Halo guys!
Ini aku up beneran sesuai mood dan senggangnya waktu.Ada yg nungguin cerita ini ga?
Absen yuk!!Happy Reading
.
.
.
.
"Eh Yon, kenapa muka lo di tekuk gitu dah? ada masalah lo?"Lamunan Lion pecah saat Ezra melayangkan pertanyaannya. Lion menatap Ezra yang kini duduk di sampingnya. Lion membalas dengan senyuman kecil.
"Gua? Kga ada masalah. Santai." ucapnya, padahal di pikiran Lion masih terbayang-bayang ucapan Aish yang memanggil seseorang dengan panggilan sayang
"Kaga apanya, muka lo dari pagi disini kaya orang melas bos." ucap Theo yang ikut duduk di samping Lion, begitu juga Cakra
"Hm.. ini cuma seumpama ya. seseorang manggil orng lain sayang, pasti pacarnya bukan?"
pertanyaan Lion membuat teman-temannya bingung, karena Lion sangat jarang membicarakan tentang pacar, sayang, cinta dan sejenisnya.flashback on
Lion sengaja bangun telat pagi ini. Dia merasa kelelahan karena latihan kemarin dan perlu tidur yang baik untuk stamina nanti malam. Setelah bangun, Lion mandi dan berdandan rapi. Entah dia akan ke mana.
Saat Lion berada di anak tangga paling bawah, Lion bisa mendengar perbincangan Aish dengan seseorang melalui telepon.
"Ihhh Aish juga kangen tau." ucap Aish dengan tangan kirinya memegang handphone di telinganya
"Siapa yg tu bocil kangenin," batin Lion, dia sengaja melangkah semakin dekat agar bisa mendengar percakapan Aish.
"Iya sayang, sayang banget." pungkas Aish lalu menutup ponselnya
Mendengar kata sayang keluar dari mulut Aish, Lion terdiam sejenak. Dalam keadaan itu Lion sadar bahwa dia sama sekali tidak mengenal Aishella. Apakah Aish memiliki kekasih, teman dekat atau hal lainnya.
"Kak Lion ngapain disitu? Ngga sarapan?" tutur Aish
Lion mengangguk dan berjalan menuju meja makan. Dia segera menyantap masakan Aish tanpa berbicara apapun.
flashback off
Aish sedang berada di kamarnya, dia berada di depan lemari sedang mencari pakaian yang cocok untuk ia gunakan nanti. Seperti gadis pada umumnya, menyiapkan outfit dan berpikir keras apakah akan cocok dengan kegiatannya hari ini
"Emm.. Karena kegiatannya cuma main jadi yang normal-normal aja ya." monolognya
Tangan Aish masih mencari-cari baju di lemarinya, sampai tangannya berhenti pada sebuah baju berwarna pink. Matanya langsung tertarik dan mengambilnya. Dia mencoba mengenakan pakaian itu di depan cermin dan dia memutuskan akan memakai baju itu.
"Ohh iya aku belum izin kak Lion. Telepon kali aja ya?" Aish sengera mengambil handphonenya dan menghubungi Lion
Di sisi lain..
"Belum tentu lah bos klo panggilan sayang itu pacarnya. Lihat noh ade sepupu gua manggil temen ceweknya bisa ayang, beb kya gitu." jelas Theo
KAMU SEDANG MEMBACA
LION [END]
General Fictionaish, perempuan yang kini berusia 15 tahun harus hidup terpisah dari abangnya, bara. karena abangnya hendak menempuh pendidikan di luar negeri. akhirnya Bara memutuskan menitipkan Aish kepada ketua geng motornya, Lion. Pemimpin geng motor Avoscar y...