29 ( END)

514 57 10
                                    

Mina mulai memeriksa keadaan anjing hitam tersebut. Ia menatap sesaat wanita yang datang membawa anjing itu.

"Ini harus di rawat inap, lukanya cukup serius. Anda bisa meninggalkannya di sini" ujar Mina kepada wanita itu.

"Kalau begitu butuh berapa hari untuk perawatan dan biayanya dok?" Tanyanya.

"Sekitar tiga hari.. untuk biaya karena tadi anda bilang ia anjing liar, maka anda bisa membayar setengahnya saja. Sebab, klinik ini memang mempunyai ketentuan untuk anjing liar dan terlantar" jelas Mina tersenyum kecil.

"Terimakasih dokter Myoui, kalau begitu aku akan kembali tiga hari lagi." Wanita itu mendekati anjing yg tengah tak sadarkan diri.

"Aku akan kembali lagi Yuki.." lanjutnya mengelus anjing hitam itu.

"Yuki?" Tanya Mina

"Ya, aku akan mengadopsinya dan memberinya nama Yuki. Meskipun dia berwarna hitam, tapi ia tatapannya selembut salju" jelas wanita itu.

"Oh, begitu..." Angguk Mina. Ia lalu mengantarkan wanita itu berjalan keluar klinik.

Mina menatap punggung wanita sebelumnya, ia tersenyum kecil. "Yuki..."

"Kau tidak mengira anjing itu seperti aku kan" celetuk seseorang dari arah belakang.

Mina menolehkan wajahnya kemudian tersenyum manis melihat orang yang bersuara tersebut.

"Anni.." ucapnya sembari masih tersenyum.

"Hanya karena aku pernah mengatakan padamu, aku akan kembali dalam bentuk apapun yang akan meminta pertolonganmu. Kau pasti berpikir jika anjing hitam itu aku" jelasnya mendekati Mina.

"Kkkkkkk— itu salahmu mengatakan seperti itu. Lagipula kau juga ada di sini tidak bereinkarnasi atau apa" Mina tergelak kecil melihat wajah wanita didepannya.

"Iya iyaa.. anyway, aku sudah selesai membersihkan dan menyiapkan tempat untuk anjing itu"

"Yuki..namanya Yuki"

"Yuki? Tapi dia hitam. Ku pikir anak itu akan menamainya kuro?"

"Ckckck, memangnya dia sepertimu Yoo Jeongyeon? Menamai anjingmu peanut hanya karena dia berwarna krem coklat seperti kacang mete"

"Aissh.. tapi peanut terlihat seperti itu. Lagi pula nama peanut sangat lucu" Jeongyeon sedikit menggerutu.

"Benar, lucu.. sangat menggemaskan seperti pemiliknya. #Cupp~" Mina mengecup sekilas bibir Jeongyeon membuat Jeongyeon seketika langsung tersenyum cerah.

"Yaak.. Myoui Mina..kau..aissh.. hanya kecupan? Tidak ada lebih?"

"Ini masih jam buka klinik. Tentu saja tak ada lebih" goda Mina sembari masuk ke dalam klinik.

"Kalau begitu kita tutup lebih awal malam ini. Lagi pula sudah lama kita tidak berkencan malam hari lalu—"

"—kau lupa? Besok kita harus kembali ke Korea? Kau harus mengurus pekerjaanmu dan aku harus bertemu Sana" potong Mina.

"Huft.. padahal aku sudah mundur dari perusahaan. Tapi tetap saja ada kerjaan"

"Itu salahmu, siapa suruh kau menjadikan Tzuyu ambasador rumah sakit sekaligus mempromosikannya sebagai dokter jenius kepada perusahaan dan negara lain"

"Itu benar, itu sebabnya aku juga harus menangani amukan Jihyo setiap kali Tzuyu harus keluar negeri"

#drrttttt.. drrrttt

Suara ponsel Jeongyeon berdiring, ia kemudian melihat sebuah panggilan masuk dari Jihyo.

"Baru saja di omongi, ia menelpon. Sebentar sayang aku angkat telepon Jihyo dulu "

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SHE ( Replace ; under the Moonlight) [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang