03. Perubahan Tim Dewan Spartan

593 39 0
                                    

"Tak peduli seberapa gelap jalan yang kita tempuh, sebuah cinta akan menjadi cahaya yang menuntunku untuk pulang"
-Oniel-

"Tak peduli seberapa gelap jalan yang kita tempuh, sebuah cinta akan menjadi cahaya yang menuntunku untuk pulang"-Oniel-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu bulan kemudian........................

Setelah pulih dari luka-luka akibat melawan hewan mutasi satu bulan yang lalu kini Adel dan Zee sudah bisa melakukan kegiatan yang biasa mereka lakukan. Namun hari-hari menyenangkan tidak lagi bisa mereka rasakan, karena satu bulan setelah kejadian di area camping banyak kota yang telah dihancurkan oleh keganasan hewan-hewan mutasi tersebut.

"Lagi-lagi ada kota yang hancur gara-gara hewan-hewan mutasi" kata Marsha membuka percakapan.

"Kota mana lagi yang dihancurin sama mereka?" Tanya Cristi dengan wajah lesu.

"Kali ini kota Sukatiga yang udah hancur dan dikuasain sama inflator" jawab Marsha menjelaskan.

"Inflator ?" serentak teman-teman lainnya bertanya.

"Iya inflator begitulah pemerintah menyebut mereka" Jelas Marsha kepada teman-teman satu geng tersebut.
Merekapun berlanjut membicarakan tentang inflator tersebut dan terhenti saat suara dering ponsel milik Adel yang menerima panggilan dari nomor tidak dikenal.

Dringggg......Dringggg (Suara Ponsel berdering)

Adel pun segera mengangkat panggilan tersebut.

"Halo,dengan siapa ?" kata Adel.

"Halo,perkenalkan saya dokter ken dari rumah sakit umum daerah Jayakarta saya teman dari ibu shani. Apakah benar saya berbicara dengan adel?" jawab suara dari nomor tidak dikenal tersebut.

"Iya,saya sendiri sebelumnya ada keperluan apa ?" ucap Adel kembali.

"Kami mau mengundang anda untuk datang ke rumah sakit kami, untuk alasannya akan kami jelaskan saat anda sudah di rumah sakit" ucap dokter Ken.

"Baik saya akan kesana sekarang" jawab Adel.

"Baik, Kami tunggu kehadiran anda" ucapan dokter Ken mengakhiri panggilan.

Tanpa berpikir panjang satu geng tersebut berangkat menuju rumah sakit, meskipun hanya Adel yang diundang tetapi mereka takut terjadi sesuatu kepada Adel dikarenakan Adel baru saja sembuh dari lukanya.
Sesampainya dirumah sakit mereka langsung menuju ke bagian pendaftaran pasien.

"Permisi kak, Perkenalkan saya adel dari universitas Jayakarta48. Tadi saya mendapatkan panggilan telepon dari dokter ken untuk bertemu, untuk ruangan dokternya ada dimana ya?" tanya Adel.

"Owh atas nama adel ya ? Mari anda sudah ditunggu oleh dokter ken dan profesor ali" Ucap penjaga pendaftaran.

"Kenapa sampai ada profesor yang pengen ketemu ?" ucap Adel dalam hati.

Mereka menyusuri lorong rumah sakit tersebut hingga berhenti disatu ruangan yang bertuliskan 'Ruang Penelitian'

"Permisi dok tamu anda sudah datang" ucap penjaga pendaftaran tersebut.

Luka dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang