31. Mempersiapkan Semua Keperluan

259 43 8
                                    

Tim dewan spartan pun sampai di halaman rumah papa Gracio dalam waktu yang sangat singkat karena menggunakan pesawat jet siluman. Sesampainya dirumah, seluruh orang tua dari tim dewan spartan pun dibuat sangat terpukau dan kagum dengan kendaraan milik tim dewan spartan.

"Halo ma" Sapa Adel saat melihat mama Shani yang sedang berada di teras rumah sembari melihat ke arah Adel yang keluar dari pesawat jet siluman milik tim dewan spartan.

"Del? Ini beneran pesawat jet siluman kan?" Tanya mama Shani yang masih tidak menyangka bahwa Adel dan yang lain membawa pesawat jet siluman ke rumah.

"Iya ma ini pesawat jet siluman, kita bawa banyak barang dari balai pelelangan jadi mau nggak mau kita harus bawa pesawat jet siluman" Jawab Adel terlihat santai.

"Bener-bener gila kamu Del, bisa-bisanya pesawat jet siluman cuma dijadiin kendaraan pengangkut" Ucap Mama Shani yang segera memuju pesawat jet siluman milik tim dewan spartan.

Mama Shani mulai mengamati keseluruhan bentuk luar dari pesawat jet siluman. Setiap detail dari pesawat jet siluman tidak luput dari pengamatan mama Shani.

"Memang pesawat ini bisa dibilang monster di udara Del, mama pikir seumur hidup mama nggak mungkin bisa melihat salah satu ciptaan terbaik yang ada di muka bumi ini" Ucap Mama Shani kepada Adel saat selesai melihat bagian luar dari pesawat jet siluman.

"Di mata kita pesawat ini masih rosokan ma, bukannya sombong tapi aku merasa kalau teknologi di dalamnya masih teknologi masa lampau yang harus diperbarui" Ucap Cristi kepada mama Shani. "Bahkan rencananya Cristi mau masukin asisten pintar di sistem pesawat jet siluman ini, supaya kedepannya pesawat ini bisa dioperasikan dengan suara saja".

"Kalian yakin? Semakin banyak kemajuan kalian maka akan semakin banyak musuh berat kalian kedepannya. Lebih baik bermain aman daripada harus melawan mereka semua" Ucap papa Gracio sembari berjalan keluar bersama para orang tua dari tim dewan spartan.

"Kita tau resiko itu pa, makanya kita bakal menuju tempat yang sudah kita rencanakan untuk memperkuat diri dan mencari tempat aman untuk berlindung dari orang-orang yang akan mengincar kita" Jawab Cristi kepada papa Gracio.

"Kalian memang orang yang keras kepala persis seperti papa kalian" Ucap mama Shani sembari tersenyum.

"Owh iya ma, Cristi tadi udah beli salah satu dari penelitian mama yang diambil alih sama divisi lain" Ucap Cristi kepada mama Shani.

"Penelitian dari divisi lain? Maksud kamu pesawat tanpa awak dek?" Tanya mama Shani kepada Cristi.

"Iya ma, rencananya Cristi bakalan kembangin teknologi yang ada di dalamnya pakai teknologi punya Cristi" Jawab Cristi merasa bangga dengan dirinya. "Owh iya kak Adel tolong keluarin pesawat tanpa awaknya dari dalam pesawat jet ya".

Akhirnya Adel pun mengeluarkan 20 unit pesawat tanpa awak dari dalam pesawat jetnya. Mama Shani terlihat sangat terharu saat bisa melihat rencana penelitiannya dulu telah berhasil di wujudkan meskipun bukan divisinya yang dipercaya untuk membuat pesawat tanpa awak.

"Kalian emang anak-anak monster, bisa-bisanya kalian beli unit sebanyak ini" Ucap mama Shani yang masih melihat ke langit dimana pesawat tanpa awak berada.

"Ini semua hasil dari Adel sama Zee ma, mereka yang udah mengusahakan buat kita bisa borong semua barang yang ada dilelang" Ucap Ashel kepada mama Shani.

"Makasih ya nak, kalian semua udah buat mama sama orang tua yang lain bangga sama kalian. Semoga kedepannya tim kalian bisa lebih solid dan kuat lagi ya" Ucap mama Shani kepada tim dewan spartan.

"Aamiin, ini semua kita lakukan buat bisa ngelindungin mama dan papa serta orang tua tim dewan spartan yang lain semisal terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Jadi kedepannya kalau terjadi sesuatu jangan sungkan buat kasih kabar ke kita dan kedepannya kalau memang situasinya memburuk maka kami semua akan hadir dan menyelamatkan mama dan papa semua" Ucap Oniel kepada semua orang tua tim dewan spartan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Luka dan HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang