Pagi itu perut Kylo jumpalitan.
Antara terlalu bersemangat dan gugup, ia tak tahu mana yang lebih menyiksanya. Rapat Pleno Orion Olympics akan berlangsung pukul 09.00. Seluruh Ketua OSIS sekolah Orion Olympics akan hadir beserta siswa-siswi yang akan ikut serta dalam kepanitiaan. Total 80 orang yang akan bekerja di bawah pengawasan Kylo. Angka itu merupakan jumlah kepanitiaan terbesar dalam sejarah organisasi SMA Navia.
"Vometa gue mana?" Kylo menghampiri Sora di pojokan aula utama, meminta obat anti mual yang tadi ia titipkan pada kakaknya. Tidak lucu kalau di tengah-tengah pidato, Kylo malah memuntahkan semua sarapan beserta asam lambungnya.
"Vometa lagi? Inget nggak apa kata Mama? Nanti ASI lo deres!"
Peringatan Sora meledakkan tawa semua anak Navia yang sedang berada di aula itu.
"SORA!" tegur Sarah yang nyaris terjungkal karena ucapan Sora.
"Tapi beneran! Obat itu kan dipake para ibu menyusui untuk membuat aliran ASI mereka deres!"
"GUE MANA BISA MENYUSUI!" Kylo meraung nyaris melempar jidat kakaknya dengan pointer proyektor LCD.
Sialnya, Kylo berteriak tepat saat pintu aula dibuka. Fanny beserta kontingen panitia dari Azzura Gamma langsung mematung. "Err...is it a bad timing to come?"
Wajah Kylo semerah tomat menghadapi kecanggungan tolol itu. "No, no, please come in," Kylo mempersilakan mereka masuk.
"Jadi nggak Vometanya?"
"Diem lo," desis Kylo ke arah kakaknya.
"Udah, udah. Jangan stres! Everything is gonna be alright!" Ayuma muncul di antara kakak-beradik itu sebelum mereka menghanguskan satu sama lain.
"Betul! Mending kita jogetin aja! DJ Willy!"
Dengan aba-aba dari Sheila, Willy yang bertugas di meja audio-visual langsung memainkan lagi "God of Music" dari grup K-Pop Seventeen. Seketika semua panitia dari Navia bergerak mengikuti irama—tak peduli familiar atau tidak dengan lagunya. Suasana memuncak saat Ingrid, Nolan, dan Erina dari ekskul cheerleader masuk dengan gerakan koreografi sebenarnya dari lagu itu.
Hanya Kylo anak Navia yang bergeming, menatap dengan mata datar pada situasi. "Kayaknya gue salah masuk sekolah."
Tak sengaja mendengar desisan penuh penyesalan Kylo, Fanny terbahak. "Eh, tapi kepanitiaan kalau ada anak-anak Navia pasti seru, lho!"
"Itu dia masalahnya. Sekolah gue isinya kalau bukan biang onar, ya tukang party."
Di tengah-tengah lagu, rombongan dari SMA Litarda dan Bisara memasuki aula. Giandra, Ketua OSIS Litarda menghambur berlari ke arah panggung ikut berjoget. Kehadirannya disambut riuh tepuk tangan dari sang tuan rumah.
"Sori! Jiwa Carat gue terpanggil!" Giandra menjelaskan tingkah laku spontannya pada rombongan sekolah yang lain.
"Harusnya lo sama Kylo tukeran sekolah. Tadi Kylo bilang nyesel masuk Navia," canda Fanny pada Giandra.
10 menit kemudian, pintu aula terbuka lagi. Kali ini giliran rombongan Azzura Phi yang masuk. Pembawaan mereka elegan dan santun, membuat para panitia tuan rumah spontan mencakupkan tangan di depan dada dan membungkuk bak pramugari-pramugara menyapa para penumpang kelas bisnis.
Dendra berjalan di ekor barisan, memisahkan diri dari rombongannya untuk mencari Sora di meja audio-visual.
"Udah sarapan, belum?"
Sora yang dari tadi sibuk mengutak-atik slide presentasi Kylo terkesiap mendengar suara lembut Dendra di belakang punggungnya. "Hah? Oh? Why?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Under My Sky
Novela JuvenilKelakuan Sora yang kadang di luar nalar bikin Kylo, adiknya, pusing. Mana tahun ini mereka sekelas pula! Sora jadi nggak perlu jauh-jauh untuk ngejitak kepala Kylo. Diam-diam Fael dan Regy, sahabat Kylo, malah naksir sama kakaknya yang gila itu! Nov...