lainnya yaitu Alton diagnosis gegar otak ringan dan mengalami depresi.
Benar-benar berat untuk ditanggung sendiri, tapi Meriam harus kuat,sebab dalang dari semua ini adalah dirinya sendiri.Setelah aksi bunuh dirinya yang kedua gagal,Alton benar-benar tidak mau menujukan dirinya kepada se-siapa pun termasuk Meriam.
Helaan nafas menghembus pelan dari mulut Meriam.
Meriam mengetuk pintu kamar Alton dengan perlahan."Sayang___buka pintunya Nak,ini mama"
Tidak ada sahutan apapun dari pemilik kamar.
Meriam kembali bersuara."Al___buka ya pintunya. Mama m--"
Meriam seketika mengunci mulutnya saat Alton membuka pintu kamarnya.
Senyum Meriam merekah melihat putranya itu.
Hati Meriam mencolos nyeri saat Alton tak membalas senyuman dan sapaannya.Wanita itu kembali mengembuskan nafasnya,lalu mengikuti putra kedalam kamar.
"Makan dulu ya?Ini mama udah buatin buat kamu. Telur gulung, kesukaan kamu kan?" Ucap wanita itu menyodorkan sendok didepan mulut Alton,namun siapa yang menduga bahwa secepat kilat Alton mendorong tangan Meriam hingga sendok digenggaman wanita itu terjatuh keatas lantai,tak cukup disana Alton merebut raksa nampan yang ada di depannya dan membantingnya keatas lantai sehingga pecah nampan itu dan tumpa ruahlah segala isi didalamnya.
Meriam memekik kaget, wanita itu langsung bangkit sembari mengibaskan rok panjangnya yang basah kena tumpahan kuah sayur.
"ALTON!"
"APA!?MAMI TIDAK SUKA!?SAMA ALTON PUN SAMA.AKU GAK SUKA!"
"Alton,apa yang kamu bicarakan? Tenanglah!" Meriam mencoba tenang,namun sesekali kali bentakkan yang keluar dari mulut Alton membuat dadanya sesak.
"ALTON BENCI MAMI!"
Tanpa menunggu persetujuan darinya bulir bening itu luruh dari kedua mata wanita itu.
Mulutnya terbuka namun tak bisa berkata apapun, Meriam hanya mampu terisak sembari menatap Alton yang terus-menerus berteriak di depannya."TIDAK CUKUP MAMI MENYAKITI HATI ALTON SELAMA INI!? KENAPA MAMI MENJAUHKAN ALTON DARI GADIS YANG ALTON CINTAI!?"
Alton menarik semua yang ada di atas tempat tidurnya,seprai, bantal, selimut, semuanya Ia buang keatas lantai.
"MAMI EGOIS!MAMI GAK PERNAH MAU NGERTIIN ALTON!"
"ALTON!"
"MAMI TAU, GARA-GARA SIFAT EGOIS MAMI,ALTON HARUS KEHILANGAN GADIS YANG PALING BERHARGA DI HIDUP ALTON!?"
Alton menjatuhkan dirinya keatas kasurnya.Menjambak rambutnya frustasi sambil menangis kencang.
Sementara ditempatnya Meriam tidak jauh berbeda.
Dadanya sakit melihat dan mendengar ucapan yang di lontarkan Alton kepadanya?
Se-berarti itu kah Sila dalam hidup putranya?