Being in the future : We Are Back A Life

707 39 2
                                    

Cukup tenang di kediaman Hyuga pagi ini, hanya ada suara kicauan burung dari atas pohon. Di sebuah ruangan yang terisi 3 orang pria dan 1 wanita remaja.

Hizashi, Hiashi, Neji dan Hanabi berada di satu ruangan yang cukup luas. Keheningan terjadi hanya beberapa menit karena Hiashi lah yang memulai percakapan pagi ini.

Kedua mata Hiashi menatap putri bungsu nya yang sedang duduk. "Hanabi, bagaimana kegiatan mu? ayah dengar dari Naruto kalau kau akan jadi guru pembimbing di akademi" nada bicara Hiashi memang  rendah.

Hanabi yang sedang diam menatap secangkir teh langsung menatap mata sang ayah. "benar ayah, aku menerima tawaran hokage-sama untuk menjadi guru pembimbing namun itu nanti ayah belum di pastikan kembali waktu nya" hanabi menjelaskan dengan santai kepada ayah nya.

Hiashi mengangguk pelan. "lakukan apa yang membuat mu senang hanabi, ayah akan mendukung mu" ujar nya dengan pandangan yang masih menatap hanabi, anak nya.

Hanabi tersenyum lalu ia mengangguk cepat. "aku mengerti, terima kasih ayah" ucap nya.

Hizashi memerhatikan kakak nya, Hiashi. Yang sedang berbicara pada Putrinya. Tidak dipungkiri lagi jika Clan Hyuga memang sudah berubah  berbeda sekali dengan Hyuga dulu yang mempunyai peraturan ketat.

Begitupun dengan Neji ia menyembunyikan rasa kaget nya saat mendengar Hanabi di izinkan menjadi guru pembimbing.

"bagaimana dengan mu, Neji? Apa jawaban ku tentang penawaran ku?" kali ini kedua mata Hiashi menatap Neji, keponakan nya.

Neji menganggap pelan sebelum menjawab. "Aku sudah mengdiskusi ini dengan hinata dan naruto kemarin, aku juga sudah membicarakan nya dengan ayah--" Neji ragu untuk melanjutkan kalimat nya namun dengan keberanian ia melanjutkan nya.

"tapi paman, apa tidak apa-apa jika kalangan bawah menjadi pemimpin Clan? Bagaimana dengan anggota lain?" lanjut nya sebari menatap Hiashi di depan nya.

"aku setuju dengan Neji, kakak kau tahu kan aku dan anak ku itu--" Hiashi menghela nafas pelan membuat Hizashi mengurungkan ucapan nya.

Hiashi menatap Hizashi dan Neji bergantian kemudian kekehan kecil dapat di dengar oleh mereka yang berada di ruangan.

Hiashi tertawa pelan membuat Hizashi tercengang melihat sang kakak tertawa.

"Clan Hyuga saat ini tidak ada peraturan yang ketat dan menyiksa seperti dulu, Hyuga saat ini sudah tidak peduli dengan kalangan bawah atau kalangan atas. Kita semua sama" ucap Hiashi setelah meredakan tawa nya.

Hiashi menatap kembali Hizashi dan Neji. "aku menunjukkan mu Neji karena itu memang cocok untuk mu dan aku hanya ingin menikmati masa tua ku dengan tenang bersama keluarga dan adik ku" Hizashi terkejut mendengar kalimat terakhir dari sang kakak.

Hizashi mengangguk paham dengan perkataan wanita yang mengantar nya dulu. "sekarang aku percaya perkataan teman mu Neji" Neji menatap bingung sang ayah, ia tidak mengerti ucapan nya.

Neji mengingat kembali beberapa waktu lalu lalu ia mengangguk setuju saat sudah mengingat nya. "kau benar ayah" neji membenarkan perkataan ayah nya.

"tenten?" Hiashi menebak wanita yang mereka maksud.

Neji menatap kaget sang paman. "bagaimana paman tahu?" tanya nya penasaran.

Hizashi mengangguk lalu ia menyadari satu hal penting. "Neji, bukankah kau mengatakan jika akan menikahi Tenten?" Hiashi mengatakan tanpa beban.

Hiashi dan Hanabi yang mendengar itu tentu saja tercengang kaget sedangkan Neji menundukkan badan nya perlahan.

"ayah, situasi nya tidak pas untuk mengatakan hal itu" gumam nya.

Being in the future : We Are Back A LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang