Kakashi menjatuhkan tubuhnya dikursi, ia bersandar pada kursi untuk menghilangkan sedikit kelelahan yang terjadi hari ini. Shikamaru yang berdiri disamping Meja milik Kakashi hanya menguap sambil bergumam. "mendokuse" gumamnya.
"kali ini apa yang kau lakukan, Rokudaime Hokage?" Kakashi yang sedang memejamkan matanya, ia langsung membuka mata kirinya dan menatap wajah Shikamaru. "aku akan menikah bulan depan" katanya.
Shikamaru sudah menebaknya, satu tangannya yang memegang dua kertas ia taruh di meja Kakashi. "ini lampiran pengajuan Pernikahan Neji" katanya, sambil memperlihatkan nama Hyuuga Neji. Lalu kertas sebelahnya ia tunjukan. "dan yang ini milik Itachi" ujarnya.
Kakashi membuka kedua matanya dan melihat nama Hyuuga Neji dan Uchiha Itachi. "oh, dengan Tenten dan Izumi" ucapnya. Lalu ia membaca lampiran milik Neji terlebih dahulu lalu kemudian ia membaca milik Itachi. "Pernikahan Itachi diadakan setelah dua bulan Pernikahan ku lalu Neji dia menuliskan menikah diakhir tahun" katanya.
"Neji yang memberitahuku jika dia akan menikah saat pergantian tahun"
Kakashi mengangguk tanpa mengatakan apapun.
Tidak lama kemudian, pintu diketuk dari luar. Setelah Shikamaru menyuruhnya masuk Ke empat pria itu memasuki ruangan Kakashi.
"berhubung Kakashi sensei akan menikah bulan depan, aku memerlukan bantuan kalian semua untuk membantuku mengurus dokumen selama beberapa minggu ini" Shikamaru menatap satu persatu temannya. Neji, Sai, Naruto dan Sasuke. "Khususnya Naruto, anggap saja latihan menjadi Hokage" katanya.
Naruto menatap wajah Kakashi. "aku tidak mengerti, Kakashi sensei mendadak sekali mengumumkan pernikahannya" sahutnya.
Sasuke berdecih pelan. "cih" lalu matanya menatap malas kearah Naruto. "dia hanya takut kalah saing" sarkasnya.
Kakashi hanya menatap Sasuke dengan tatapan yang sulit diartikan. "ya--ya hentikan sasuke" ujarnya.
Sai maju selangkah lalu matanya tertuju pada kertas yang berserakan diatas meja Kakashi, senyumnya terlihat sambil berkata. "Oh? Neji kau akan menikah" katanya. Lalu ia membaca nama di kertas berikutnya. "Kakak mu juga Sasuke, dia akan menikah".
Sasuke dan Naruto yang mendengar Sai mengatakan hal tersebut langsung mendekati meja Kakashi. "tahun ini sepertinya banyak yang menikah" gumam Sasuke. Naruto mengangguk Setuju. "aku tidak sangka Tenten dengan Neji. Ku kira dia berjodoh dengan Gaara" ujarnya.
Sai mengangguk setuju, mengingat saat pernikahan Naruto dan Hinata. Tenten dan Gaara terlihat dekat. "aku kira begitu, mengingat mereka dekat saat pernikahan mu akan diselenggarakan Naruto. Seingatku mereka--" dengan cepat Naruto membekap mulut Sai, bisa bahaya dia mengatakan semuanya.
Naruto mendekatkan wajahnya ke Sai. "Sai, berhenti sebelum kau terkena Kaiten milik Neji" bisiknya, lalu Naruto melirik kearah Neji yang tengah menatapnya tajam.
Naruto menjauhkan wajahnya dari Sai lalu berjalan menghampiri Neji. "mereka tidak memiliki hubungan apapun, percaya padaku Neji" ujarnya.
Sasuke menatap ketiga nya dengan tatapan tidak mengerti lalu ia menghampiri Sai. "ada apa?" tanyanya. Baru saja Sai ingin menjawab, teriakan Naruto membuatnya terhenti. "SAIIIIIIIIIII" teriaknya nyaring.
Sai hanya tersenyum menanggapi Naruto, ia sedang menjahili Naruto menurutnya itu sangat seru melihat raut panik Naruto.
"Oi, apa kalian akan bertengkar disini" sahut Shikamaru, sedangkan Kakashi hanya tertawa melihatnya. Sudah lama ia tidak melihat Murid nya berkumpul seperti ini walaupun tidak semua.
🌻🌻🌻🌻
Sedangkan dikediaman keluarga Sarutobi terlihat ramai karena tengah berkumpul Hokage 1-3, Shikaku, Inoichi. Asuma dan Kurenai, Mirai memilih menghabiskan waktunya berkeliling desa. Lalu, Konohamaru pria itu sibuk berlatih dengan kedua temannya Moegi Dan Udon.
Minato tidak ikut dalam perkumpulan ini, dia mengatakan jika dia sudah berjanji pada cucunya Boruto dan Himawari untuk menghabiskan waktu bersama.
