Langit masih gelap untuk pagi hari ini bahkan matahari masih belum mau menampakkan wujudnya dipermukaan bumi. Jam menunjukkan pukul 5 pagi namun keadaan di Stasiun Desa Konoha sedikit ramai sebab seperti yang dikatakan Hokage pertama Hashirama yang mengusulkan untuk berkeliling dari desa ke desa lainnya.
Hashirama sangat antusias untuk hari ini, ia sudah berpakaian rapih karena ide Naruto yang sedikit memberi saran mengenai pakaian Hashirama dan Tobirama karena Tsunade tidak ada didesa jadi Naruto yang memberi saran.
"apa kalian benar-benar tidak ingin ditemani Shinobi?" Kakashi memastikan kembali, sebenarnya ia sudah bertanya beberapa kali mengenai hal itu.
Hiruzen yang berada disampingnya langsung menepuk pelan Kakashi. "tidak perlu Kakashi" ujarnya.
Kakashi, Naruto, Sasuke,Neji, Sai, Shikamaru, Itachi, Obito tengah mengantar para tetua itu untuk bepergian selama beberapa hari. Shikamaru berjalan menghampiri sang Ayah, Shikaku. "Ayah, Paman Choza akan menyambut kedatangan kalian jika tiba di Kumogakure" Ujarnya.
Choza akan mengikuti perjalanan ini saat mereka bertemu di Kumogakure nanti karena Choza sudah lebih dahulu ke desa tempat menantunya itu, singkatnya mereka tengah melakukan perjalanan keluarga Akimichi.
Shikaku mengangguk mengerti lalu ia mengatakan dengan bisikin. "Shikamaru, apa benda ini tidak berbahaya?" bisiknya. Shikamaru hanya menatap Shikaku dengan tatapan yang sulit diartikan.
Hashirama, Tobirama, Hiruzen, Minato, Fugaku, Hiashi, Hizashi, Shikaku, Inoichi sudah siap untuk melakukan perjalanan ini. Ntah bagaimana Tobirama dan Hiruzen berhasil mengajak Fugaku.
"Kita hanya perlu duduk didalam, begitu Shikamaru?" Shikamaru yang sedang berdiri disebelah Shikaku langsung mengangguk menjawab pertanyaan Tobirama. "benar, Nidaime-sama" jawabnya, lalu ia mengatakan. "aku sudah memberitahukan petugas yang berjaga didalam, kalian akan turun di Stasiun Kumogakure dan bertemu Choza-san disana" katanya.
Tobirama mengangguk paham tanpa berkata apapun, kemudian Hashirama berjalan mengarah pada Kakashi lalu mengatakan. "Kami pergi, Rokudaime Hokage" katanya. Kakashi mengangguk lalu menjawab. "Semoga perjalanan kalian menyenangkan" ujarnya.
Hashirama dan Tobirama masuk ke dalam kereta terlebih dahulu lalu diikuti Hiruzen. Inoichi sedikit berjalan mendekati Sai yang berdiri tidak jauh darinya. "Sai, tolong jaga Ino" ujarnya, Sai tersenyum sambil mengangguk lalu ia menjawab. "baik ayah, tenang saja" jawabnya. Inoichi tersenyum sebagai jawaban lalu ia memasuki kereta disusul Shikaku yang memang sudah berpamitan pada Shikamaru.
Itachi, Sasuke hanya diam melihat sang ayah hendak memasuki kereta membuat Obito menghela nafas melihat kedua Uchiha yang dingin itu. "katakan saja" ucapnya yang sedikit berbisik pada Itachi. Membuat Itachi menatap pria yang lebih tua itu bingung.
"katakan pada ayahmu jika hati hati dalam perjalanan"
Itachi hanya diam mendengar saran dari Obito, sebenarnya dia memang ingin mengatakan seperti itu namun dirinya tidak bisa mengeluarkan suara secara tiba-tiba. Sasuke yang sedari tadi mendengar percakapan Obito dan Itachi hanya menahan senyum.
"Naruto, aku pergi dulu sampai nanti" Naruto tersenyum melambaikan tangan kanannya saat melihat sang ayah hendak masuk kedalam kereta. Kemudian lirik matanya melihat kearah Sasuke yang menahan senyum, kepala Naruto sedikit di miringkan hingga terlihat Itachi yang sedang diam sama seperti Sasuke.
Naruto sedikit memberi isyarat pada Obito dan untungnya Obito sedikit melirik kearah Naruto. Obito memberi isyarat dengan jari telunjuknya mengarah pada punggung Fugaku yang hendak memasuki kereta bersama Minato. Naruto seakan mengerti apa yang dimaksud Obito dan dengan cepat ia memanggil Fugaku. "Fugaku-san, Sasuke dan Itachi ingin mengatakan sesuatu" ujarnya.
Obito terkekeh geli saat melihat Naruto lalu ia memberi tanda Jempol, Naruto yang melihat tanda itu hanya tersenyum lebar. Namun tidak dengan Itachi dan Sasuke yang membeku tiba-tiba.
