Halo guys!
Maaf baru bisa up.
Siapa yang kangen cerita ini?
Siapa yang masih nungguin cerita ini?Makasih banget buat readers tercinta.
Love sekebon 🫶Cuss aja yuk baca!
HAPPY READING!
.
.
.
.
Aish sudah mulai tinggal di rumah Rina. Karena telah mendapatkan izin selama seminggu, Aish segera pindah keesokan harinya. Dia dan Rina telah merencakan banyak hal yang akan mereka lalui bersama untuk menikmati liburan bulan ini.
Sekarang Aish sudah berada di kamar Rina. Keduanya sedang duduk tegang sembari memeluk sebuah bantal. Di depan mereka ada sebuah laptop menyala yang menampilkan film horor. Saat sang hantu muncul, Rina langsung berteriak dan memeluk Aish. Aish pun tertawa melihat reaksi bersama. Keduanya tampak senang menghabiskan waktu berdua.
Setelah film selesai, Rina menutup laptopnya.
"Wahh.. Gila serem banget filmya. Gua sampe merinding nih.. Lihat." ucap Rina sembari menunjukkan bulu kuduknya yang berdiri
Aish melihat tangan Rina, ia pun bergidik.
"Seremm tapi seru kalau nonton berdua, hehe" ucap Aish sambil tertawa kecil
"Kan gua bilang apa, tetep enak tinggal sama yang punya satu selera. Btw si pacar lo itu kenapa tiba-tiba ngizinin?"
"Ihh.. Apasih Rin, pacar apaan bukan pacar. Dia ngeklaim sendiri itu." ucap Aish dengan ekspresi lesu seakan dia mengharap Lion mengajaknya pacaran secara lisan
"Yah... Tapi kan lo juga suka. Dah balik ke topik, kenapa dia izinin lo?" tanya Rina yang masih penasaran
"Emm.. gatau ya, mungkin karena dia gamau aku ngerasa terkekang, mungkin gitu." Aish sendiri tidak mengetahui secara pasti alasan Lion mengizinkannya. Padahal Lion selama ini selalu mengatur tentang ini itu di dalam kehidupan Aish
"Baguslah, kita bisa banyak main bareng. Enakannya nanti malem kita ngapain?"
"Kalau masak-masak aja gimana Rin? Aku pengen masak ramyeon terus dikasih rice paper sama daging. Keknya enak bangett..." jawab Aish dengan antusias
"Okeyy, nanti sore kita belanja bareng." Aish pun mengangguk
Tak lama kemudian ada suara dering yang berbunyi di atas meja. Rupanya itu hp Rina, ia pun segera mengangkatnya.
Selagi Rina berbicara di telepon, Aish membereskan tempat tidur. Aish dengan jelas mendengar pembicaraan Rina yang beberapa kali bersikap imut.
"Ahh sayang.. Tapi aku lagi ada temen nginep di rumah. Kamu kangennya dipending dulu gimana?"
Aish terkejut saat Rina mengeluarkan panggilan sayang. Aish menerka-nerka apakah Rina punya pacar tanpa memberi tahu dirinya. Aish langsung berpindah tempat, mendekat pada Rina. Menunggu dia menyelesaikan teleponnya, lalu Aish akan bertanya.
"Yaudah.. Yaudah nanti ketemu ya... Dadahh sayang.." ucap Rina sembari memberikan kecupan kecil pada teleponnya. Dia berbalik badan dan melihat Aish yang sudah siap menerjangnya dengan berbagai macam pertanyaan
"Rin?? Kamu selama ini punya pacar? Kok ga cerita ke aku sih! Jahat banget. Padahal aku apa-apa cerita ke kamu." ucap Aish dengan cemberut
Rina pun tersenyum, dia duduk di samping Aish lalu berkata,
KAMU SEDANG MEMBACA
LION [END]
General Fictionaish, perempuan yang kini berusia 15 tahun harus hidup terpisah dari abangnya, bara. karena abangnya hendak menempuh pendidikan di luar negeri. akhirnya Bara memutuskan menitipkan Aish kepada ketua geng motornya, Lion. Pemimpin geng motor Avoscar y...