"Bisa kau ulangi pernyataanmu tadi Im Nayeon-sshi?" ucap Mina yang seketika membuat Jeongyeon sedikit terkejut.
"Wae? Kenapa harus mengulanginya? Lagipula aku tidak berbicara denganmu" balas Nayeon yang membuat ketegangan diantara dua wanita tersebut.
"..... Aku akan kembali lagi Jeongyeon, untuk membahas kontrak kerjasama. Ah, untuk tadi aku bersungguh-sungguh. Kau bisa tinggal bersamaku lagi" lanjut Nayeon yang kemudian tersenyum menyeringai kepada Mina sebelum akhirnya pergi dari ruangan tersebut.
"Apa kau menerima setiap wanita di ruangan ini? Menggoda mereka? Me—" belum sempat ucapan Mina selesai Jeongyeon memotongnya.
"—ada perlu apa kau ke sini, Mina-sshi" ucap Jeongyeon.
"Kau berencana untuk tidak tinggal di rumah, kau bertindak tanpa izin dariku" balas Mina
"Hmmm... Kau pasti tahu aku bertengkar dengan ayah karena apa. Aku akan meminta izin padamu nanti" jawab Jeongyeon sebisa mungkin ia tidak ingin berdebat.
"Termasuk dengan pilihan tinggal bersama wanita lain? Jika aku tidak mengizinkannya?"
"Huft, Nayeon bukan wanita lain. Dia teman dekatku juga. Lagipula apa kau tidak marah melihat barang oppa dibuang?"
"Anni, aku sangat marah. Dan lebih marah lagi kau tidak memperjuangkannya dan hanya ingin kabur. Jangan lupa karena dirimu barang-barang Jeonghanku di buang"
".....Jadi, maksudmu aku harus melawan ayah? Apa kau sudah gila? Dia adalah ayahku, Yoon Sun Kyu.. orang yang sangat keras kepala dan tidak akan mendengarkan omongan orang lain bahkan anaknya" jelas Jeongyeon.
"Bukankah sebelumnya kau berhasil membujuk ayahmu. Kau hanya tinggal membujuknya kembali"
"Maksudmu?" Jeongyeon menatap keheranan.
"Ck, kau pikir aku tidak tahu? Kau membujuk ayahmu agar bisa menikah denganku, dengan mengorbankan perusahaan ibumu" jawab Mina
".......kau sudah tahu?"
"Ne, aku tidak bodoh Jeongyeon. Jika kau pikir aku akan melunak karena kau sudah berkorban, jangan harap. Itu tidak sepadan dengan rasaku kehilangan Jeonghan. Jadi, berusahalah agar ayahmu mengembalikan barang Jeonghan ke tempat semula"
".......baiklah, aku akan berusaha" balas Jeongyeon dengan wajah bersedih. Tidak masalah baginya jika Mina mengetahui pengorbanannya, jika dipikir ucapan Mina benar, jika saja malam itu Jeonghan tidak menjemput Jeongyeon maka semua ini tidak akan terjadi.
"Jangan mencoba untuk kabur dari masalah yang kau ciptakan Yoo Jeongyeon. Aku tidak peduli jika kau mempunyai perasaan kepadaku, karena perasaanku sudah terkubur bersama Jeonghan. Ingat? Kau tidak akan pernah di cintai oleh siapapun selamanya. Karena kau akan merasakan apa yang selama ini aku rasakan" lanjut Mina
"....Aku mengerti, terimakasih sudah mengingatkan. Tapi, aku mohon untuk beberapa hari saja, biarkan aku berpikir sejenak" ucap Jeongyeon, ia hanya ingin menenangkan pikirannya.
"Tidak ku izinkan, kau harus segera kembali dan membereskan masalah itu dengan ayahmu. Lagi pula aku tidak mau ada rumor buruk mengenai rumah tangga kita" tolak Mina dengan tegas
"Mina-sshi... Aku mohon, setidaknya dua malam saja. Tidak, semalam saja.."
"Bukankah semalam sudah cukup untuk mu berpikir? Aku tidak mengizinkanmu untuk—"
"— aku mohon...setidaknya biarkan aku bernapas sedikit saja" Lirih Jeongyeon
"....kau pikir aku akan luluh jika kau memohon,huh?! Kau—"
//Tes//
Wajah Mina terkejut ketika melihat darah mengalir dari dalam hidung Jeongyeon.
"Yoo Jeongyeon!!" Seru Jihyo yang saat itu kebetulan masuk ke ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE ( Replace ; under the Moonlight) [ On Going ]
FanfictionYoo Jeongyeon meneruskan keinginan kakaknya yang menyebabkan ia harus menikah dengan calon kakak iparnya, Myoui Mina. Seiring berjalannya waktu rasa cinta mulai tumbuh diantara Myoui Mina dan Yoo Jeongyeon. Namun, bersamaan dengan hal tersebut Jeon...