Halo guys!
Mami udh up lagi nih
Gas baca aja yuuTapi jangan lupa vote and komennya ya!!!
HAPPY READING
.
.
.
.
Aish dan Rina masih berada di dalam club. Mereka duduk di tempat yang sama. Namun kini ada satu orang laki-laki yang ikut bergabung. Dia adalah Vero. Laki-laki yang menyapa mereka tadi.
"Tumben banget Aish mainnya ke Club." ucap Vero dan Aish hanya bisa mengangguk sambil tersenyum
"Ya biarin lah. Emang kga boleh?" ucap Rina dengan sewot
"Ngga gitu. Boleh boleh aja." jawab Vero
Aish bisa merasakan ketidaksenangan Rina saat Vero bergabung. Dia sendiri merasa tidak nyaman. Padahal tidak ada di antara mereka yang mengajak Vero untuk bergabung, namun Vero sendiri yang langsung duduk dengan mereka.
"Ngomong-ngomong lo cantik banget pake dress itu." ucap Vero sembari menatap Aish
"Ehh-? Iyaa.. Makasih." jawab Aish
"Yeuh.. Aish msh udh cakep dari lahir kali." gumam Rina yang hanya bisa di denger oleh Aish. Aish pun langsung menyenggol bahu Rina
"Ohh bentar gua mau ke toilet dulu." Vero menyadari bahwa kedatangannya membuat mereka tidak nyaman. Akhirnya dia memilih untuk pergi ke toilet
Saat Vero sudah berjalan jauh, Aish langsung menyenggol Rina.
"Kalau mau julid jangan di depan orangnya lah Rin. Di belakangnya aja nanti." ucap Aish
"Kalau gitu dia ga sadar. Udah lah biarin." ucap Rina sembari menyandarkan tubuhnya ke sofa
. . .Di sisi lain, Lion masih berada di arena balapan. Dia sudah melewati dua kali balapan melawan Langit. Teman-temannya juga sudah selesai balapan. Tinggal menunggu Lion. Sebenarnya balapan hanya satu kali putaran. Namun Langit meminta balapan ulang dengan Lion.
Putaran kedua dia menang. Namun putaran kedua Lion kalah. Kini dia sedang bersiap untuk melakukan putaran ketiga.
"Lo lagi ada masalah?" tanya Cakra kepada Lion yang sedang bersiap-siap di atas motornya
"Engga. Gua cuma khawatir sama Aish. Tolong lo telpon dia. Tanyain dia dimana." ucap Lion kemudian Cakra mengangguk
Putaran ketiga kini dimulai. Lion sudah siap begitu juga langit. Saat bendera telah di angkat. Keduanya pun saling menarik gas dan melaiu dengan cepat. Sampai saat ini Lion masih unggul di depan.
Sedangkan Cakra mengambil handphonenya untuk menghubungi Aish. Namun sampai beberapa kali panggilan, tidak ada jawaban sama sekali. Apa ini anak tidur kah, pikir Cakra. Akhirnya Cakra menyerah mencoba menelpon. Dia mematikan handphonenya dan beralih untuk melihat Lion.
Lion unggul jauh dari pada Langit. Dia berhasil melewati garis finish dengan waktu yang lebih singkat. Lion keluar sebagai pemenang. Lion segera menghentikan motornya. Kemudian dia segeda di sambut meriah oleh teman-temannya. Pertandingan kali ini sangat berarti bagi Avoscar. Karena jika Avoscar yang menang, maka Scorzio tidak diperbolehkan menganggu atau melakukan apapun yang menimbulkan perselisihan diantara kedua geng.
KAMU SEDANG MEMBACA
LION [END]
General Fictionaish, perempuan yang kini berusia 15 tahun harus hidup terpisah dari abangnya, bara. karena abangnya hendak menempuh pendidikan di luar negeri. akhirnya Bara memutuskan menitipkan Aish kepada ketua geng motornya, Lion. Pemimpin geng motor Avoscar y...