.
.
.
.
.Melihat gadis itu berlari, Lion segera melepas helm full face nya dan meletakkan di atas motor. Ck, kesal Lion. Dia benar-benar malas meladeni perempuan karena ribet baginya. Namun dia mengingat gadis itu adalah adik dari temen yang telah menyelamatkan nyawanya.
Lion segera berlari ke arah Aish tadi, Lion menyusul Aish dengan cepat dan,
Grep!
Lion berhasil memeluk tubuh mungil Aish, Lion menautkan kedua tangannya di depan perut Aish, menahan agar gadis itu berhenti berlari.
Merasakan ada seseorang yang mendekap tuhuhnya, Aish mencoba memberontak namun sayang kekuatannya tak seberapa dibandingkan kekuatan Lion.
"Aaaa....!! Tolong tolongg.. Lepasin aku, Aish masih mau perawan." teriak Aish.
Lion sedikit terkejut dengan kata-kata yang digunakan gadis itu. Buset ini bocil udah tau perawan perawan, batin Lion.
Tangan Lion masih memeluk tubuh Aish, dengan tangan satunya lagi mencoba meraih handphone yang berada di kantong jacketnya. Lion menghubungi Bara.
Lion menunggu telepon nya diangkat. Namun saat lengah, Aish mengigit telapak tangan Lion, sehingga tangan Lion melepaskan tubuh Aish.
"Akhh sialan, gua cuma mau jemput lo!"
Halo? ucap Bara dalam telepon
Aish mendengar suara kakanya dari hp lelaki itu, dia segera mengambil hp nya dan berbicara dengan Bara.
"Halo kak?"
"Ohh udh pulang lo dek? Hari ini sama si Lion aja pulangnya, dia temen deket abang."
Aish mendengarkan ucapan Bara kemudian menoleh ke arah Lion yang menatapnya tajam, lalu Aish Tersenyum kaku.
"Hehe.."
Lion mendekat ke arah Aish dan mengambil handphonenya.
"Gua tutup dlu Bar, ini otw pulang."
Setelah menutup telepon, Lion berbalik arah dan berjalan ke arah motornya tanpa mengatakan apa-apa lagi ke Aish. Aish hanya bisa diam dan mengikuti Lion di belakangnya sembari meminta maaf.
Lion segera memakai helm nya dan memberikan satu helm lagi untuk digunakan Aish.
"Maaf kak Lion,"
Lion hanya diam dan segera memakaikan helm ke kepala Aish. Merasa tidak ada jawaban dari permintaan maafnya, Aish mencoba memegang jacket Lion dan menggoyang-
goyangkannya sembari melakukan aegyo seperti di drakor drakor yang telah ia lihat."Maafin akuu yaa kaka ganteng.. " ucap Aish
Melihat ekspresi lucu Aish, tanpa sadar Lion tertawa. Sebenernya dia tidak marah, hanya saja dia memang tidak banyak bicara.
"Lo ngapain so imut kya gitu, lagian gua ga marah, buruan naik" balas Lion.
Melihat wajah Lion sudah mulai tersenyum membuat hati Aish sedikit tenang.
"Sebagai permintaan maaf Aku ke kaka, kaka mau ngga beliin aku ice cream."
"Lahh kebalik, karena lo yang minta maaf harusnya lo yang nraktir gua." Jawab Lion
"Hehe.. Iya juga, tapi uang saku Aish hbis kak, kakak mau ya beliin ice cream, kapan-kapan nanti ganti Aish traktir deh." bujuk Aish.
"Hmm yaudah buruan naik." titah Lion.
"Yeayy!!!"
Akhirnya Lion mengiyakan permintaan Aish, mereka mengendarai motor menuju toko ice cream terdekat.
🅱🅴🆁🆂🅰🅼🅱🆄🅽🅶
.
.
.
.
Halo guys! Gimana nih tertarik sama
ceritanya ga?
Jangan lupa tinggalkan jejak
and komen yaSee you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
LION [END]
General Fictionaish, perempuan yang kini berusia 15 tahun harus hidup terpisah dari abangnya, bara. karena abangnya hendak menempuh pendidikan di luar negeri. akhirnya Bara memutuskan menitipkan Aish kepada ketua geng motornya, Lion. Pemimpin geng motor Avoscar y...