Bab 93 - Rapat Pleno Part 2

54 14 9
                                    

Paruh Rapat Pleno berikutnya, tak ada yang punya nyali berada di dekat Regy. Kesabarannya sudah habis dibakar api emosi yang disulut Kylo bertubi-tubi.

Pertama, Kylo tanpa peringatan mengumumkan nama Regy sebagai penanggung jawab Upacara Pembukaan dan Penutupan.

"Lo udah minta duit ke gue, nyuruh gue kerja pula!"

"Nggak ada orang lagi, Gy," Kylo mencoba berakting masa bodoh dengan protes Regy walau dalam hati ketar-ketir.

"Nggak ada orang gimana? Segini banyaknya?"

Meski Regy tetap menahan nada suaranya agar tidak terlampau tinggi, tapi teman-teman sekelasnya tahu kalau Regy sedang benar-benar jengkel. Setelah jadi Ketua Panitia Penerimaan Siswa Baru awal semester kemarin, Regy selalu mewanti-wanti semua pengurus OSIS untuk tidak memasukkannya dalam kepanitiaan apa pun.

Regy benci waktunya habis untuk kegiatan organisasi semacam itu—walau pada kenyataannya semua kegiatan yang dipegang olehnya berakhir melampaui ekspektasi. Dia hanya ingin ke sekolah, menggoda Sora, main di kamar Kylo, pulang, lalu tidur. Begitu setiap hari.

Tapi Kylo memilih mengambil risiko diomeli Regy daripada menyerahkan prosesi sakral di Orion League pada orang lain.

Kedua, Kylo malah menaruh Dendra sebagai ketua divisi partnership dan sponsorship. Karena Ramuna Group adalah sponsor tunggal acara ini, tugas divisi partnership dan sponsorship hanyalah berurusan dengan Regy—memastikan uang sponsor dari Ramuna Group masuk dan memberikan kontraprestasi yang sebanding dengan nilai sponsorship mereka.

Ingat, kan, bagaimana Dendra dan Regy dulu saling hajar di dojo bela diri?

"Gue nggak mau kalau harus urusan sama dia," desis Regy penuh ancaman. Matanya menghunus ke arah Dendra yang juga balas memasang wajah masam.

"Suruh aja Dendra ke Mas Pram."

Regy tak puas dengan jawaban Kylo, tapi Kylo keburu berbalik pergi dari hadapannya.

"Bukannya lo bilang mau taruh Giandra di divisi itu?" Fael mengonfirmasi ketika Kylo kembali ke panggung.

"Nggak. Dendra lebih luwes kalau urusan sama pihak eksternal," jawab Kylo masih pura-pura tenang padahal pelipisnya sudah banjir keringat dingin hanya karena menghadapi seorang Regy.

"Ya udah, kita lanjut aja ke acara berikutnya."

Namun, setelah melihat urutan acara berikutnya, pelipis Fael mendadak ikut basah.

"Allahu Akbar."

"Tuhan Yesus."

Setelah menyebut nama Tuhan masing-masing dan menarik napas panjang, mereka berdua saling mencengkeram bahu, menguatkan diri satu sama lain karena sebentar lagi kraken akan menghantam.

Agenda selanjutnya, tak lain dan tak bukan, pengumuman lokasi pertandingan untuk masing-masing cabang.

"Azzura Phi?" Sora bergumam ketika membaca cabang anggar bertempat di sekolah Dendra.

Seperti dugaan Fael dan Kylo, Regy pun meletus.

"SINI LO BERDUA!" Regy menyeret mereka keluar aula dengan paksa.

Di kala Regy sibuk membuat perhitungan dengan kedua sahabatnya, perhatian Sora tertuju bukan pada lokasi, melainkan kontingen cabang lain yang akan ikut bertanding bersamanya di Azzura Phi—cheerleader, sepak bola, figure skating, renang, dan atletik.

"Buset!" celetuknya. Semua biang onar Navia berkumpul jadi satu. Migrain menyerang Sora bahkan dari sekarang. Ketika Sora menoleh, anak-anak Navia sudah mendahului untuk memberi Dendra saran-saran keselamatan.

Under My SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang