16

629 88 15
                                    

Jeongyeon menghentikan langkahnya tepat didepan sebuah kamar hotel. Ia menutupi wajahnya dengan topi dan masker.

//Tok..tok..//

Jeongyeon menatap wanita yang membukakan pintu untuknya lalu masuk ke dalam kamar tersebut.

Jeongyeon lalu melepaskan maskernya, ditatapnya wanita yang sedang memakai pakaian tipis seperti lingerie hanya saja dibalut seperti sebuah gaun one piece.

Sana berjalan mendekat lalu memeluk Jeongyeon dari belakang, ia tak hentinya mengusal pada Jeongyeon.

"Kau sudah makan siang?" Tanya Jeongyeon lalu melepaskan pelukan Sana.

"Belum.. aku menunggu untuk makan siang denganmu" balas Sana sembari tersenyum.

"Sebaiknya kau makan siang dahulu, pesan room service. Aku sudah makan siang tadi, aku akan menemanimu" tutur Jeongyeon

"Baiklah Jeong.."

Sana terlebih dahulu menikmati makan siangnya, sementara Jeongyeon tengah sibuk dengan ponsel yang ia pegang. Sejak kejadian di galeri Jeongyeon lebih banyak bertemu dengan Sana bahkan tanpa sepengetahuan Jihyo.

" Hari ini acaranya kan? " tanya Sana yang menyeka bibirnya.

"Iya, nanti jam tiga sore" balas Jeongyeon yang kemudian menyelipkan ponselnya di dalam kantung bajunya.

" Kau sudah mendapat informasinya? " Tanya Jeongyeon

"Ini.." Sana mengeluarkan sebuah amplop hitam besar kemudian memberikannya pada Jeongyeon.

"Terimakasih Sana.. Aku akan mengabarimu tentang rencana yang akan datang jadi-"

"-tidak bisakah kau bersikap seperti biasa Jeongyeon?" pinta Sana.

"...... Kau tahu aku tidak bisa memberikanmu harapan itu" balas Jeongyeon yang kemudian menatap Sana.

" Aku bisa menanggung semuanya bersama mu... Kau tahu jika pasti kau akan berpisah dengan Mina dan Mina akan meninggalkanmu" mimik wajah Sana terlihat sendu menatap Jeongyeon kembali.

"Aku sudah memutuskan untuk tetap bersamanya.. Aku akan melindunginya" ucap Jeongyeon ia kemudian keluar dari kamar tersebut.

Jeongyeon menghela napasnya ketika berada di depan kamar Sana. Tanpa ia sadari seseorang sedang memotretnya dari kejauhan.

*****

Suasana ramai menghiasi main venue sebuah ruangan besar. Jeongyeon saat ini tengah mengisi pra-rilis iklan yang menjadi proyek besarnya itu. Tepuk tangan menghiasi riuh suasana pada sore itu. Jeongyeon mengecek semua persiapan untuk hari esok bersama dengan Jihyo. Semua run down acara berjalan dengan lancar. Bahkan Jeongyeon tepat waktu untuk menjemput istrinya.

"Jihyo, aku pergi dulu. Mina sedang menungguku " ujar Jeongyeon yang berpamitan kepada sekretarisnya itu

"Ne, Yoo Sajangnim"

Tak perlu waktu lama Jeongyeon tiba di restauran yang Mina maksud. Ia menunggu Mina di dalam restoran yang sudah mereka sepakati. Wajah Jeongyeon yang rupawan dengan style wanita karir kekinian memikat para pengunjung lainnya. Bahkan ada beberapa pengunjung bertanya apakah Jeongyeon adalah model terkenal. Dan beberapa wanita mencoba mendekati Jeongyeon yang masih duduk sendiri tersebut.

Jeongyeon melihat ke sekitarnya, ia kemudian melempar senyum pada beberapa pengunjung di sekitarnya hanya sebagai simbolis keramahannya. Tepat ketika seorang wanita mencoba mendekati meja Jeongyeon, Mina muncul segera duduk di hadapan pasangannya itu.

Mina memasang mimik wajah yang dingin dan aura mengintimidasi seolah ia sedang menunjukkan siapa pemilik wanita yang coba mereka dekati.

"Kau sepertinya menikmati waktu sendirimu di sini" ucap Mina sedikit ketus.

SHE ( Replace ; under the Moonlight) [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang