Tebran duduk dengan tenang di atas karpet berbulu. Ia memandang murid lesnya lebih bersahabat dari sebelumnya. Ada beberapa orang yang harus diajarnya selama seminggu ini, sebanyak sekali pertemuan. Tidak merepotkan. Semua yang dilakukannya adalah atas keinginannya. Ilmu-ilmu yang pernah ia pelajari sewaktu sekolah membuatnya bangga. Bangga bisa menurunkan ilmu itu kepada anak-anak yang membutuhkan.
Keputusannya bulat, hanya ingin berubah menjadi lebih baik lagi. Mungkin hanya inilah bakat yang ia punya sejak kecil, bakat berhitung.
"Kamu udah mengerti dengan penjelasan abang beberapa menit yang lalu, Bastian?" tanya Tebran mengarah kepada anak berumur enam belas tahun itu. Fyi, sebentar lagi Bastian akan masuk SMA.
Bastian bergerak mendekat. Menyodorkan buku matematika miliknya dan mencoba bertanya.
"Bang, Bastian udah coba, tapi masih belum paham sama soal nomor dua puluh tiga.""Mana coba abang liat." Kepala Tebran sedikit memiring agar bisa melihat lebih jelas bentuk soal tersebut dan membacanya dengan serius.
Selembar karton berbentuk empat persegi panjang akan dibuat kotak tanpa tutup dengan cara membuang persegi seluas 2×2 cm² pada masing-masing pojok persegi panjang tersebut. Panjang bidang alas kotak adalah 4 cm lebih besar dari lebarnya dan volume kotak itu 90 cm³. Maka tentukan panjang dan lebar alas kotak tersebut!
A. Panjang 9 cm dan lebar 7 cm
B. Panjang 9 cm dan lebar 6 cm
C. Panjang 9 cm dan lebar 5 cm
D. Panjang 9 cm dan lebar 4 cmBastian masih menunggu. Ia melihat guru lesnya ini sudah mengambil penanya. Ia sedikit tersentak ketika Tebran melihat ke arahnya.
"Mana kertas buram?"
"Ini, Bang." Sungguh, Bastian gelagapan karena takut dimarahi oleh Tebran, tapi Tebran adalah guru les terbaik yang pernah ia temui. Mau mengajarkannya sampai paham.
Tebran menarik napas dan membuangnya perlahan. Tangannya mulai bergerak seiring penjelasan yang keluar dari mulutnya.
"Bastian, Abang misalkan panjang alas itu adalah X dan lebar alas itu adalah Y."
Bastian mengangguk cepat.
"Dari soal, yang udah diketahui yaitu Panjang bidang alas kotak adalah 4 cm lebih besar dari lebarnya. Jadi panjang sama dengan Y ditambah 4. Y itu yang tadi udah dimisalkan ya, lebar alasnya." Bastian tidak banyak bertanya. Ia fokus mendengarkan penjelasan dari guru lesnya.
"Kita ubah, panjangnya sama dengan X. Ngerti maksudnya, Bastian?" Tebran bertanya tiba-tiba.
"Ee ... itu, yang pertama dimisalkan tadi ya, Bang?" Bastian menjawab, ia gugup.
"Good. Kamu fokus." Tebran merasa nyaman kalau atensi murid lesnya tidak teralihkan pada apapun.
"Setelah diubah akan menjadi, X sama dengan Y ditambah 4. Lalu kita pindahkan 4 nya ke ruas kiri jadi negatif. Jadinya, X negatif 4 sama dengan Y, atau Y sama dengan X dikurangi 4."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Bintang Bersinar
Fiksi RemajaAda begitu banyak bintang yang bersinar di luar angkasa, tapi hanya Tebran saja yang cahayanya kian meredup. Kala dunianya hancur akibat keterpurukan dan keegoisan. Tebran bertemu dengan gadis bintang bernama Kanaya yang cahayanya berpendar tanpa ba...