SHE ( Replace ; under the Moonlight) [ On Going ]

4

Suite Room, YKing Hotel - Seoul, Korea Selatan

Kedua mata Jeongyeon menatap intens kearah mata Mina, deru napas Mina sedikit menerpa wajah Jeongyeon.

"Apa kau tidak ingin menghabisiku juga malam ini?" kalimat Mina sontak membuat Jeongyeon mengalihkan pandanganya. Ia menatap Lamat kedua mata Mina yang terlihat lebih dingin daripada sebelumnya.

"Aku ingin istirahat" jawab Jeongyeon tegas lalu menjauhkan tubuhnya dari Mina.

"Mengapa tidak menghabisiku juga Yoo Jeongyeon? Seperti yang kau lakukan pada Jeonghanku" ucap Mina yang membuat Jeongyeon mematung ditempatnya.

"Aku.. bersedia menikah dengan mu hanya untuk membuatmu terus menderita. Kau telah mengambil Jeonghan dariku. Sedangkan kau tahu sendiri bagaimana Jeonghan menyayangimu. Kau membuatku kehilangan seseorang yang ku cintai di malam yang seharusnya menjadi malam bahagia untuk ku dan Yoon Jeonghan" celoteh Mina dengan ucapan tajamnya.

"..............." Jeongyeon hanya membisu, ia berjalan kearah sofa. Tangannya meremat airpod yang kini ia genggam.

"Aku senang ayahmu menjodohkan kita, menikahkan aku denganmu. Dengan begitu kau tidak bisa pergi kabur setelah apa yang kau lakukan padaku dan juga Jeonghan. Aku.. Myoui Mina, akan membuat mu terkurung bersama di dalam penderitaan. Dan aku pastikan kau tidak akan pernah bahagia, Yoo Jeongyeon-sshi" tegas Mina yang melihat Jeongyeon pergi berlalu, keluar dari kamar mereka.

Tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Jeongyeon untuk membantah atau menyela ucapan Mina. Ia tahu benar, bagaimana kehidupan bahagia Mina dan kakaknya berakhir tragis karena dirinya. Saat ini, menenangkan Mina di ruang kamar mereka lebih baik sekarang. Jeongyeon tidak akan lari ataupun meninggalkan Mina, baginya menikahi Mina salah satu penebusan dirinya.

Jeongyeon berjalan memasuki ball room tempat dimana ia melangsungkan pernikahannya. Beberapa petugas tengah membersihkan ball room tersebut.

"Nona Yoo, ada yang perlu saya bantu?" tanya manajer yang sedang bertugas malam itu.

"Tidak ada, kalian lanjutkan saja. Aku hanya ingin lihat-lihat sebentar" jawab Jeongyeon tersenyum tipis.

"Baiklah nona"

Jeongyeon mengamati dekorasi yang sudah diturunkan kemudian ia menatap kearah panggung altar dimana ia dan Mina mendeklarasikan janji mereka.

"Harusnya, oppa yang di sana..." Gumam Jeongyeon, bulir bening mulai sedikit jatuh dipipi Jeongyeon. Ia mengingat kenangannya dengan sang kakak yang selalu menemanu Jeongyeon ketika berada di luar negeri.