Hashirama berteriak frustasi saat dirinya kalah sebanyak 3kali dalam permainan Shogi, sorot matanya terus menatap papan Shogi itu. "aku tidak bakat dalam permainan ini" Tobirama mengangguk setuju ucapan kakaknya lalu ia sedikit mencibir. "kau memang tidak bakat Aniki, kau hanya bakat dalam hal berjudi" cibirnya.
Shikaku tertawa pelan diikuti Inoichi yang duduk disebalahnya. "Persis seperti Tsunade-sama" ujar Shikaku.
Hashirama mengangkat kepalanya yang tertunduk lalu ia mengatakan. "Kau benar, Tsuna mewarisi keahlian judi dari kakeknya" katanya.
Hiruzen yang duduk tidak terlalu jauh hanya berdehem pelan."hm" lalu ia berkata. "Ku dengar jika Tsunade dan Jiraya pergi menemui Orochimaru di desa Oto" katanya sambil sesekali mengisap rokok ditangannya.
"Orochimaru?" ujar Tobirama. Hiruzen mengangguk sebagai jawaban. "ya sepertinya Sannin Legendaris itu akan bertemu sebagai team lagi" jawabnya.
"Apa Orochimaru sudah tidak dendam pada desa?" Inoichi menatap bingung kearah Shikaku.
Pertanyaan itu membuat Hashirama, Tobirama, Hiruzen hanya terdiam. Sedangkan Shikaku hanya menggeleng. "tidak" ujarnya. Lalu ia mengatakan. "Shikamaru mengatakan, Orochimaru banyak membantu Desa dengan keahlian dia yang selalu Meneliti berbagai hal" katanya.
"Lalu Sasuke"
Tobirama mengangkat satu alisnya. "Uchiha Sasuke?" tanyanya. Shikaku mengangguk lalu ia mengatakan. "Hanya Sasuke yang memiliki Rinneggan jadi dia selalu bepergian keluar desa untuk mencari sisa reruntuhan Kaguya" katanya.
"bagaimana dengan Sai?" Shikaku menatap Inoichi.
"Sai, mantan Anbu dibawah asuhan Danzo" ujar Inoichi. Lalu ia terdiam sesaat sebelum ia mengatakan. "Anbu saat ini terlihat baik-baik saja setelah Sai yang menjadi pemimpin, aku bersyukur akan itu" katanya. Hiruzen mengangguk setuju. "setidaknya lebih baik dari pada Danzo" ujarnya.
Tobirama menghelang nafasnya pelan. "setidaknya dua buronan itu sudah berada dijalan yang benar" ucapnya.
"aku setuju dan aku bersyukur setidaknya Shinobi dimasa ini terlihat banyak perubahan" Hashirama berdiri dari duduknya secara perlahan lalu ia menatap Tobirama dan Hiruzen secara bergantian . "Tobirama, Saru, bagaimana jika kita mengunjungi Desa Tsunagakure, Kirigakure, Kumogakure, Iwagakure" usulnya.
Tobirama terdiam mendengar usul dari kakaknya sedangkan Hiruzen tanpa ragu mengangguk setuju. "Aku setuju, untuk melihat keadaan desa lain dimasa ini. Bukan begitu Hashirama-sama? Ujar Hiruzen.
Hashirama mengangguk. "Tepat sekali" jawabnya.
Akhirnya, Tobirama mengangguk setuju ia juga sedikit penasaran dengan Desa lainnya. "bagaimana dengan Shikaku, Inoichi?" Tobirama menatap Kakaknya.
"Jika diperbolehkan, aku dan inoichi akan ikut dan aku akan mengajak Chouza" Hashirama tentu langsung mengangguk setuju saat mendengar pertanyaan Shikaku. "Apa kau bisa ajak Kedua Hyuga itu?" tanyanya.
Shikaku menatap bingung kearah Hashirama. "Hizashi dan Hiashi?" tanyanya, Dan Hashirama mengangguk dan mengatakan "Aku akan mengajak Minato" katanya.
Lalu Hiruzen berdiri dari duduknya dan menghampiri Hashirama. "bagaimana dengan Fugaku?" tanyanya.
Hashirama membulat matanya kaget. "aku lupa Uchiha itu" gumamnya, lalu ia berjalan mendekati Tobirama. Tobirama yang mengetahui siasat kakaknya dengan cepat ia mengatakan. "tidak, jangan aku" katanya.
"Ayolah Tobirama, Agar ikatanmu dengan Uchiha itu tidak terlalu canggung"
Tobirama menolak kedua kalinya. "tidak, kau bisa menyuruh orang lain untuk mengajaknya"katanya. Membuat Hashirama hanya menghela nafas pasrah." Saru, Temani Tobirama bertemu Fugaku" ujarnya.
Hiruzen hanya mengangguk mengerti sedangkan Tobirama pasrah dengan keadaan. "aniki" kesalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being in the future : We Are Back A Life
FantasiDisclaimar: Naruto@Masashi Kishimoto. Pairing : Family Konoha "kau, kau dari clan Hyuga kan?" Satu pertanyaan itu di angguki oleh pria berambut panjang yang sedang duduk di sebuah batu besar. Pria yang sedang duduk di sebuah batu besar itu menatap...