"ada apa Sasuke, Itachi?" Fugaku membalikan badannya menatap kedua anaknya. Sasuke dengan cepat menunujuk Itachi. "Itachi-nii yang mengatakannya". Itachi berusaha menghilangkan rasa gugupnya membuat Kakashi, Hizashi, Hiashi, Neji, Sai menatapnya bingung.
"semoga perjalanan mu menyenangkan, ayah" Fugaku yang mendengar kalimat itu hanya tersenyum tipis, Sasuke dan Itachi dapat melihat senyuman itu, Bahkan semuanya dapat melihat senyum itu.
Sebelum Fugaku dan Minato berjalan memasuki kereta ia mengatakan. "yaa tentu ayah akan menikmati perjalanan ini, bukan begitu Minato?" ujarnya. Minato mengangguk sebagai jawaban. "bahkan kami akan menikmatinya" jawabnya, kemudian Minato menatap kearah Hiashi dan Hizashi yang masih berdiri disebelah Neji. "Hiashi-san, Hizashi-san" panggilnya.
"Neji, aku sudah menyuruh Tenten untuk menginap menemani Hanabi dirumah" Neji sedikit terkejut dengan perkataan pamannya itu, lalu ia segera menjawab. "aku mengerti" jawabnya.
Hizashi sedikit memajukan wajahnya kearah Neji dan berkata. "jangan macam-macam dengan menantuku" katanya. Neji menatap malas ayahnya lalu berkata. "dia calon istriku" katanya.
Hiashi yang melihat itu dengan cepat sedikit menarik lengan adiknya. Hiashi, Hizashi, Fugaku dan Minato sudah memasuki kereta. Minato sedikit mengangkat tangan kanannya melambai ke arah Naruto. Naruto tersenyum melihat hal itu.
"ah senangnya melihat ayahku" ujarnya.
Sasuke mengangguk setuju, tatapan melihat pintu kereta sudah tertutup rapat lalu ia berkata. "aku bersyukur melihat mereka hidup kembali dan keluargaku kembali utuh" katanya.
Naruto melirik ke arah Sasuke dan menatapnya. Sedangkan Sasuke yang merasakan seseorang sedang menatapnya langsung mengalihkan pandangannya. "Ada apa Naruto?" tanyanya saat melihat Naruto sedang menatapnya.
"kau mengatakan apa barusan?" Sasuke memasang wajah bingung. "memang aku mengatakan apa?" tanyanya.
Obito yang berada disebelah Kakashi dengan cepat membuka suara. "aku bersyukur melihat mereka hidup kembali dan keluargaku kembali utuh" sahutnya.
Sasuke manatap ke arah Obito dengan tatapan tajam. "aku tidak mengatakan itu" ujarnya. Namun Kakashi dengan cepat menjawab. "kau mengatakannya" ujarnya.
Sasuke sedikit malu untuk mengakui hal itu, dengan cepat ia berbalik dan segera meninggalkan Stasiun. Membuat Naruto tertawa puas menjahili Sasuke, ia berjalan kearah Obito dan Kakashi. "aku sudah lama tidak menjahilinya" ujarnya. Itachi sedikit setuju dengan perkataan Naruto.
Shikamaru sedikit tersenyum jail dengan lirikan menatap ke arah Neji. Lalu Shikamaru berjalan sedikit menjauh dari Neji dan mendekati Naruto. Naruto menatap bingung ke arah Shikamaru.
Sedangkan Neji yang masih berdiri bersebelahan dengan Sai hanya melihat Shikamaru yang berpindah tempat.
"Hiashi-san bilang, Tenten menginap di kediaman Hyuuga"
Naruto dengan cepat mengangguk sambil menepuk pundak Shikamaru. "kau benar, mertuaku sudah memberitahu ku lebih awal" ujarnya. Namun Naruto menampilkan senyum mematikan membuat Neji menatap tajam ke arahnya. "Naruto" cicitnya.
Naruto hanya bergedik ngeri melihat Byakugan milik Neji sudah aktif. "baiklah, aku tidak akan menggoda mu" ujarnya. Lalu Naruto dengan cepat berlari sesudah mengatakan kalimat yang membuat Neji menahan malu.
"mencium sedikit tidak apa Neji"
Yang menahan malu bukan hanya Neji, Namun Itachi, Obito, Kakashi, Sai bahkan Shikamaru.
Obito melirik ke arah Kakashi. "Kakashi, Murid mu itu" ucapnya. Kakashi mengangguk mengerti dan menjawab. "aku sudah menyerah" ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Being in the future : We Are Back A Life
FantasiDisclaimar: Naruto@Masashi Kishimoto. Pairing : Family Konoha "kau, kau dari clan Hyuga kan?" Satu pertanyaan itu di angguki oleh pria berambut panjang yang sedang duduk di sebuah batu besar. Pria yang sedang duduk di sebuah batu besar itu menatap...