Pukul 7 PagiSinar matahari menerpa wajah Sasya. Sasya mulai perlahan membuka mata tadi malam kan dia tidur di motor kok sekarang bangun-bangun udah berada di kasur. siapa yang gendong sampai sini. dia akan bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Sasya kepikiran tentang dirinya dengan Rehan menjalani hubungan pacaran tapi secara pura-pura, dia sudah siap dengan seragam dan siap berangkat bareng dengan Rehan sepagi ini Rehan sudah di depan rumah Sasya. jadi Sasya memutuskan untuk makan di kantin.
"Bun, Sasya berangkat dulu?" ucap Sasya.
"Sarapan dulu, nanti kamu sakit apalagi punya maag sayang," jawab Bunda Diana.
"Sasya sarapan di kanti aja, kasian kak Rehan sudah nunggu di depan?" ucap Sasya.
"Rehan siapa sayang, bunda gak kenal," jawab Bunda Diana.
"Pacar ade Bun." ucap Hendra.
"Bukan bun, Rehan temen Sasya," jawab Sasya.
"Jangan percaya, Bun?" ucap Hendra, mulai mengompori sang Bunda.
"Beneran sayang, cuma temen kamu," tanya Bunda Diana.
"Beneran bun, kita cuma temen gak lebih," jawab Sasya.
"Sudahlah mending Sasya berangkat, dari pada di interogasi gini?" ucap Sasya, melangkah pergi setelah bersalaman dengan Abang dan Bunda Diana.
Sasya dan Rehan sudah sampai di sekolah. setelah menempuh perjalanan. mereka berdua memutuskan untuk ke kantin untuk sarapan karena Sasya belum sempat sarapan, setelah memarkirkan motor Rehan dan Sasya melangkah pergi ke kantin, di sana sudah ada Dika, Naga, Naufal dan juga Nadia, bikin selera makan hilang aja, dia pun berusaha untuk baik-baik saja, Rehan dan Sasya melangkah menuju kursi kosong namun teriak Dika mengurungkan mereka untuk duduk, Sasya berbalik badan di ikuti Rehan.
"Kenapa kak, ada yang Sasya bantu?" ucap Sasya.
"Sini Sas gabung sama kita, sekalian ajak Rehan," jawab Dika.
"Gimana kak, mau gabung sama mereka?" tanya Sasya.
"Boleh ayo." jawab Rehan menarik Sasya.
"Selain murah lo, sekarang jadi jelangnya Rehan?" ucap Naufal.
"Tutup mulut lo sialan." jawab Rehan.
"Suatu saat lo bakal nyesel saat kebusukan orang yang selama ini anggap lo baik kebongkaran, jangan sampai lo nangis-nangis di depan sasya untuk mendapatkan maaf," tekan Rehan.
"Kalian, setiap ketemu selalu aja bikin ribut?" ucap Naga.
"Coba sekali aja, kalian akur," timpal Dika.
"Ogah banget." jawab bareng.
"Naufal, mending kita balik ke kelas aja?" ucap Nadia.
"Ayo, aku juga males di sini," jawab Naufal.
Nadia dan Naufal melangkah pergi meninggalkan menuju kelas .kini tersisa Sasya dan Rehan karena Dika dan Naga pun pamit kembali ke kelas. mereka berdua pun mulai memesan makanan sebelum bel berbunyi, pesanan mereka datang, Rehan dan Sasya memulai makan dengan kesunyian tidak ada yang berbicara mereka fokus untuk makan, setelah mereka selesai makan langsung membayar, Sasya dan Rehan berpisah di depan kelas Rehan karena jauh dari kelas Sasya.
"Sas, biarkan saja pasti dia akan tau sendiri tentang kebusukan dari Nadia?" ucap Rehan.
"Iya kak, aku balik kelas," jawab Sasya ketika mereka berada di depan kelas Rehan.
Sasya pun berjalan tapi langkah di hentikan oleh Nadia, membuat dirinya malas menghadapi Nadia.
"Kasian sekarang Naufal tidak memperdulikan Lo, dia lebih percaya sama gue?" ucap Nadia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Tulus Tak Dianggap {END}
Teen FictionAwal judul cerita meluluhkan hatimu yang membeku saya ganti judul ceritanya Cinta Tulus Tak Dianggap Bagaimana rasanya kehadiran yang tak pernah di anggap oleh orang yang dia cintai dia adalah Sasya Akila Permata seorang gadis cantik baik dan l...