"Unbelievable!"
"Parah lo semua!"
"YANG BENER AJA!"
Rana melanggar isi pidatonya sendiri, memanggil semua tim panitia rapat darurat di ruang OSIS terkait kedudukan menyedihkan mereka di Sport Day hari itu. Tak ada satu cabang olahraga pun yang berhasil mereka menangkan, termasuk tarik tambang putra yang berisi all star semua atlet panitia. Ruangan itu berubah jadi ajang penghakiman untuk para laki-laki.
"Lo nggak lihat badan mereka segede apa?" Wino membela diri.
"Iya! Panitia kan isinya kita-kita doang! Mereka satu angkatan!" Aiken ikut-ikutan.
"Gue masih capek abis tanding tenis!" Regy juga bersuara.
Mata Regy cerah melihat Sora membawa sebotol air mineral ke arahnya. Akhirnya ada juga yang penuh perhatian di tengah-tengah siksa neraka dari Rana ini. Tapi senyum Regy langsung bubar tatkala Sora menyerahkan air itu ke Fael, alih-alih dia.
Fael yang bahkan tidak minta dibawakan air, menerima pemberian Sora dengan kagok. "Eh? Thanks."
"Buat gue mana?" tagih Regy seperti anak kecil.
"Nggak ada. Gue cuma mau ngasih buat Fael karena Fael nggak pernah ngeluh."
Usai mengatakan kalimat ketus itu, Sora kembali ke kerumunan panitia perempuan, mempersiapkan diri untuk cabang tarik tambang putri yang akan dimulai 5 menit lagi.
"Mau?" Fael menawarkan air pemberian Sora pada Regy.
Terhalang harga diri, Regy tentu menolak. Ia memilih berjalan ke kardus dan mengambil sendiri air mineralnya.
"Perlu nggak gue panggilin semua Vikings trus gue bikinin surat tugas panitia satu-satu?"
"Nggak usahlah. Kan ini buat seneng-seneng aja."
Kylo menggugurkan ide Sarah. Sejak tadi Kylo lelah menontoni Rana marah-marah dari balik layar laptopnya. Bahkan Sora yang biasanya paling galak di rumah, jadi diam saja karena Rana sudah memborong semua amarah.
"Lo ngapain ke sekolah?" Sora kaget, baru sadar adiknya ada di ruangan itu.
"Ngurusin dispensasi lo pas kemarin SEAFY!" sergah Kylo kesal.
"Ehehehe..." Sora terkekeh, sedikit merasa bersalah.
Sudah Kylo duga dari awal kalau ini akan menjadi bebannya. Bagian akademik sudah mengultimatum nilai Sora tidak akan keluar kalau itu tidak diurus. Karena Sora malah ikut ke Bandung bertanding voli dan sibuk dengan kepanitiaan, alhasil Vira menyuruh Kylo yang mengurus.
"Sor, berat nih tugas kita. Harus menang." Rana menghampiri saat mereka berganti pakaian.
"Semoga ya..." Sora memutar-mutar pergelangan tangannya. "Semoga ini tangan bisa diajak kerja sama."
"Lo nggak bawa pelindung tangan?" Tangan Rana mengangkat benda seperti selop tangan panjang tebal.
"Lupa..."
Bibir Sora menekuk ke bawah, menyesali kebodohannya. Regy benar, tangan kanan adalah aset penting untuk Sora. Salah gerak sedikit saja akan fatal untuk karir anggarnya.
Duh!
***
"Look at those arms!"
Edmund, teman satu tim basket Fael mengagumi lengan kencang Sora yang terpampang bebas ketika Sora memasuki lapangan dengan kaos ketat tanpa lengan dan celana jogger parasut warna abu. Lengan itu adalah hasil perpaduan dari bentuk fisik alami Sora dan latihan anggar selama bertahun-tahun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Under My Sky
Novela JuvenilKelakuan Sora yang kadang di luar nalar bikin Kylo, adiknya, pusing. Mana tahun ini mereka sekelas pula! Sora jadi nggak perlu jauh-jauh untuk ngejitak kepala Kylo. Diam-diam Fael dan Regy, sahabat Kylo, malah naksir sama kakaknya yang gila itu! Nov...