//tuk..tuk..tuk..//
Jeongyeon berapa kali mengetuk jarinya keatas permukaan meja kantornya. Jihyo yang berada tak jauh darinya kemudian mengernyit sesaat. Sangat jarang Yoo Jeongyeon terlihat seperti memikirkan hal yang sulit.
"..jika dipikir, mustahil sekali sikapnya—" gumam Jeongyeon kecil
"—sikap siapa?" Tanya Jihyo yang ternyata mendengar gumaman atasannya itu.
"Mina... Myoui Mina" sahut Jeongyeon pelan.
"Wae?" Tanya Jihyo kembali
".. sejak kepulangan ku dari rumah sakit.. anni, bahkan sejak aku dirawat di rumah sakit. Sikapnya sedikit melunak, padahal sebelumnya kami bertengkar dan ia bilang akan terus menyiksaku.." jelas Jeongyeon
"Bukankah itu bagus? Mungkin Mina mulai menyukaimu?"
"Mustahil sekali, aku tahu dia membenciku. Lagipula ia melihatku sebagai penebusan atas oppa ku"
"Itu benar juga sih... Oh ya nanti malam Sana mengajak bertemu dengan yang lainnya, apa kau akan ikut?" tanya Jihyo sembari merapikan beberapa dokumen Jeongyeon.
"Lain kali, aku akan pulang awal malam ini. Mina tadi pagi memintaku untuk pulang awal dan menghadiri pembukaan galeri seniman dari Prancis" jawab Jeongyeon yang tentu saja membuat Jihyo sedikit terkejut.
"Mina? Mengajakmu?"
"Hu'um.." angguk Jeongyeon kecil
"Ah.. ini hanya makan malam bisnis" imbuh Jeongyeon yang kemudian membuat Jihyo mengangguk kecil.
"Baiklah, akan ku sampaikan pada Sana dan yang lainnya"
"Ji, bisakah kau membantuku? Tolong tanyakan kepada manager Mingyu, tentang pemutusan kontrak. Dahyun memberitahu ku jika Mingyu mendaftar sebagai pasien psikiatri di rumah sakit" minta Jeongyeon
"Aku memberikan kelonggaran bagi Mingyu untuk mengambil Hiatus saja tidak perlu mengakhiri kontrak" imbuhnya
"Ne...akan aku hubungi, tapi ku dengar Mingyu memutuskan kerjasama dengan para pengiklannya. Bagaimana jika ia tetap menolak?"
"Jika tetap menolak, tetap jalani sesuai prosedur dan kontrak. Dan katakan padanya jika perusahaan kita terbuka apabila ia ingin kembali"
"Arraseo... Yoo Jeongyeon sajangnim" senyum Jihyo mengembang, ia kemudian keluar dari ruangan atasannya itu
*****
Suasana elegan dan ramai mengisi ruangan aula galeri tersebut. Beberapa kolektor, pembisnis hingga politisi hadir dalam pembukaan galeri itu. Jeongyeon bersama Mina menyapa beberapa kolega yang mereka kenal, dan tentu saja sang adik, Chaeyoung juga menghadiri pembukaan tersebut. Chaeyoung cukup terkenal dikalangan pecinta seni, ia sebagai seniman sekaligus pengorganisir perusahaan Y-group dibidang hiburan.
"Mina-sshi, ini Louise.. ia salah satu kolektor terkenal dari Prancis. Ia juga sudah mendaftar sebagai tamu VIP dipembukaan galeri perusahaan kita nanti" jelas Chaeyoung yang dapat anggukan dari Mina.
"Ne..." Mina mengembangkan senyuman manisnya dan menyapa tamu tersebut, sementara Jeongyeon hanya memantau istrinya itu saja dari kejauhan.
"Kau tau wanita itu? Ia sangat cantik.. apa ia kekasih seniman Son?" ujar seseorang yang berada di samping Jeongyeon. Jeongyeon yang mendengarnya lantas mengalihkan pandangan kepada sosok tersebut.
"Kau benar.. tapi jika dilihat mereka tidak seperti seorang pasangan—" sahut teman dari orang yang berada disamping Jeongyeon.
"—bukan, wanita yang berada di samping seniman Chaeyoung itu adalah kakak iparnya, dia penyuka wanita" sela Jeongyeon diantara kedua percakapan pria tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE ( Replace ; under the Moonlight) [ On Going ]
FanfictionYoo Jeongyeon meneruskan keinginan kakaknya yang menyebabkan ia harus menikah dengan calon kakak iparnya, Myoui Mina. Seiring berjalannya waktu rasa cinta mulai tumbuh diantara Myoui Mina dan Yoo Jeongyeon. Namun, bersamaan dengan hal tersebut Jeon...