Official

689 65 10
                                    

“Jangan spam!”

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Jangan spam!”

Suara Zafran terdengar dari belakang, membuat Aldy, yang sedang berdiri di tempat parkir kampus sembari menunggu pacarnya datang, refleks menoleh. Dia baru mengirim banyak sekali pesan untuk Zafran, memanggilnya sayang, menanyakan keberadaannya, dan macam-macam lagi yang belum sempat dijawab.

“Kayak setan, ya! Tiba-tiba muncul begini,” ejek Aldy, seraya memasukkan ponsel ke saku celana. Yang ditunggu akhirnya datang. Saatnya pergi ke kantin!

Keduanya berjalan, dengan lengan Qhialdy yang melingkar pada pundak Zafran. Mereka meninggalkan kawasan parkir menuju kantin, hanya untuk menuruti kemauan Zafran yang ingin menikmati sebungkus wafer.

Hari ini, hari pertama sejak peresmian hubungan semalam. Mereka baru saja selesai dengan kelas masing-masing. Sepanjang koridor, seperti biasa, cukup banyak yang menyapa keduanya. Terlebih, cewek-cewek. Zafran hanya menanggapi sapaan itu dengan senyum yang biasa ditampakkannya pada semua orang kecuali Aldy dan keluarganya. Sementara yang satunya ... Tahu sendiri, ‘kan, bagaimana genitnya manusia yang satu itu? Kedip-kedip mata, sudah pasti!

“Kak Aldy, aku tadi chat tapi belum Kakak balas!”

“Kak Aldy, kapan basket lagi?”

“Kak Aldy ... ”

“Kak Al ... ”

“Kak ... ”

“Al, mata lo minta dicolok pakai jari kiri atau kanan?”

Kalimat Zafran menghentikan aksi tebar pesona yang sedang dilakukan Qhialdy, membuat pemuda itu tertawa cukup keras. Zafran lucu juga jika sedang mengujarkan cemburu.

“Waduh! Galak banget ini macan satu!” godanya, yang segera mendapat jawaban singkat semacam dengkus kecil. Aldy memang terlahir menjadi ketua perserikatan wanita-wanita. Susah diubah.

“Itu yang di sampingnya lebih ganteng!”

Sebuah kalimat pelan tertangkap di telinga Qhialdy, membuatnya menghentikan tawa dan sontak menoleh ke sumber suara. Dua orang gadis sedang berbisik-bisik, membicarakan tentang seseorang di sampingnya; Zafran.

“Dia?” tanya Qhialdy, seraya menghentikan langkah. Otomatis, pemuda di sisinya juga ikut berhenti. Aldy menudingkan telunjuk ke arah Zafran, yang sudah pasti tampak bingung karena dia tak mendengar apa pun tadi.

“Dia punya pacar,” katanya lagi. “Iya, ‘kan, Zaf? Lo punya pacar, ‘kan?”

Hampir saja Zafran mengangguk, jika otak isengnya tak berteriak, Saatnya berbuat usil!

“Iya,” jawab Zafran, “Tapi udah putus. Jadi, sekarang gue jomblo, kok.”

Kedua gadis tadi sontak melontarkan pandangan dan senyum genit, seolah sedang meyakinkan bahwa mereka adalah pasangan yang cocok untuk menggantikan mantan Zafran. Membuat hidung Aldy kembang-kempis. Dia segera mengalihkan lengannya yang masih melingkar di pundak Zafran, kemudian menyeret pacarnya menjauh, cepat-cepat menuju kantin.

They Don't Know About Us (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang